REAKSI REDOKS DAN ELEKTROKIMIA
ELEKTROLISIS.
Elektrolisis menimbulkan reaksi redoks dan banyaknya zat yang dihasilkan berbanding lurus dengan jumlah muatan listrik yang mengalir dalam sel elektrolisis.
Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik. Hantaran listrik melalui larutan disertai suatu reaksi yang disebut elektrolisis. Reaksi elektrolisis tergolong redoks tidak spontan. Reaksi itu dapat berlangsung karena pengaruh energi listrik. Jadi pada elektrolisis terjadi perubahan energi llistrik menjadi energi kimia.
Elektron (listrik ) memasuki larutan melalui kutub negatif (katode). Spesi tertentu dalam larutan menyerap elektron dari katode dan mengalami reduksi. Sementara itu spesi lain melepas elektron di anode dan mengalami oksidasi. Jadi sama seperti sel volta, reaksi di katode adalah reduksi, sedangkan reaksi di anode adalah oksidasi. Akan tetapi muatan elektrodenya elektrolisis katode bermuatan positif, sedangkan anode bermuatan negatif. Paada sel elektrolisis katode bermuatan negatif, sedanngkan anode bermuatan positif.
1. Reaksi-Reaksi Elektrolisis
Apabila listrik dialirkan melalui lelehan senyawa ion itu akan diuraikan. Kation direduksi di katode sedangkan anion dioksidasi di anode.
Contoh :
Jika lelehan NaCl dialiri listrik, maka NaCl akan diuraikan menjadi Na dan Cl2.
2NaCl -----> 2Na + Cl2
Apa yang terjadi dapat diterangkan pada gambar berikut.
Ion akan bergerak menuju katode, mengambil elektron dan mengalami reduksi. Ion Cl- akan bergerak menuju anode, melepas elektron dan mengalami oksidasi. Reaksi keseluruhan merupakan penguraian NaCl menjadi Na dan Cl2
NaCl ------> Na+ + Cl-
Katode : Na+ + e -----> Na
Anode : 2Cl- ----> Cl2 + 2e +
2Na+ + 2Cl- -----> 2Na + Cl2
Jika yang dialirkan adalah larutan
elektrolit, maka reaksi yang terjadi belum tentu kation atau anionya tetapi
mungkin saja atau elektrodenya. Hal ini
tergantung pada potensial spesi-spesi dalam larutan. Untuk lebih memehami hal
itu lakukan dengan praktikum sebagai berikut :
Pada praktikum di pelajari elektrolisis dari 3 jenis
elektrolit, yaitu Na2SO4, larutan KI dan larutan CuSO4.
a. Elektrolisis larutan Na2SO4
Elektrolisis larutan Na2SO4
menghasilkan ion OH- dan gas H2 di katode serta ion H+
dan O2 di anode. Bagaimanakah reaksi yang terjadi pada kedua elektrode
itu ? Dalam larutan Na2SO4 terdapat tiga jenis spesi,
yaitu ion Na+, ion SO42- dan molekul-molekul
air. Spesi yang mungkin mengalami
reduksi di katode adalah Na+ dan molekul air.
Na+ (aq)
+ e Na(s) Eo
= -2,71 V
2H2O (l)
+ 2e 2OH- (aq) + H2 Eo =
-0,83 V
Oleh karena potensial reduksi air lebih besar maka reduksi
air lebih mudah berlangsung. Itulah sebabnya di katode terbentuk gas H2
dan ion OH-. Sementara itu spesi yang mungkin mengalami oksidasi di
anode ialah SO4 2- dan H2O.
2SO42-
(aq) S2O82-
(aq) +
2e Eo =
-2,01 V
2H2O (l) 4H+ + O2
(g) Eo =
-1,23 V
Oleh karena oksidasi air lebih besar maka oksidasi air lebih
mudah berlangsung. Jadi elektrilisis larutan N2SO4 dapat ditulis sebagai
berikut :
Na2SO4 (aq) -----> 2Na+ (aq) +
SO4 2- (aq)
Katode : 2H2O (l) +
2e -----> 2OH-
(aq) + H2 (g) (x2)
Anode : 2H2O (l) -----> 4H+ (aq) +
O2 (g) + 4e
+
6H2O(l) -----> 4OH+ (aq) + 2H2(g) +
4H+ (aq) + O2
4OH- (aq) +
4H+ (aq) -----> 4H2O
(l)
Reaksi bersih : 2H2O
(l) -----> 2H2 (g) + O2
(g)
b. Elektrolisis Larutan
KI dengan elektrode grafit (C)
Pada elektrolisis larutan KI terbentuk gaas hidrogen di
katode dan iodin di anode; larutan disekitar katode bersifat basa. Hasil-hasil
itu dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam larutan terdapat tiga jenis spessi,
yaitu ion K+, ion I- dan molekul air. Kemungkinan reaksi
yang terjadi di katode adalah reaksi reduksi air.
K+ (aq) + e ----> K (s) Eo =
-2,92 V
2H2O (l)
+ 2e -----> 2OH- (aq) + H2(g) Eo =
-0,83 V
Oleh karena potensial reduksi air lebih mudah berlangsung.
Sementara itu, kemungkinan reaksi yang terjadi di anode adalah reaksi ion I-
atau oksidasi air.
2I- (aq) ----> I2 (s) + 2e Eo =
0,54 V
2H2O (l) -----> 4H+ (aq) + O2
(g) +
4e Eo =
-1,23 V
Oleh karena potensial oksidasi ion I- lebih besar
maka oksidasi ion I- lebih mudah berlangsung. Sementara itu, pada elektrolisis larutan KI
terjadi reaksi yang menghasilkan H2,
OH-, dan I2 sesuai pengamatan
KI (aq) ----> K+ (aq) + I-
(aq)
Katode : 2H2O (l) + 2e -----> 2OH- (aq) + H2 (g)
Anode : 2I- (aq) -----> I2 (s) + e +
2H2O (l) +
2I- (aq) ----> 2OH- (aq) + H2 (g) + I2
(s)
Reaksi rumus : 2H2O
(l) +
2KI (aq) -----> 2KOH (aq) + H2
(g) +
I2 (s)
c, Elektrolisis Larutan
CuSO4 dengan Katode Grafit dan Anode Cu
Pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode
grafit dan anode Cu terbentuk endapan Cu di katode dan anodenya (Cu) larut.
Hasil-hasil itu dapat dijelaskan sebagai berikut. Dalam larutan CuSO4
terdapat ion Cu2+, ion SO42-, molekul air
serta logam tembaga ( anode). Berbeda dengan elektrode grafit yang inert (sukar
bereaksi), logam-logam dapat mengalami oksidasi di anode. Kemungkinan reaksi
yang terjadi di katode adalah reduksi ion Cu2+ atau reduksi air
Cu2+ (aq)
+ 2e -----> Cu (s) Eo =
+0,34 V
2H2O (l)
+ 2e -----> 2OH- (aq)
+ H2 (g) Eo =
-0,83 V
Oleh karena potensial reduksi Cu2+ lebih besar
maka reduksi ion Cu2+ lebih mudah berlangsung. Sementara itu,
kemungkinan reaksi yang terjadi di anode adalah oksidasi ion SO42-,
oksidasi air dan oksidasi Cu.
2SO42-
(aq) -----> S2O8
2- (aq) + 2e
Eo =
-2,71 V
2H2O
(l) -----> 4H+
(aq) +
O2(g) + 4e
Eo = 1,23
V
Cu (s) -----> Cu2+
(aq) +
2e Eo = 0,34 V
Oleh karena potensial oksidasi Cu paling besar maka oksidasi tembaga lebih
mudah berlangsung. Jadi elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode
grafit dan anode Cu menghasilkan endapan Cu di katode dan melarutkan Cu di
anode sesuai hasil percobaan.
CuSO4 (aq) -----> Cu2+ (aq) + SO42- (aq)
Katode : Cu2+ (aq) + 2e -----> Cu (s)
Anode : Cu (s) -----> Cu2+ (aq) + 2e
+
Cu (s) -----> Cu (s)
(anode ) (katode)
Dari contoh-contoh di atas, dapat disimpulkan bhawa spesi
yang paling mungkin mengalami reduksi di aktode adalah spsesi yang mempunyai
potensial reduksi terbesar, sedang yang mengalami oksidasi di anode adalah
spesi yang mempunyai potensial oksidasi terbesar. Berdasarkan daftar potensial
elektrode standar dapatlah dibuat suatu ramalan tentang reaksi di katode dan
reaksi anode pada suatu elektrolisis. Ramalan tersebut dapat diharapkan terjadi
pada kondisi standar. Kadang-kadang, dalam larutan terdapat spesi yang
mempunyai potensial yang sama. Dalam hal ini mungkin terjadi lebih dari satu
reakis. Misalnya pada elektrolisis larutan NaCl. Oksidasi ion Cl-
dan oksidasi air mempunyai potensial hampir sama.
2Cl- (aq) ---> Cl2 (g) + 2e Eo =
-1,36 V
2H2O (l) -----> 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e Eo =
-1,23 V
Pada kenyataannya, apabila konsentrasi ion Cl-
tidak terlalu kecil, maka dianode terjadi oksidasi ion Cl- dan
oksidasi air. Jika konsentrasi ion Cl- cukup besar maka oksidasi ion
Cl- lebih favorit.
Reaksi-reaksi di katode (Reduksi)
Reaksi dikatode bergantung pada jenis Kation dalam larutan. Jika kation berasal dari logam-logam aktif (logam golongan IA, IIA, Al dan Mn) yaitu logam-logam yang potensial elektrodenya lebih kecil dari air), maka air yang tereduksi. Kation selain yang disebut di atas akan terduksi.
