PEMANASAN GLOBAL
Bila bumi hanya menyerap radiasi matahari maka suhunya terus menerus akan naik. Namun kenyataannya tidak demikian karena bumi selalu meradiasikan energi panas keluar angkasa. Melalui proses penyerapan dan radiasi, kondisi kesetimbangan suhu bumi bisa dipertahankan.
Mengerti tentang mekanisme mempertahankan suhu bumi adalah penting. Hal ini bertujuan untuk memahami proses pemanasan bumi. Energi rata-rata matahari yang sampai ke bumi ddengan laju 1350 W/mpersegi sebagian di pantulkan dan sebagian diserap. Bumi meradiasikan kembali sebagian dari daya yang diserap ke angkasa berupa radiasi termis/ termal dengan konstanta emisifitas relatif terhadap benda hitam sebesar e = 0,6. Radiasi termis tersebut tidak semuanya lepas ke luar atmosfer bumi karena ada beberapa gas atmosfer yang menyerapnya. Gas yang paling lazim menyerap radiasi termis adalah uap air dan karbondioksida. Gas itu menyerap radiasi pada panjang gelombang yang sedikit lebih panjang dari panjang gelombang cahaya tampak atau pada daerah inframerah. Kadar karbon dioksida (CO2) di udara semakin tinggi akibat pembakaran fosil bahan bakar, minyak bumi dan gas alam. Selain itu penebangan hutan menyebabkan penyerapan CO2 berkurang sehingga kadar CO2 di udara bertambah.
Jika kadar CO2 di atmosfer bertambah maka semakin banyak radiasi ermal dari bumi yang diserap dan juga dipantulkan kembali ke bumi oleh atmosfer bumi itu sendiri dan semakin sedikkit radiasi termal yang betul-betul lepas dari atmosfer bumi. Radiasi termal yang dipantulkan kembali ke bumi aleh atmosfer bumi menimbulkan effek "rumah kaca". Di samping CO2, ada gas-gas lain seperti gas metana (CH4), ozon (O3) dan klorofluorokarbon (CFC) yang juga menyerap radiasi termal pada panjang gelombang panjang walaupun jumlahnya kecil. Bertambahnya gas rumah kaca di atmosfer menyebabkan suhu bumi meningkat.
Sejak tahun 1900, suhu global rata-rata meningkat sebesar 0,5K. Dengan bertambah panasnya permukaan bumi, sebagian daratan es akan mencair sehingga permukaan laut semakin tinggi, mengakibatkan hilangnya daerah pantai rendah.
Sisi Lain dari Ozon dan Efek Rumah kaca.
Lapisan ozon merupakan tameng/lapisan yang melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet yang merusak. Jika lapisan ini menipis, sinar ultraviolet dapat masuk dan merusak semua yang ada di bumi.
Akibat terjadinya penipisan lapisan ozon adalah timbulnya berbagai infeksi, seperti menurunnya kekebalan tubuh, kanker kulit dan kataraks. Peristiwa tersebut juga menagakibatkan kerusakan lingkungan hidup secara menyeluruh, mulai dari putusnya rantai makanan pada ekosistem akuatik di laut sampai gagalnya berbagai hasil panen, Terjadinya kerusakan material pada bangunan dan benda-benda lain yang terkena langsung sinar matahari juga merupakan efek yang ditimbulkan akibat menipisnya lapisan ozon.
Tindakan arif dan bijaksana dalam menggunakan barang-barang ramah lingkungan, dapat membantu upaya penyelamatan lingkungan. Contohnya dengan mengurangi pemakaian bahan-bahan yang mengandung CFC yang terdapat pada kosmetik, hairspray dan bahan kimia lain.
SUHU BINTANG
Dengan mengamati panjang gelombang intensitas maksimal dari cahaya bintang yang sampai ke bumi, kita dapat memperkirakan suhu bintang dengan menggunakan hukum pergeseran Wien. Sebenarnya, panjang gelombang cahaya dari bintang jauh yang sampai ke kita mengalami pergeseran yang dikenal dengan efek Doppler. Dalam hal ini, bintang dianggap sebagai benda hitam yang meradiasikan seluruh energi termalnya.
Suhu bintang diukur dengan mengamati panjang gelombang yang
dipancarkannya. Benda padat yang panas akan memancarkan gelombang dengan
panjang gelombang yang berbeda (cahaya yang dipancarkan warnanya tidak sama).
Warna bintang yang terdekat (teramati) menyatakan suhu pada bintang tersebut.
Warna merah menunjukkan terendah dan biru tertinggi.
Biru
25.000 oC
Putih
10.000 oC
Kuning
6.000 oC
Orange
4.700 oC
Merah
3.300 oC
Materi yang berkaitan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar