LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT
ALAT UJI ELEKTROLIT
A. LARUTAN ELEKTROLIT
B. LARUTAN NON ELEKTROLIT
Svante Arrhenius, ahli kimia dari Swedia, mengungkapkan bahwa larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantar arus listrik melalui larutan.
Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan listrik positif dalam larutan sama dengan muatan listrik negatif.
Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion (bahasa yunani berabti "pengembara" sebab ion bergerak bebas dalam larutan) Ion yang bermuatan positif disebut kation, sedangkan yang bermuatan negatif disebut anion (cata = pergi, ana = pulang). Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi ion dikenal dengan proses pengionan (ionisasi)
§ Senyawa ion padat tidak menghantar listrik, tapi lelehan dan larutannya dapat menghantar listrik. Hal ini disebabkan ion-ionnya dapat bergerak bebas.
§ Semua senyawa ion tergolong elektrolit.
§ Berbagai zat dengan molekul polar, seperti HCl dan CH3COOH, jika dilarutkan dalam air dapat mengalami ionisasi sehingga larutannya dapat menghantar listrik. Hal ini terjadi karena antar molekul polar tersebut terdapat suatu gaya tarik menarik yang dapat memutuskan ikatan-ikatan tertentu dalam molekul tersebut. Ionisasi HCl dan CH3COOH adalah sebagai berikut:
ALAT UJI ELEKTROLIT
A. LARUTAN ELEKTROLIT
B. LARUTAN NON ELEKTROLIT
C. TEORI ION SVANTE ARRHENIUS (1884)
Svante Arrhenius, ahli kimia dari Swedia, mengungkapkan bahwa larutan elektrolit dapat menghantar listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantar arus listrik melalui larutan.
Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan listrik positif dalam larutan sama dengan muatan listrik negatif.
Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion (bahasa yunani berabti "pengembara" sebab ion bergerak bebas dalam larutan) Ion yang bermuatan positif disebut kation, sedangkan yang bermuatan negatif disebut anion (cata = pergi, ana = pulang). Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi ion dikenal dengan proses pengionan (ionisasi)
Zat elektrolit dapat berupa senyawa ionik atau senyawa kovalen.Seumua senyawa ionik sudah tentu merupakan elektrolit, sebab pasti menghasilkan ion tatkala dilarutkan dalam air. Adapun senyawa kovalen yang merupakan elektrolit hanya terbatas pada asam yang mampu menghasilkan Ion H+ dalam air.
Contoh:
NaCl, HCl, NaOH dan CH3COOH tergolong
larutan elektrolit. Zat ini dalam air terurai menjadi ion-ion sebagai
berikut:
Zat non elektrolit dalam larutan tidak terurai
menjadi ion-ion, tetapi tetap berupa molekul.
Contoh:
D. ELEKTROLIT SENYAWA ION DAN SENYAWA
KOVALEN POLAR
Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa
ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen
polar (senyawa yang mmpunyai ikatan kovalen polar).
a. Senyawa Ion
§ Senyawa
ion terdiri dari ion-ion, misalnya NaCl dan NaOH. NaCl terdiri atas ion-ion Na+ dan
Cl-, sedangkan NaOH terdiri atas ion Na+ dan
OH-.§ Senyawa ion padat tidak menghantar listrik, tapi lelehan dan larutannya dapat menghantar listrik. Hal ini disebabkan ion-ionnya dapat bergerak bebas.
§ Semua senyawa ion tergolong elektrolit.
b. Senyawa Kovalen Polar
§ Senyawa
kovalen, misalnya air, hydrogen klorida (HCl), asam cuka (CH3COOH),
dan metana (CH4), terdiri atas molekul-molekul. Molekul bersifat
netral dan tidak dapat menghantar
listrik. § Berbagai zat dengan molekul polar, seperti HCl dan CH3COOH, jika dilarutkan dalam air dapat mengalami ionisasi sehingga larutannya dapat menghantar listrik. Hal ini terjadi karena antar molekul polar tersebut terdapat suatu gaya tarik menarik yang dapat memutuskan ikatan-ikatan tertentu dalam molekul tersebut. Ionisasi HCl dan CH3COOH adalah sebagai berikut:
Tidak semua senyawa polar tergolong
elektrolit
Molekul nonpolar tidak ada yang
bersifat elektrolit.
Perbedaan antara elektrolit senyawa ion dengan senyawa kovalen polar:
Daya hantar
Jenis
elektrolit
|
Padatan
|
Lelehan
|
Larutan
|
Senyawa
ion
|
Nonkonduktor
|
Konduktor
|
Konduktor
|
Senyawa
kovalen
|
Nonkonduktor
|
Nonkonduktor
|
konduktor
|
senyawa ion merupakan elektrolit kuat dan senyawa kovalen
polar merupakan elektrolit lemah.
Artikel Teori Ion Svante August Arrhenius ini sangat bermafaat. Terima kasih banyak dan selamat terus berkarya melalui blog/website.
BalasHapus