Contoh:
Pada elektrolisis larutan NaCl ( kation Na+), air
yang tereduksi, bukanya ion Na+
Pada elektrolisis larutan CuSO4 (kation Cu2+),
ion Cu2+ yang tereduksi.
Reaksi-reaksi di Anode (Oksidasi)
Elektrode negatif (katode) tidak mungkin ikut bereaksi selama elektrolisis karena logam tidak ada kecenderungan menyerap elektron membenntuk ion negatif. Akan tetapi, elektrode positif (anode) mungkin saja ikut bereaksi, melepas elektron dan mengalami oksidasi, kecuali Pt dan Au, pada umumnya logam mempunyai potensial oksidasi lebih besar daripada air atau anion sisa asam. Oleh kareba itu, jika anode tidak terbuat dari Pt, Au atau grafit, maka anode itu akan teroksidasi.
L (s) -----> Lx+
(aq) +
xe
Elektrode Pt, Au dan grafit (C) digolongkan sebagai elektrode inert (sukar bereaksi). Jika terbuat dari elektrode inert, maka reaksi anode tergantung pada jenis anion dalam larutan. Anion sisa asam oksi seperti SO42-, NO3-, dan
PO43- , mempunyai potensial oksidasi lebih negatif daripada air. Anion-anion seperti itu sukar dioksidasi sehingga air yang teroksidasi.
2H2O (l) -----> 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e
Jika anion lebih mudah dkioksidasi daripada air, seperti Br- danI- , maka anion itu yang terosidasi.
Contoh :
Pada elektrolisis larutan KI dengan elektrode grafit terjadi oksidasi ion I- ,
Skema reaksi-reaksi elektrolisis diberikan pada diagram berikut :
1. Reaksi di katode bergantung pada jenis kation :
- Logam aktif (golongan IA, IIA, Al dan Mn) : air yang tereduksi
2H2O
(l) +
2e ------> H2 (g) +
2OH- (aq)
- Kation lain : Kation tereduksi
2H+ (aq)
+ 2e -----> H2 (g)
Lx+ (aq)
+ xe ------> L (s)
2. Reaksi di anode bergantung pada jenis anode dan anion:
- Anode inery (Pt, Au, C)
* Anion berupa sisa asam oksi : air teroksidasi
H2O (l) -----> 4H+ (aq) + O2 (g) + 4e
* Anion berupa sisa asam lain atau OH- :
anion teroksidasi
Contoh : 2Br-
(aq) -----> Br2 (aq) + 2e
4OH-
(aq) -----> 2H2O (l) + O2
(g) +
4e
- Anode tak inert : anode teroksidasi
L (s) -----> Lx+
(aq) +
xe
Contoh soal :
Tuliskan reaksi elektrolisis berikut :
Elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektrode
grafit.
Elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode besi dan
anode platina
Elektrolisis lelehan MgCl2 dengan elektrode grafit.
Jawab :
Elektrolisis larutan AgNO3 dengan elektrode
grafit.
AgNO3 (aq) ----> Ag+ (aq) + NO3- (aq)
Ag+ bukanlah dari logam aktif, jadi kation itu
akan direduksi. Karena anoda brsifat inert (C) sedangkan anion dari sisa asam oksi, maka air yang
teroksidasi di anode.
Katode : Ag+ (aq) + e ----> Ag(s) (x4)
Anode : 2H2O (l) ----> 4H+ (aq) + O2
(g) +
4e +
Ag+
(aq) +
2H2O (l) ----> 4Ag
(s) +
4H+(aq) + O2 (g)
Elektrolisis larutan CuSO4 dengan katode besi dan
anode platina
CuSO4 (aq) ----> Cu2+ (aq) + SO4 2- (aq)
Cu2+ bukan dari logam aktif, jadi kation itu akan
tereduksi. Karena anode inert (Pt) sedangka anion dari sisa asam oksi, maka air
teroksidasi di anode.
Katode : Cu2+ (aq) + 2e -----> Cu(s) ( x2 )
Anode : 2H2O (l) -----> 4H+ (aq) + O2
(g) + 4e +
2Cu2+ (aq) + 2H2O
(l) ----> 2Cu(s) + 4H+ (aq)
+ O2 (g)
Elektrolisis lelehan MgCl2 dengan elektrode grafit.
MgCl2 (l) ----> Mg2+ (l) + 2Cl- (l)
Pada elektrolisis lelehan senyawa ion dengan elektrode
inert, maka kation direduksi di katode sedangkan anion dioksidasi di anode.
Katode : Mg2+
(l) +
2e ----> Mg (s)
Anode : 2Cl- (l) ------> Cl2 (g) +
Mg2+
(l) +
2Cl- (l) -----> Mg
(s) +
Cl2 (g)
Pelajari Materi terkait :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar