STOIKIOMETRI LARUTAN
A. REAKSI PENETRALAN
Dalam bahasa sehari-hari, pengertian " garam" kita gunakan untuk menyebut senyawa NaCl ( garam dapur). Adapun dalam ilmu kimia, yang dinamakan garam adalah semua elektrolit yang tersussun dari kation selain H + serta anion selain . Reaksi dalam larutan elektrolit selalu menghasilkan suatu garam dan sering disebut reaksi penggaraman.
Salah satu reaksi penggaraman yang penting adalah reaksi penetralan, yaitu reaksi antara asam dan basa. Ada empat reaksi penetralan :
a. Asam + basa ------> garam + air
b. oksida asam
c. asam + oksida basa ------> garam + air
d. oksida asam + oksida basa ---->garamsam .
a. Asam + Basa -----> Garam + Air
Contoh :
HCl + NaOH ---->
NaCl + H2O
2HNO3
+ Mg(OH)2 ----> Mg(NO3)2 + 2H2O
H2CrO4 +
2KOH ----> K2CrO4 + 2H2O
H2SO4
+ Ba(OH)2 ----> BaSO4 + 2H2O
2 H3PO4 +
3Ca(OH)2 ----> Ca3(PO4)2 + 6H2O
b. Oksida Asam + Basa ---->
Garam + Air
Contoh:
CO2
+ NaOH ----> Na2CO3 + H2O
SO3
+ 2KOH ----> K2SO4 + H2O
N2O5
+ Ca (OH)2 ----> Ca(NO3)2 + H2O
c. Asam + Oksida Basa ----> Garam
+ Air
Contoh :
2HCl + K2O ----> 2KCl
+ H2O
2H3PO4 +
3Na2O ----> 2Na3PO4 + 3H2O
3H2SO4
+ Al2O3 ----> Al2(SO4)3 + 3H2O
d. Oksida Asam + Oksida Basa ----> Garam
Contoh :
CO2
+ Na2O ----> Na2CO3
N2O3
+ CaO ----> Ca(NO3)2
P2O5
+ 3K2O ----> 2K3PO4
B. REAKSI PENDESAKAN LOGAM
Unsur logam cenderung mengalami oksidasi (melepas elektron), sehingga semua logam mempunyai sifat reduktor. Ada logam yang bersifat reduktor kuat (mudah teroksidasi), ada pula yang bersifat reduktor lemah (sukar teroksidasi)
Pada tahun 1825 Alessandro Giuseppe Volta dari Italia menyususn derat logam, mulai dari reduktor terkuat sampai reduktor terlemah. Deret itu dikenal dengan Deret Volta. Unsur Hidrogen meskipun bukan logam, dimasukkan juga sebagai anggota deret.
K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
Makin ke kiri letak suatu logam dalam deret Volta, sifat reduktornya makin kuat. Oleh karena itu, anggota deret volta yang lebih kiri dapat mendesak anggota deret volta yang lebih kanan melalui reaksi redoks. Reaksi ini disebut reaksi pendesakan logam.
Sebagai contoh, alumunium dapat bereaksi dengan larutan asam, sebab Ag terletak di sebelah kanan H. Demikian juga seng dapat bereaksi dengan larutan FeSO4, sebab Zn terletak di sebelah kiri Fe. Adapun timah tidak bereaksi dengan larutan FeSO4..
Adapun dua jenis reaksi pendesakan logam dalam larutan elektrolit, sebagai berikut :
Logam + Asam -----> garam + gas H2
Logam + garam -----> garam + logam
1. Logam + asam -----> Garam + gas H2
syarat berlangsungnya reaksi :
- logam yang direaksikan harus terletak di sebelah kiri H dalam deret volta
- asam yang direaksikan bukanlah HNO3 atau H2SO4 pekat
- jika logam yang direaksikan memiliki bilangan oksidasi, garam yang terbentuk mengandung ion logam yang bermuatan 2+
Contoh :
Zn + H2SO4 -----> ZnSO4 + H2
2Al + 6HBr -----> 2AlBr3 + 3H2
Ag + HCl --/--> tidak bereaksi
2. Logam + Garam ----> Garam + Logam
Syarat berlangsungnya reaksi
- logam yang direaksikan harus terletak di sebelah kiri logam pada garam
- jika logam yang direaksikan memiliki dua macam bilangan oksidasi, garam yang terbentuk mengandung ion logam yang bermuatan 2+
Contoh:
Zn + CuSO4 ----> ZnSO4 + Cu
Cu + 2AgNO3 -----> Cu(NO3)2 + 2Ag
2Al + 3FeSO4 ----> Al2(SO4)3 + 3Fe
Pb + NiCl2 --/---> tidak terjadi reaksi
C. REAKSI METATESIS
Reaksi metatesis adalah reaksi pertukaran pasangan ion dari dua buah elektrolit. Ada 3 jenis reaksi metatesis, yaitu:
garam AX + garam BY ----> garam A Y + garam BX
garam AX + asam HY -----> garam AY + asam HX
garam AX + basa B(OH) ----> garam BX + basa A(OH)
Syarat berlangsungnya reaksi :
Salah satu larutzat yang terbentuk di ruas kanan harus mengendap (berupa padatan yang tidaklarut), atau berupa gas, atau dapat terurai menjadi gas.
Asam yang berupa gas: H2S
Asam yang terurai menjadi gas :
H2CO3 -----> H2O + CO2 (g)
H 2 SO4 ----> H2O + SO2 (g)
Basa yang terurai menjadi gas:
NH4OH ----> H2O + NH3 (g)
Daftar Kelarutan Elektrolit dalam Air
1. Semua asam larut.
2. Sebagian besar basa tidak larut.
Kecuali : NaOH, KOH, NH4OH, Ba(OH)2 dan Ca(OH)2 larut.
3.Garam kalium (K+), natrium (Na+)ammonium
(NH4+), nitrat (NO3-), asetat (CH3COO-),
hipoklorit (ClO-), klorit (ClO2-), klorat (ClO3-),
perklorat (ClO4-), bromat (BrO3-),
dan iodat (IO3-) semuanya larut.
4. Garam sulfat (SO4 2-) umumnya larut.
Kekecualian : BaSO4, PbSO4, dan Ag2SO4
tidak larut
5. Garam Fluorida (F-) umumnya larut.
Kekecualian : MgF2, CaF2, dan BaF2
tidak larut
6. Garam klorida (Cl-)(Br-)
, bromide dan iodide (I-) umumnya larut.
Kekecualian : AgCl, PbCl2, Hg2Cl2,
AgBr, PbBr2, Hg2Br2, AgI, PbI2, dan
Hg2I2 tidak larut.
7. Garam sulfide (S2-) umumnya tidak larut.
Kekecualian : Na2S, K2S, (NH4)2S,
MgS, CaS, dan BaS larut.
8. Garam-garam yang belum disebutkan (CO2-, CrO4
2-, PO4 2-, NO2 – dsb) umumnya
tidak larut
Kekecualian : garam Na+, K+, dan NH4+
larut.
contoh reaksi metatesis :
AgNO3
+ NaCl ----> AgCl (s)
+ NaNO3
Pb(NO3)2 + K2SO4
----> PbSO4 (s) +
2KNO3
CaCO3
+ 2HCl ----> CaCl2 + H2O + CO2
(g)
Al2(SO4)3 +
3Ba(OH)2 ----> 2Al(OH)3 +
3BaSO4 (s)
KNO3 + MgCl2 --/--> tidak terjadi reaksi
D. PERHITUNGAN LARUTAN ELEKTROLIT
Konsfisiefn dasar perhitungan kimia
1. koeffisien reaksi menyatakan perbandingan mol dari zat-zat yang tercantum pada suatu persamaan reaksi
2. Hubungan mol dengan gram :
mol = gram/ Ar atau Mr Gram = mol x Ar atau Mr
Hubungan mol dengan liter STP
mol = liter STP/22,4 liter STP = mol x 22,4
2. Hubungan mol dengan gram :
mol = gram/ Ar atau Mr Gram = mol x Ar atau Mr
Hubungan mol dengan liter STP
mol = liter STP/22,4 liter STP = mol x 22,4
3. Konsentrasi suatu larutan umumnya dinyatakan dalam molar (M)
M = mol/liter mol = liter x M
M = mmol/mL mmol = mL x M
MATERI DAN SOAL STOIKIOMETRI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar