PUPUK DAN PESTISIDA
A. PUPUK
Populasi penduduk dunia dewasa ini, terutama di
negara berkembang, meningkat secara cepat sehingga jumlah bahan makanan yang
diperlukan juga makin besar. Oleh karena itu, lahan pertanian harus dibuat
lebih produktif dengan penggunaan pupuk (fertilizer). Indonesia sebagai negara
agraris sedah barang tentu sangat berkepentingan dalam masalah ini.
Tumbuhan memerlukan nutrien (zat makanan), baik zat
organik maupun zat anorganik. Nutrien organik diperoleh tumbuhan melalui
fotosintesis, yaitu pengubahan CO2 dan H2O menjadi
karbihidrat dengan bantuan klorofil dan sinar matahari. Nutrien anorganik
diperoleh tumbuhan dari tanah dalam bentuk zat terlarut yang diangkut ke atas
melalui akar dan pembuluh kayu.
Unsur yang diperlukan tumbuhan demi kelangsungan
hidupnya disebut unsur hara yang terbagi menjadi dua kelompok.
a.
Unsur mikro, diperlukan tumbuhan dalam jumlah
sedikit.
b.
Unsur makro, diperlukan tumbuhan dalam bentuk
banyak
Unsur makro meliputi 10 jrnis unsur,
yaitu karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), fosforus (P), kalium
(K), kalsium (Ca), belerang (S), magnesium (Mg), dan besi (Fe). Karbon,
hidrogen dan oksigen merupakan unsur penyusun karbohidrat, protein, dan asam
nukleat (ADN dan ARN). Fosforus merupakan unsur penyusun asam nukleat dan
adenosin trifosfat (ATP), yaitu zat prnyimpan energi. Kalium membantu enzim
dalam mempercepat reaksi kimia dalam sel serta membantu pertumbuhan akar
batang. Kalsium diperlukan oleh dinding sel tumbuhan sebagai penguat dalam
bentuk senyawa kalsium pektat. Belerang merupakan unsur penyusun protein
tertentu. Magnesium merupakan penyusun klorofil, sedangkan besi diperlukan
untuk berlangsungnya sintesis klorofil tersebut. Kekurangan magnesium dan besi
menyebabkan daun menjadi pucat.
Unsur mikro yang umum diperlukan
tumbuhan adalah mangan (Mn), seng (Zn), boron (B), tembaga (Cu), dan kobal
(Co). Selain itu ada pula unsur mikro penting hanya diperlukan oleh tumbuhan
tertentu, yaitu natrium (Na), alumunium (Al), silikon (Si), molibdenum (Mo), dan
klorin (Cl). Unsur mikro umumnya berfungsi sebagai koenzim, yaitu membantu
enzim untuk mempercepat reaksi dalam sel tumbuhan.
Baik unsur makro maupun mikro diserap
oleh tumbuhan dari tanah dalam bentuk ion yang larut dalam air. Jika tanah
tidak mengandung ion unsur makro dan mikro dalam jumlah yang cukup, maka tanah
itu harus diberi pupuk yang sesuai.
Secara tradisional sejak zaman dahulu orang
menggunakan pupuk kandang (kotoran hewan) atau pupuk kompos (sisa tumbuhan
seperti jerami, sampah, dan dedaunan). Pada beberapa daerah di tanah air kita,
sawah digunakan untuk beternak ikan sambil menunggu masa penanaman padi
berikutnya. Ketika paadi di tanam, tanah persawahan kaya dengan unsur hara yang
berasal dari kotoran ikan.
Pada zaman modern dewasa ini, kebanyakan pupuk yang
dipakai adalah pupuk yang diproduksi oleh industri kimia.
1. Pupuk Nitrogen
Sejak jaman penjajahan Belanda, para petani kita sudah
mengenal pupuk ZA ( zwavel amonium) yang tiada lain adalah amonium sulfat (NH4)2SO4.
Pupuk ZA hanya mengandung 21% berat nitrogen, tetapi harganya cukup murah dan
dapat menyediakan unsur belerang yang juga esensial bagi tumbuhan. Hanya saja
penggunaan pupuk ZA yang berlebihan akan menyebabkan tanah bersifat asam.
Pupuk nitrogen yang sangat terkenal adalah urea (NH2)2CO,
sebab mengandung 47% nitergen. Persentase nitrogen paling tinggi diantara semua
pupuk nitrogen. Lagi pula urea sangat mudah larut dalam air dan mudah diubah
menjadi ion nitrat (NO3-) yang dapat diserap oleh
tumbuh-tumbuhan. Urea diproduksi secara besar-besaran di industri berdasarkan
reaksi berikut :
2NH3
+ CO2 -----> (NH2)2CO + H2O
2. Pupuk Fosforus
Pada kulit bumu banyak terdapat fosforus dalam bentuk
kalsium fosfat, Ca3(PO4)2. Akan tetapi senyawa
ini tidak larut dalam air sehingga tidak dapat diserap oleh tumbuhan. Oleh karena
itu, kalsium fosfat harus diolah dahulu dalam suatu industri agar menjadi
senyawa fosfat yang mudah larut.
Ca3(PO4)2 + 2H2SO4 -----> Ca(H2PO4)2 +
2CaSO4
Superfosfat
Ca3(PO4)2 + 4H3PO4 -----> 3Ca(H2PO4)2
Triple superfosfat (TSP)
Nama superfosfat diberikat karena kelarutannya yang “super”,
sangan mudah larut dalam air, sehingga dapat diserap oleh akar. Akan tetapi,
pupuk superfosfat tidak baik digunakan pada tanah yang mengandung besi atau
alumunium. Untuk tanah semacam itu pupuk fosforus yang digunakan adalah FMP
(fused magnesium phosphat), yaitu Mg3(PO4)2 yang
dicairkan.
3. Pupuk Kalium
Pupuk kalium yang paling murah dan banyak dipakai oleh
para petani adalah KCl. Jika tanaman tidak tahan terhadap konsentrasi ion
klorida yang tinggi, K2SO4 (pupuk ZK = zwavel kalium)
dapat digunakan.
Ada juga pupuk gabungan, misalnya pupuk NPK, yang
terdiri atas campuran amonium nitrat (NH4NO3), amonium
hidrogenfosfat (NH4H2PO4), dan kalium klorida
(KCl). Pupuk NPK merupakan sumber nitrogen, fosforus, dan kalium secara
sekaligus dalam tumbuhan.
B. PESTISIDA
Sepanjang sejarah manusia selalu berperang melawan
hama (pest), yang sebagian besar adalah serangga (insekta). Disamping menyebarkan
wabah penyakit, hama juga merusak haasil pertanian dan perkebunan. Itulah sebabnya
kita perlu menggunakan senyawa pestisida (pembasmi hama) atau insektisida
(pembasmi serangga). Sudah tentu kita harus berhati-hati memilih dan
memakainya, supaya tidak menimbulkan pencemaran dan bahkan membahayakan bagi
tubuh kita sendiri.
Senyawa pestisida pada umumnya merupakan
organoklorin, yaitu senyawa organik yang mengandung klorin. Pestisida yang
sangat terkenal adalah DDT (dikloro difenil trikloroetana).
DDT disintesis oleh Paul Herman Muller dari Swiss
pada tahun 1934. Semassa perang dunia II, DDT yang dicampur dengan talk
dipandang sebagai dewa penolong yang menyelamatkan prajurit dari serangan
malaria. Ternyata DDT merupakan insektisida yang sangat ampuh, harganya murah
dan tahan lama. Sepanjang tahun 1950-an, DDT umum digunakan diseluruh dunia
untuk memberantas serangga. Akan tetapi pada tahun 1960-an DDT mulai
menampakkan belangnya sebagai sumber pencemaran yang sangat berbahaya. Serangga
mulai resisten terhadap DDT. Residu DDT pada tanah diserap oleh rumput, lalu
rumput dimakan sapi, dan air susunya diperas dan diminum manusia. Ternyata DDT
yang sukar terurai itu menimbulkan berbagai malapetaka dalam tubuh manusia,
antara lain merusak sel syaraf dan menghambat metabolisme kalsium yang penting
untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Bahkan ada bayi yang meninggal karrena
keracunan DDT ketika menghisap susu ibunya. Serangga yang resisten dan banyak
mengandung DDT dalam tubuhnya ternyata dapat meracuni burung yang memakan
serangga tersebut. Pestisida lain yang kini banyak dipakai adalah ester metil
karbamat, yang mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Dalam bidang industri,
metil karbamat diperoleh dengan cara mereaksikan gas metil isosianat dalam air.
CH3
- N =
C = O
+ H2O ---> CH3-NH-COOH
Metil isosianat metil karbamat
Agar kerjanya lebih ampuh, atom H pada gugus alkil
dapat diganti dengan gugus lainnya. Obat-obat nyamuk di Indonesia umunya
mengandung salah satu turunan metil karbamat, yaitu isopropoksifenil metil
karbamat
SOAL EVALUASI PUPUK DAN PESTISIDA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar