Jaringan-jaringan dewasa yang merupakan hasil pendewasaan dari jaringan meristem meliputi tiga jaringan utama, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim (jaringan dasar), dan berkas pengangkut.
JARINGAN EPIDERMIS
Jaringan epidermis adalah jaringan terluar pada organ-organ tumbuhan seperti akar, batang, daun,
bunga, buah, dan biji. Fungsi jaringan epidermis adalah sebagai :
- penutup permukaan tumbuhan,
- sebagai pelindung organ tumbuhan,
- membatasi penguapan,
- menyokong mekanik,
- penyerapan, dan
- penyimpanan air.
Berikut adalah ciri-ciri jaringan epidermis: terdiri dari satu lapis yang tersusun atas
sel-sel hidup dan tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antarsel; bentuk, ukuran, dan susunannya beragam, namun
umumnya berbentuk persegi panjang; tidak
memiliki klorofil, kecuali pada epidermis tumbuhan paku; dinding sel jaringan epidermis bagian luar
yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan, namun dinding sel epidermis
bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis.
Jaringan epidermis dapat mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, seperti:
Jaringan epidermis dapat mengalami modifikasi membentuk derivat jaringan epidermis, seperti:
Stomata (mulut daun).
Trikomata (rambut-rambut).
Berfungsi sebagai pelindung pada hampir seluruh permukaan tumbuhan. Trikoma ialah bentuk modifikasi sel epidermis yang berupa rambut-rambut. Trikoma biasanya terletak pada akar, daun, batang, bunga, buah, maupun biji. Pada sel epidermis, trikoma muncul dari epidermis atas. Jumlah selnya bisa tunggal atau banyak. Ada trikoma yang mempunyai kelenjar sekretori dan ada juga yang tidak. Adapun bentuk trikoma pada batang dapat kalian cermati pada Gambar berikut.
Pengertian Stoma (Jamak: Stomata) adalah lubang atau celah
yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan yang berwarna hijau yang dibatasi
oleh sel khusus yang disebut sel penutup. Sel penutup dikelilingi oleh sel sel
yang bentuknya sama atau berbeda dengan sel sel epidermis lainnya dan disebut
sebagai sel tetangga.
Sel tetangga adalah sel yang berperan penting dalam
perubahan osmotik yang mengatur dalam lebar celah dan gerakan sel penutup. Sel
penutup pada stomata dapat terletak sama tinggi dengan permukaan epidermis atau
panerofor, atau stomata dapat lebih rendah dari permukaan epidermis
(kriptofor). Stomata dapat juga lebih tinggi dari permukaan epidermis yang
sering dikatakan sebagai sel penutup tipe menonjol.
Sel penutup biasanya berbentuk ginjal bila kita perhatikan
dari atas, akan tetapi pada suku rerumputan (Poaceae) sel menutup berbentuk
berbeda dengan dua sel tetangga diantara tiap sel penutup stomata.
Berfungsi sebagai akses keluar masuk
oksigen dan karbon dioksida.
Stomata dapat dikelompokkan berdasarkan susunan sel-sel
tetangga. Stomata pada tumbuhan dicotyledoneae dapat dikempokkan menjadi 4 tipe
yaitu:
-Tipe anomositik / Ranuculaceae, adalah tipe sel tetangga
yang memiliki kesamaan bentuk dan ukuran dengan sel epidermis disekitarnya.
Tipe ini umumnya dijumpai pada stomata tumbuhan keluarga Cucurbetaceae,
Malvaceae, Caparidaceae, dan Ranuculaceae.
-Tipe anisositik/ Cruiferae, yaitu sel penutup dikelilingi
oleh tiga buah sel tetangga yang tidak berukuran sama. Tipe ini dapat anda
temukan pada stomata tumbuhan anggota keluarga Solanaceae dan Cruciferae.
-Tipe parasitik/Rubiceae, tipe sel penutup yang didampingi
oleh satu se l tetangga atau lebih dengan sumbu panjang sel tetangga sejajar
dengan sumbul sel penutup serta celah. Tipe ini dapat anda perhatikan pada
stomata tumbuhan anggota keluarga Mimosaceae, Magnoliaceae, dan Rubiceae.
-Tipe Diasitik, yaitu tipe stomata yang dikelilingi oleh 2
sel tetangga. Dinding bersama dari kedua sel tetangga tegak lurus terhadap
sumbu panjang sel penutup serta celah. Anda dapat menemukan stomata tipe ini
pada tumbuhan anggota keluarga Acanthaceae dan Caryophyllaceae.Trikomata (rambut-rambut).
Berfungsi sebagai pelindung pada hampir seluruh permukaan tumbuhan. Trikoma ialah bentuk modifikasi sel epidermis yang berupa rambut-rambut. Trikoma biasanya terletak pada akar, daun, batang, bunga, buah, maupun biji. Pada sel epidermis, trikoma muncul dari epidermis atas. Jumlah selnya bisa tunggal atau banyak. Ada trikoma yang mempunyai kelenjar sekretori dan ada juga yang tidak. Adapun bentuk trikoma pada batang dapat kalian cermati pada Gambar berikut.
Trikoma pada batang
Trikoma memiliki beragam fungsi, antara lain mengurangi penguapan, mengurangi gangguan hewan, dan membantu penyerbukan bunga. Trikoma juga berfungsi menyerap air dan garam mineral dari tanah, misalnya trikoma pada akar. Selain itu, trikoma mampu meneruskan rangsang dari luar dan membantu penyebaran biji.
Dilihat dari kemampuan menghasilkan sekret, trikoma dibagi menjadi dua, yaitu
Spina (duri).
Terdapat pada beberapa jenis tumbuhan seperti mawar dan bunga kertas. Duri (spina) merupakan modifi kasi sel epidermis yang terdapat pada tumbuhan tertentu. Duri tumbuhan terbagi dalam dua jenis, yakni duri asli dan duri palsu. Duri asli dibentuk oleh jaringan di dalam stele batang. Misalnya, duri pada tanaman bunga kertas Bougainvillea). Sedangkan duri palsu dibentuk oleh jaringan di bawah epidermis yaitu jaringan korteks batang. Contohnya, duri pada batang tumbuhan mawar.
Bulu-bulu akar
Bulu-bulu akar merupakan perluasan dinding epidermis sebelah luar dan memanjang membentuk bulu seperti rambut. Perluasan epidermis ini berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan mineral dari dalam tanah agar dapat berlangsung lebih cepat.
Trikoma memiliki beragam fungsi, antara lain mengurangi penguapan, mengurangi gangguan hewan, dan membantu penyerbukan bunga. Trikoma juga berfungsi menyerap air dan garam mineral dari tanah, misalnya trikoma pada akar. Selain itu, trikoma mampu meneruskan rangsang dari luar dan membantu penyebaran biji.
Dilihat dari kemampuan menghasilkan sekret, trikoma dibagi menjadi dua, yaitu
- trikoma glandular , mengeluarkan sekret berupa garam, larutan gula, racun atau terpentin
- trikoma non glandular. biasanya berupa tonjolan seperti duri-duri pada batang, daun atau buah yang tidak menghasilkan sekret.
- sebagai pelindung terhadap besarnya penguapan
- sebagai pelindung terhadap gangguan binatang dari luar
- menghasilkan zat perekat yang membantu proses penyerbukan
- mempurluas daerah penyerapan air dan mineral
- menghasilkan madu untuk menarik serangga yang akan membantu penyerbukan
- membantu pemencaran biji.
Spina (duri).
Terdapat pada beberapa jenis tumbuhan seperti mawar dan bunga kertas. Duri (spina) merupakan modifi kasi sel epidermis yang terdapat pada tumbuhan tertentu. Duri tumbuhan terbagi dalam dua jenis, yakni duri asli dan duri palsu. Duri asli dibentuk oleh jaringan di dalam stele batang. Misalnya, duri pada tanaman bunga kertas Bougainvillea). Sedangkan duri palsu dibentuk oleh jaringan di bawah epidermis yaitu jaringan korteks batang. Contohnya, duri pada batang tumbuhan mawar.
Bulu-bulu akar
Bulu-bulu akar merupakan perluasan dinding epidermis sebelah luar dan memanjang membentuk bulu seperti rambut. Perluasan epidermis ini berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan mineral dari dalam tanah agar dapat berlangsung lebih cepat.
Velamen.
Velamen merupakan sel mati di bagian dalam jaringan epidermis pada akar gantung (akar udara) tumbuhan anggrek, sering disebut epidermis ganda. Velamen berfungsi sebagai alat penyimpan air.
Velamen merupakan sel mati di bagian dalam jaringan epidermis pada akar gantung (akar udara) tumbuhan anggrek, sering disebut epidermis ganda. Velamen berfungsi sebagai alat penyimpan air.
Sel kipas.
Sel kipas disebut juga sebagai motor cell atau bulliform cell. sel kipas merupakan alat tambahan pada epidermis bagian atas daun, terutama pada famili Poaceae, misalnya bambu (Bambusa vulgaris) dan Cyperaceae misalnya pada rumput teki (Cyperus rotodus). Selkipas tersusun oleh beberapa sel berukuran lebih besar daripada sel-sel epidermis. Fungsinya untuk mengurangi penguapan dan sebagai penyimpanan air. Bila terjadi penguapan yang relatif besar, sel kipas akan mengempis sehingga daun akan menggulung untuk mengurangi penguapan lebih lanjut.
Sel kersik
Sel kersik yang menyebabkan permukaan batang tumbuhan menjadi keras. Contohnya pada tumbuhan tebu.
JARINGAN PARENKIM
Parenkim merupakan jaringan tanaman yang paling umum dan belum berdiferensiasi. Kebanyakan karbohidrat non-struktural dan air disimpan oleh tanaman pada jaringan ini. Parenkim biasanya memiliki dimensi panjang dan lebar yang sama (isodiametrik) dan protoplas aktif dibungkus oleh dinding sel primer dengan selulose yang tipis. Ruang interseluler antar sel umum terdapat pada parenkim. Merupakan bagian yang paling banyak terdapat pada tumbuhan.
Sel- sel penyusun jaringan parenkim tidak terspesialisasi. Oleh karena itu,
sel- sel jaringan parenkim dapat berubah menjadi jaringan lain. Sel- sel
jaringan parenkim juga bersifat fleksibel (lentur). Hal ini dimungkinkan karena
dinding selnya tipis.
Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang
tipis, serta lentur. Beberapa sel parenkim mengalami penebalan, seperti pada
parenkim xylem, Sel parenkim berbentuk kubus atau memanjang dan mengandung
vakuola sentral yang besar.
Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak
memiliki ruang antarsel karena bentuk selnya membulat, meskipun ada juga
parenkim yang sel-selnya rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel, misalnya
parenkim penyusun endosperm biji. Parenkim yang mempunyai ruang antar sel
terbesar adalah mesofil daun karena ruang antar sel itu berfungsi sebagai
sarana pertukaran gas antara kolenkim dengan udara luar.
Parenkim yang mempunyai ruang antarsel adalah daun. Ruang
antarsel ini berfungsi sebagai sarana pertukaran gas antar klorenkim dengan
udara luar. Sel parenkim memiliki banyak fungsi, yaitu untuk berlangsungnya
proses fotosintesis, penyimpanan makanan dan fungsi metabolisme lain. Isi sel
parenkim bervariasi sesuai dengan fungsinya, misalnya sel yang berfungsi untuk
fotosintesis banyak mengandung kloroplas. Jaringan yang terbentuk dari sel-sel
parenkim semacam ini disebut klorenkim. Cadangan makanan yang terdapat pada sel
parenkim berupa larutan dalam vakuola, cairan dalam plasma atau berupa kristal
(amilum). Sel parenkim merupakan struktur sel yang jumlahnya paling banyak
menyusun jaringan tumbuhan.
Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi bebrapa jenis
jaringan, yaitu:
1)
Parenkim Asimilasi. Parenkim asimilasi yaitu sebagai pembuat zat makanan bagi
tumbuhan yang diproses dari fotosintesa di daun. Biasanya terletak di bagian
tepi suatu organ, misalnya pada daun, batang yang berwarna hijau, dan buah. Di
dalam selnya terdapat kloroplas, yang berperan penting sebagai tempat
berlangsungnya proses fotosintesis,
2) Parenkim penimbun adalah
sel parenkim ini dapat menyimpan cadangan makanan yang berbeda sebagai larutan
di dalam vakuola, bentuk partikel padat, atau cairan di dalam sitoplasma.Biasanya terletak di bagian dalam tubuh,
misalnya: pada empulur batang, umbi akar, umbi lapis, akar rimpang (rizoma),
atau biji. Di dalam sel-selnya terdapat cadangan makanan yang berupa gula,
tepung, lemak atau protein. Parenkim penimbun berfungsi dalam menyimpan
cadangan makanan bagi tumbuhan berupa hasil fotosintesa, seperti protein,
amilum, gula tepung, atau lemak.
3) Parenkim air adalah sel
parenkim yang mampu menyimpan air. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang hidup
didaerah kering (xerofit), tumbuhan epifit, dan tumbuhan sukulen.Parenkim air
berfungsi sebagai tempat menyimpan air pada tumbuhan xerofit /epifit (sedikit
air) untuk menghadapi kemarau misalnya pada tumbuhan kaktus dan lidah buaya
4) Parenkim udara (aerenkim)
adalah jaringan parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang
antar sel yang besar. Aerenkim banyak terdapat pada batang dan daun tumbuhan
hidrofit.Parenkim udara disebut sebagai aerenkim bertugas menyimpan udara dalam
kantung besarnya, terdiri dari sel gabus dengan rongga yang besar sehingga
membantu menjaga kelebihan air pada tumbuhan dengan habitat perairan.Ruang
antar selnva besar, sel- sel penyusunnya bulat sebagai alat pengapung di air,
misalnya parenkim pada tangkai daun tumbuhan enceng gondok
5) Parenkim pengangkut, merupakan jaringan parenkim yang terdapat disekitar xilem dan floem yang mengangkut air dan unsur-unsur hara serta parenkim yang mengedarkan zat -zat makanan hasil fotosintesis
6) Parenkim penutup luka, merupakan jaringan parenkim yang mempunyai kemampuan regenarasi (pemulihan dir) dengan cara menjadi embrional (meristematik) kembali dengan cara membelah diri membentuk sel-sel baru atau jaringan baru. Parenkim penutup luka disebut juga dengan kambium gabus (felogen)
BERKAS PENGANGKUT
Jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk proses transportasi terdiri atas xilem dan floem. Xilem untuk mengangkut air dan mineral-meneral dari akar ke daun, sedangkan floem untuk mengangkut
hasil fotosintesis ke seluruh tubuh. Kedua jaringan itu biasa terorganisasi menjadi satu yang disebut berkas pengangkut. Berkas pengangkut pada batang monokotil bertipe kolateral tertutup, yang artinga antara floem tidak dipisahkan oleh kambium, sedangkan berkas pengangkut batang dikotil bertipe kolateral terbuka di mana antara xilem dan floem dipisahkan oleh kambium.
X
ilem tersusun atas beberapa komponen yang berupa sel, yaitu trakea, trakeid, parenkim, xilem dan serabut xilem. Trakeid berupa sel mati yang kedua ujungnya runcing dan panjang dengan dinding yang berlubang sehingga memungkinkan terjadinya pengangkutan air dan mineral melalui noktah antar sel. Trakea merupakan sel mati yang berbentuk tabung dan berlubang pada kedua ujungnya. Trakea dan trakeid mengalami penebalan dinding sel dari kayu. lignin.
Trakea berfungsi sebagai pembuluh pengangkut air dan mineral utama pada xilem. Parenkim xilem terdiri atas sel-sel hidup yang berdinding tipis yang di dalamnya banyak mengandung amilum dan lemak sebagai cadangan makanan. Serabut xilem merupakan sel-sel sklerenkim dengan dinding yang tebal, bentuk dan ukurannya lebih pendek dan sempit dibandingkan dengan trakeid, letaknya melekat pada trakeid sehingga sulit dipisahkan dengan trakeid. Serabut xilem yang berfungsi sebagai jaringan penguat pada jaringan berkas pengangkut.
Floem tersusun atas sel-sel pembluh tapis, sel pengiring, parenkim, floem dan serabut floem. Floem mengalami penebalan selulosa dan pektin. Sel pembuluh tapis merupakan pembuluh sel yang memanjang dengan lempengan tapisan pada dinding selnya. Lempengan tapisan tersusun atas sejumlah lubang yang membatasi dua sel yang berdampingan. Sel pengiring merupakan sel hidup, ukurannya lebih kecil daripada sel pembuluh tapis yang bersifat meristematis yang berperan memberi nutrisi pada pembuluh tapis. Parenkim floem merupakan sel yang dindingnya tipis bentuknya memanjang dan terletak sejajar dengan sumbu berkas pengangkut. Parenkim floem berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan seperti zat tepung dan lemak. Serabut floem merupakan serabut sklerenkim yang berbentuk memanjang dan berwujud sel mati yang berfungsi sebagai jaringan penyokong pada berkas pengangkut.
JARINGAN PENGUAT
Nama lain dari jaringan penyokong adalah stereo. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Ada dua jaringan yang menjadi jaringan penguat tubuh tumbuhan ini, yaitu kolenkim dansklerenkim. Kolenkim berbeda dengan sklerenkim karena sel-sel penyusunnya juga berbeda.
a. Kolenkim, Kolenkim merupakan sel-sel hidup dan bersifat mirip parenkim dan beberapa mengandung kloroplas. Letaknya di dekat permukaan dan di bawah epidermis pada batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan induk tulang daun. Kolenkim jarang terdapat pada akar. Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa yang merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
b. Sklerenkim, Jaringan sklerenkim terdiri dari sel-sel mati. Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin (komponen utama kayu) sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut atau serat sklerenkima dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid. Fungsi sklereid adalah menguatkan jaringan dewasa.
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang sel-selnya telah mati dengan penebalan secara melingkar. Jaringan sklerenkim banyak ditemukan pada tumbuhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, yaiu pada tumbuhan monokotil dan dikotil yang sudah tua.
Sel-sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat (serabut). Serat biasanya lebih panjang daripada sklereid.
5) Parenkim pengangkut, merupakan jaringan parenkim yang terdapat disekitar xilem dan floem yang mengangkut air dan unsur-unsur hara serta parenkim yang mengedarkan zat -zat makanan hasil fotosintesis
6) Parenkim penutup luka, merupakan jaringan parenkim yang mempunyai kemampuan regenarasi (pemulihan dir) dengan cara menjadi embrional (meristematik) kembali dengan cara membelah diri membentuk sel-sel baru atau jaringan baru. Parenkim penutup luka disebut juga dengan kambium gabus (felogen)
BERKAS PENGANGKUT
Jaringan tumbuhan yang berfungsi untuk proses transportasi terdiri atas xilem dan floem. Xilem untuk mengangkut air dan mineral-meneral dari akar ke daun, sedangkan floem untuk mengangkut
hasil fotosintesis ke seluruh tubuh. Kedua jaringan itu biasa terorganisasi menjadi satu yang disebut berkas pengangkut. Berkas pengangkut pada batang monokotil bertipe kolateral tertutup, yang artinga antara floem tidak dipisahkan oleh kambium, sedangkan berkas pengangkut batang dikotil bertipe kolateral terbuka di mana antara xilem dan floem dipisahkan oleh kambium.
X
ilem tersusun atas beberapa komponen yang berupa sel, yaitu trakea, trakeid, parenkim, xilem dan serabut xilem. Trakeid berupa sel mati yang kedua ujungnya runcing dan panjang dengan dinding yang berlubang sehingga memungkinkan terjadinya pengangkutan air dan mineral melalui noktah antar sel. Trakea merupakan sel mati yang berbentuk tabung dan berlubang pada kedua ujungnya. Trakea dan trakeid mengalami penebalan dinding sel dari kayu. lignin.
Trakea berfungsi sebagai pembuluh pengangkut air dan mineral utama pada xilem. Parenkim xilem terdiri atas sel-sel hidup yang berdinding tipis yang di dalamnya banyak mengandung amilum dan lemak sebagai cadangan makanan. Serabut xilem merupakan sel-sel sklerenkim dengan dinding yang tebal, bentuk dan ukurannya lebih pendek dan sempit dibandingkan dengan trakeid, letaknya melekat pada trakeid sehingga sulit dipisahkan dengan trakeid. Serabut xilem yang berfungsi sebagai jaringan penguat pada jaringan berkas pengangkut.
Floem tersusun atas sel-sel pembluh tapis, sel pengiring, parenkim, floem dan serabut floem. Floem mengalami penebalan selulosa dan pektin. Sel pembuluh tapis merupakan pembuluh sel yang memanjang dengan lempengan tapisan pada dinding selnya. Lempengan tapisan tersusun atas sejumlah lubang yang membatasi dua sel yang berdampingan. Sel pengiring merupakan sel hidup, ukurannya lebih kecil daripada sel pembuluh tapis yang bersifat meristematis yang berperan memberi nutrisi pada pembuluh tapis. Parenkim floem merupakan sel yang dindingnya tipis bentuknya memanjang dan terletak sejajar dengan sumbu berkas pengangkut. Parenkim floem berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan seperti zat tepung dan lemak. Serabut floem merupakan serabut sklerenkim yang berbentuk memanjang dan berwujud sel mati yang berfungsi sebagai jaringan penyokong pada berkas pengangkut.
JARINGAN PENGUAT
Nama lain dari jaringan penyokong adalah stereo. Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Ada dua jaringan yang menjadi jaringan penguat tubuh tumbuhan ini, yaitu kolenkim dansklerenkim. Kolenkim berbeda dengan sklerenkim karena sel-sel penyusunnya juga berbeda.
a. Kolenkim, Kolenkim merupakan sel-sel hidup dan bersifat mirip parenkim dan beberapa mengandung kloroplas. Letaknya di dekat permukaan dan di bawah epidermis pada batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan induk tulang daun. Kolenkim jarang terdapat pada akar. Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa yang merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak.
b. Sklerenkim, Jaringan sklerenkim terdiri dari sel-sel mati. Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin (komponen utama kayu) sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut atau serat sklerenkima dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid. Fungsi sklereid adalah menguatkan jaringan dewasa.
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang sel-selnya telah mati dengan penebalan secara melingkar. Jaringan sklerenkim banyak ditemukan pada tumbuhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, yaiu pada tumbuhan monokotil dan dikotil yang sudah tua.
Sel-sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat (serabut). Serat biasanya lebih panjang daripada sklereid.
- Sklereid, mempunyai dinding sel yang keras, sehingga sering disebut sel batu. Pada tumbuhan, sklereid terdapat pada berkas pengangkut, sel-sel parenkim, korteks batang, tangkai daun, daging daun, akar, buah dan kulit biji.
- Serabut (serat), sklerenkim yang terbentuk serat mempunyai ukuran panjang yang bervariasi dan terdapat pada berbagai organ tumbuhan. Kebanyakan serat merupakan elemen yang panjang dengan ujung runcing, lumen sempit dan dinding tebal. Serat terdapat pada akar, batang dan buah. Di dalam berkas pengangkut, selain xilem dan floem juga diperkuat dengan adanya serat-serat sklereid. Pada daun tumbuhan monokotil, serat tidak hanya terdapat sebagai sarung berkas pengangkut, tetapi juga menyebar di antara epidermis atas dan epidermis bawah. tanaman yang mempunyai serat keras, misalnya Agave sisaalana, musa textilis, sedangkan yang mempunyai serat lunak adalah serat kapas dan randu.
Sumber :
BIOLOGI untuk SMA/MA kelas XI, R Gunawan Susilowarno, dkk, Penerbit Grasindo, 2007
http://brainly.co.id/tugas/464478
http://www.pengertianahli.com/2013/11/pengertian-ciri-fungsi-jaringan.html#_ http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/05/jaringan-dewasa-materi-lengkap.html http://www.pintarbiologi.com/2014/11/jaringan-permanen-pada-tumbuhan.htmlhttp://www.belajarbiologi.com/2014/07/stomata-pengertian-struktur-dan-fungsi-stomata.html#_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar