Asas Lie
Chatelier memungkinkan kita untu meramalkan arah dari suatu reaksi
kesetimbangan. Misalnya reaksi pembentukan gas NH3 dari unsur-unsurnya harus
dilakukan pada tekanan tinggi agar memperoleh hasil yang optimal. Akan tetapi kita
belum membahas berapa banyak NH3 yang terbentuk pada saat tercainya
kesetimbangan. Sekarang kita akan mempelajari aspek kuantitatif dan perhitungan
stoikiometri dari reaksi kesetimbangan.
Pada tahun
1866, dua orang ahli kimia Norwegia, Cato Maximilian Guldberg (1836 – 1902) dan
Peter Waage (1833 – 1900) mengemukakan bahwa :
Jika
hasil kali konsentrasi hasil reaksi yang dipangkatkan koeffisiennya
dibandingkan terhadap hasil kali konsentrasi pereaksi yang dipangkatkan
koeffisienya ternyata perbandingan itu senantiasa tetap.
Harga
perbandingan yang tetap itu disebut tetapan
kesetimbangan (konstanta kesetimbangan dengan lambang Kc, dengan huruf c
menyatakan konsentrasi. Akan tetapi huruf c dapat dihilangkan, sehingga tatapan
kesetimbangan hanya ditulis K saja.
Secara umum,
suatu reaksi kesetimbangan dapat ditulis sebagai berikut :
mA (g)
+ nB (g) ------à pC (g)
+ qD (g)
K
= [C]p [D]q
[A]m [B]n
Konsentrasi
zat ruas kanan ditempatkan sebagai pembilang (numerator), dan konsentrasi zat
ruas kiri sebagai penyebut (denominator). Koeffisien masing-masing zat
ditempatkan sebagai pangkat pada masing-masing zat itu.
Contoh soal :
Tuliskan
tetapan kesetimbangan K utuk reaksi-reaksi berikut ini :
a.
PCl5 (g) ç====è PCl3 (g)
+ Cl2 (g)
b.
N2O4 (g) ç===è 2NO2 (g)
c.
N2 (g) +
3H2 (g) ç===è 2NH3 (g)
Jawab
a.
K = [PCl3] [Cl2]
[PCl5]
b.
K = [NO2]2
[N2O4]
c.
K = [NH3]2
[N2][H2]
Beberapa hal
mengenai konsentrasi yang perlu dipahami.
1.
Konsentrasi zat dinyatakan dalam molar (M),
yaitu mol/liter.
2.
Suatu zat mempunyai konsentasi apabila tersebar
merata dalam medium tampat ia berada. Jadi, yang mempuyai konsentrasi adalah
gas yang tersebar merata dalam ruangannya serta zat yang terlarut yang tersebar
merata dalam pelarutnya.
3.
Zat padat yang tidak larut (misalnya batu dalam
air) serta cairan yang tidak larut (misalnya minyak tanah dalam air) tidak
mempuyai konsentrasi. Harga mol/liter dari zat padat dan cairan tidak pernah
berubah, sebab meraka tidak tersebar merata. Untuk zat padat dan cairan, harga
mol/liter sama dengan rapatan/massa rumus.
Rapatan = gram/liter =
mol
Massa rumus gram/mol liter
Karena rapatan dan massa rumus selalu konstan, maka
harga mol/liter pun konstan
4.
Jaadi, yang dapat dimasukkan dalam rumus K atau
Kc hanyalah gas dan zat terlarut saja. Adapun zat padat dan cairan tidak
diikutsertakan dalam rumus K atau Kc
Contoh :
Tuliskan tetapan kesetimbangan (K)
untuk reaksi berikut :
a.
CaCO3 (s) ç====è CaO (s)
+ CO2 (g)
b.
NH3 (g) +
HCl (g) ç=====è NH4Cl (g)
c.
CCl4 (l) + S2Cl2
(l) ç=======è 3Cl2 (g) + CS2 (l)
d.
Ag2CrO4 (s) ç=======è 2Ag +
(aq) +
CrO42- (aq)
Jawab :
a.
K = [CO2]
b.
K =
1
[NH3] [HCl]
c.
K =
[Cl2]3
d.
K =
[Ag+]2
[CrO4 2-]
Beberapa hal
penting mengenai tetapan kesetimbangan ( Kc) :
1. Bila
harga Kc > 1,berarti hasil reaksi pada kesetimbangan lebih banyak daripada
pereaksi.
2. Bila
harga Kc < 1,berarti hasil reaksi pada kesetimbangan lebih sdikit daripada
pereaksi.
3. Harga
K hanya dipengaruhi oleh suhu. Selama suhu tetap, harga K tetap. Harga K berubah
Pada reaksi endotermis, K berbanding lurus dengan suhu
Pada reaksi eksotermis, K terbalik dengan suhu
4.
Setiap
reaksi memiliki harga K, Harga K dari masing
- masing reaksi dapat dibandingkan antara satu dengan yang lainnya.
Jika reaksi dibalik, K menjadi 1/ K
Jika
reaksi dikali x, K menjadi Kx
Jika
reaksi dibagi x, K menjadi
Jika
beberapa reaksi dijumlah, semua harga K harus dikalikan
Contoh soal
Diketahui
reaksi kesetimbangan sebagai berikut.
2SO2 (g) + O2
(g) ç=====è 2SO3 (g) K =
25 .................(1)
Hitunglah
tetapan kesetimbangan (K) dari reaksi
berikut.
SO3
(g) ç=======è SO2 (g) + ½
O2 (g) .........................(2)
Jawab :
Agar menjadi
reaksi (2), maka reaksi (1) harus dibalik, lalu dibagi dua. Untuk memperoleh K
dari reaksi (2). Maka K dari reaksi (1) mula-mula di ubah menjadi 1/K, lalu
diakarkan dua.
Contoh soal
Diketehui
reaksi sebagai berikut :
N2
(g) + O2 (g) <=====>
2NO(g) K = 4 x 10-3
N2 (g)
+ ½ O2 (g) <=====>
N2O K = 2,5
x 10-2
Hitung K
dari reaksi berikut :
N2O (g) + ½
O2 (g) <====> 2NO
Jawab :
Agar dapat
jumlahkan menjadi reaksi ke 3, maka reaksi (1) tetap dan reaksi (2) dibalik. Jika
reaksi dijumlahkan, kedua harga K harus dikalikan.
K3 = K1 x
1/K2 = 4 x 10-3 x 1/
2,5x10-2 = 1,6 x 10-1
C. DERAJAT DISOSIASI
Disosiasi
adalah penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang lebih sederhana.
Derajat disosiasi adalah perbandingan antara jumlah mol yang terurai dengan
jumlah mol mula-mula.
α = mol
zat yang terurai / mol zat mula-mula
atau,
Mol zat yang
terurai = α × mol zat mula-mula
Contoh :
Gas amonia
mengalami disosiasi menurut persamaan reaksi:
2NH3(g) =====
N2(g) + 3H2(g)
Besarnya
nilai derajat disosiasi (α) adalah:
α = mol
zat yang terurai / mol zat mula-mula = mol NH3 yang terurai
/ mol NH3 mula-mula.
Harga
derajat disosiasi terletak antara 0 dan 1, jika :
• α = 0
berarti tidak terjadi penguraian
• α = 1
berarti terjadi penguraian sempurna
• 0 < α
< 1 berarti disosiasi pada reaksi setimbang (disosiasi sebagian).
Contoh
Soal Derajat Disosiasi (1) :
Dalam reaksi
disosiasi N2O4 berdasarkan persamaan reaksi :
N2O4(g) <=======> 2NO2(g)
banyaknya
mol N2O4 dan NO2 pada
keadaan setimbang adalah sama. Pada keadaan ini, berapakah harga derajat
disosiasinya?
Jawaban :
Jawaban :
Misalkan
pada keadaan setimbang mol N2O4 = mol NO2 =
2 mol
Pada
produk NO2, mol zat sisa = mol zat yang bereaksi = 2 mol
Perbandingan mol = perbandingan koefisien
Mol N2O4 yang
bereaksi = (koefisien N2O4 / koefisien NO2)
x mol NO2 = ½ x 2 = 1 mol
Mol N2O4(g)
sisa = mol N2O4(g) mula-mula – mol N2O4(g)
bereaksi
Mol N2O4(g)
mula-mula = mol N2O4(g) sisa + mol N2O4(g)
bereaksi = 2 + 1 = 3 mol
Persamaan
reaksi : N2O4(g) <======> 2NO2 (g)
Mula-mula : 3
Reaksi : 1
Setimbang : 2 2
α = mol N2O4 bereaksi =
1/3
Mol N2O4 mula-mula
Contoh Soal Derajat Disosiasi (2) :
Contoh Soal Derajat Disosiasi (2) :
Pada reaksi
kesetimbangan : PCl5(g)
===== PCl3(g) + Cl2(g)
bila dalam ruang
2 liter, 8 mol gas PCl5 berdisosiasi 75%, tentukan besarnya harga
tetapan kesetimbangan konsentrasi (Kc)!
Jawab :
α = mol PCl5 yang bereaksi (terurai) / mol PCl5 mula-mula
Jawab :
α = mol PCl5 yang bereaksi (terurai) / mol PCl5 mula-mula
0,75
= mol PCl5 yang bereaksi (terurai) / 8
Mol PCl5 yang
bereaksi = 0,75 × 8 = 6 mol
Persamaan
reaksi : PCl5(g) =====
PCl3(g) + Cl2(g)
Mula-mula : 8 mol
Bereaksi : 6 mol 6 mol 6 mol
Sisa
(setimbang) : 2 mol 6 mol 6 mol
[PCl5] = 2/2
= 1 M,
[PCl3] =
6/2 = 3 M,
[Cl2] =
6/2 = 3 M,
K =
[Cl2] [PCl3] = (3)
(3) = 9
[PCl5] (1)
[PCl5] (1)
MATERI DAN SOAL KESETIMBANGAN KIMIA :
- C. KESETIMBANGAN INDUSTRI
- KEADAAN SETIMBANG DAN PERGESERAN KESETIMBANGAN
- PERHITUNGAN KONSENTRASI DAN KESETIMBANGAN Kc
- Soal Kesetimbangan
- TETAPAN KESETIMBANGAN
- soal keadaan setimbang dan pergeseran kesetimbangan
- soal kesetimbangan kimia (2)
Sumber:
KIMIA untuk SMA kelas XI, Unggul Sudarmo, Penerbit Erlangga, 2004
KIMIA 2 SMU, untuk Kelas 2, Irfan Anshori dan Hiskia Ahmad, Penerbit Erlangga, 1999
KIMIA untuk SMA/MA, kelas XI, Tarti Harjani, dkk, Penerbit Masmedia, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar