Pages - Menu

Pages

Selasa, 25 November 2014

TEORI SVANTE ARRHENIUS

   LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

ALAT UJI ELEKTROLIT

A. LARUTAN ELEKTROLIT

B. LARUTAN NON ELEKTROLIT


C.  TEORI ION SVANTE ARRHENIUS (1884)


Svante Arrhenius, ahli kimia dari Swedia, mengungkapkan bahwa larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas.  Ion-ion itulah yang menghantar arus listrik melalui larutan.
Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan listrik positif dalam larutan sama dengan muatan listrik negatif.
Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion (bahasa yunani berabti "pengembara" sebab ion bergerak bebas dalam larutan) Ion yang bermuatan positif disebut kation, sedangkan yang bermuatan negatif disebut anion (cata = pergi, ana = pulang). Peristiwa terurainya suatu elektrolit  menjadi ion dikenal dengan proses pengionan (ionisasi)
Zat elektrolit dapat berupa senyawa ionik atau senyawa  kovalen.Seumua senyawa ionik sudah tentu merupakan elektrolit, sebab pasti menghasilkan ion tatkala dilarutkan dalam air. Adapun senyawa kovalen yang merupakan elektrolit hanya terbatas pada asam yang mampu menghasilkan Ion H+ dalam air.
Contoh:
NaCl, HCl, NaOH dan CH3COOH tergolong larutan elektrolit.  Zat ini dalam air terurai menjadi ion-ion sebagai berikut:







Zat non elektrolit dalam larutan tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap berupa molekul.

Contoh:


        







D.  ELEKTROLIT SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN POLAR
Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar (senyawa yang mmpunyai ikatan kovalen polar).

a. Senyawa Ion
§  Senyawa ion terdiri dari ion-ion, misalnya NaCl dan NaOH. NaCl terdiri atas ion-ion Na+ dan Cl-, sedangkan  NaOH terdiri atas ion Na+ dan  OH-.
§  Senyawa ion padat  tidak menghantar listrik, tapi lelehan dan larutannya dapat menghantar listrik. Hal ini disebabkan ion-ionnya dapat bergerak bebas.
§  Semua senyawa ion tergolong elektrolit.

b. Senyawa Kovalen Polar
§  Senyawa kovalen, misalnya air, hydrogen klorida (HCl), asam cuka (CH3COOH), dan metana (CH4), terdiri atas molekul-molekul. Molekul bersifat netral dan tidak dapat menghantar listrik.   
§  Berbagai zat dengan molekul polar, seperti HCl dan CH3COOH, jika dilarutkan dalam air dapat mengalami ionisasi sehingga larutannya dapat menghantar listrik. Hal ini terjadi karena antar molekul polar tersebut terdapat suatu gaya tarik menarik yang dapat memutuskan ikatan-ikatan tertentu dalam molekul tersebut. Ionisasi  HCl dan CH3COOH adalah sebagai berikut:


 


Tidak semua senyawa polar tergolong elektrolit
Molekul nonpolar tidak ada yang bersifat elektrolit.  

          Perbedaan antara elektrolit senyawa ion dengan senyawa kovalen polar:

             Daya hantar

Jenis elektrolit
Padatan
Lelehan
Larutan
Senyawa ion
Nonkonduktor
Konduktor
Konduktor
Senyawa kovalen
Nonkonduktor
Nonkonduktor
konduktor

  senyawa ion merupakan elektrolit kuat dan senyawa kovalen polar merupakan elektrolit lemah.

1 komentar:

  1. Artikel Teori Ion Svante August Arrhenius ini sangat bermafaat. Terima kasih banyak dan selamat terus berkarya melalui blog/website.

    BalasHapus