KOMPONEN DAN
PENGELOMPOKKAN SISTEM KOLOID
A.
KOMPONEN SISTEM KOLOID
Jika gula pasir
dicampurkan kedalam air, molekul gula segera larut dan terbentuk suatu larutan
yang jernih. Ukuran partikel gula lebih kecil dari 10-7 cm dan tidak dapat
dipisahkan dari air dengan cara
penyaringan.
Jika pasir
dicampurkan ke dalam air, pasir dan air akan memisah ketika campuran ini di
diamkan. Campuran semacam ini disebut suspensi. Partikel pasir berukuran lebih
besar dari 10-5 cm, dan dapat dipisahkan dari air dengan cara penyaringan
Di antara kedua
sistem campuran di atas (antara suspensi dan larutan), terdapat sistem koloid.
Sebagai contoh, jika tanah liat dicampurkan ke dalam air yang mengandun sedikit
NaOH, tanah liat pecah menjadi sejumlah partikel kecil. Campuraan yang terbentuk
tidak jernih, tetapi partikel tanah liat tidak mengendap jika didiamkan, dan
juga tidak dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Partikel tanah liat cukup
kecil untuk mampu menembus kertas saring, tetapi cukup besar untuk menyebabkan
campuran menjadi keruh.
Istilah
“koloid” diusulkan oleh Thomas Graham dari Inggris pada tahun 1861. Sewaktu
meneliti proses difusi berbagai zat dalam medium cairan, Graham mengamati bahwa
zat seperti kanji, gelatin dan getah dan albumin berdifusi sangat lambat dan tidak
mampu menembus membran tertentu. Kelompok zat ini lalu dinamakan koloid, yang
berarti “seperti lem” (bahasa Yunani : kolla = lem, oidos = seperti)
Dewasa ini
istilah koloid dipakai untuk menyatakan ukuran partikel serta sistem campuran.
Partikel-partikel suatu zat dikatakan berukuran koloid apabila beriameter
anatara 10-5 cm sampai 10-7 cm. Yang disebut sistem koloid adalah suatu
campuran zat di mana suatu zat tersebar merata dengan berukuran koloid dalam
suatu zat lain.
Sebagaimana
halnya larutan yang tersusun dari zat terlarut dan pelarut, maka sistem koloid
juga tersusun dari dua komponen, yaitu fase terdispersi, yatiu zat yang
tersebar merata, serta fase terdispersi, yaitu zat medium tempat
partikel-partikel koloid tersebar.
Perbedaan
antara larutan, sistem koloid dan suspensi dapat terangkum di tabel berikut :
No
|
Larutan
|
Sistem koloid
|
Suspensi
|
1
|
Satu fase
|
Dua fase
|
Dua fase
|
2
|
Jernih
|
Tidak jernih
|
Tidak jernih
|
3
|
Diameter partikel lebig kecil dari
10-7cm
|
Diameter partikel antara 10-7 sampai
10-5 cm
|
Diameter partikel lebih besar dari
10-5 cm
|
4
|
Tidak dapat disaring
|
Tidak dapat disaring
|
Dapat disaring
|
5
|
Tidak memisah bila didiamkan
|
Tidak memisah jika didiamkan
|
Memisah jika didiamkan
|
B.
PENGELOMPOKKAN SISTEM KOLOID
Baik fase
terdispersi maupun fase pendispersi dalam suatu sistem koloid dapat berupa gas,
cair atau padat. Namun perlu segera dikemukakan bahwa campuran gas dengan gas
tidaklah membentuk sistem koloid, sebab semua gas akan bercampur homogen dalam
segala perbandingan.
Dengan demikian
kita mengenal delapan sistem koloid seperti yang tercantum dalam tabel berikut
ini :
Fase terdispersi
|
Fase pendispersi
|
Sistem koloid
|
Contoh
|
Gas
|
Cair
|
Busa
|
Buih sabun, ombak, limun, krem kocok
(whipped cream)
|
Gas
|
Padat
|
Busa padat
|
Batu apung, lava, karet busa, biskuit
|
Cair
|
Gas
|
Aerosol cair
|
Kabut, awan, pengeras rambut
(hairspray), obat semprot
|
Cair
|
Cair
|
Emulsi
|
Susu, santan, minyak ikan, mayonnaise
|
Cair
|
Padat
|
Gel
|
Keju, mentega, nasi, selai, agar-agar,
lateks, mutiara, semir padat, lem padat.
|
Padat
|
Gas
|
Aerosol padat
|
Asap, debu, buangan knalpot
|
Padat
|
Cair
|
Sol
|
Kanji, cat, tinta, protoplasma, putih
telur, air lumpur, semir cair, lem cair
|
Padat
|
Padat
|
Sol padat
|
Tanah, kaca, permata, perunggu,
kuningan
|
Buih sabun merupakan koloid yang terdiri dari
fase terdispersi gas dan fase pendispersi cair.
MATERI BAB SELANJUTNYA
SIFAT-SIFAT KOLOID
PEMBUATAN SISTEM KOLOID
PENCEMARAN LINGKUNGAN
ZAT ADITIF PADA MAKANAN
PUPUK DAN PESTISIDA
SOAL EVALUASI PENGELOMPOKKAN SISTEM KOLOID
Sumber:
KIMIA untuk SMA kelas Xii, Unggul Sudarmo, Penerbit Erlangga, 2004
KIMIA 3 SMU, untuk Kelas 3, Irfan Anshori dan Hiskia Ahmad, Penerbit Erlangga, 1999
KIMIA untuk SMA kelas Xii, Unggul Sudarmo, Penerbit Erlangga, 2004
KIMIA 3 SMU, untuk Kelas 3, Irfan Anshori dan Hiskia Ahmad, Penerbit Erlangga, 1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar