A.
Alkana
Alkana adalah senyawa
hidrokarbon dengan rantai terbuka yang tidak mengandung ikatan rangkap (jenuh). Rumus untuk
senyawa alkana : Cn H2n + 2
Deret homolog alkana.
Suatu kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama dan sifat yang bermiripan disebut deret homolg. Derek homolog alkana tercantum dalam tabel berikut :
Contoh :
Suatu kelompok senyawa karbon dengan rumus umum yang sama dan sifat yang bermiripan disebut deret homolg. Derek homolog alkana tercantum dalam tabel berikut :
Contoh :
CH4 : metana
|
C3H8 : propana
|
C5H12 : pentana
|
C7H16 : heptana
|
C9H20 : nonana
|
C2H6 : etana
|
C4H10 : butana
|
C6H14 : heksana
|
C8H18 : oktana
|
C10H22 : dekana
|
1. Isomer-isomer Alkana.
Senyawa kimia banyak ditemukan di alam sehingga nama senyawa kimia juga beraneka ragam. Pada senyawa kabon yang mempunyai rumus molekul yang sama, dapat dibuat rumus truktur yang berbeda disebut sebagai isomer. Isomer pada alkana adalah isomer kerangka, yaitu isomer yang terjadi karena ada perbedaan kerangka atom karbonnya. Langkah-langkah mencari isomer kerangka pada alkana sebagai berikut :
- menuliskan rantai induk (rantai lurus) sesuai dengan jumlah atom karbonya.
- jumlah atom C pada ranatai induk dikurangi satu dan dijadikan cabang. penempatan cabang dimulai dari atom karbon nomor 2, kemudian nomor 3, dan seterusnya sampai semua kemungkinan habis.
- Jumlah atom C pada rantai induk dikurangi satu lagi dan dijadikan cabang. Penempatan cabang diatur sedemikian rupa seperti pada poin di atas sehingga semua kemungkinan habis.
Senyawa kimia banyak ditemukan di alam sehingga nama senyawa kimia juga beraneka ragam. Pada senyawa kabon yang mempunyai rumus molekul yang sama, dapat dibuat rumus truktur yang berbeda disebut sebagai isomer. Isomer pada alkana adalah isomer kerangka, yaitu isomer yang terjadi karena ada perbedaan kerangka atom karbonnya. Langkah-langkah mencari isomer kerangka pada alkana sebagai berikut :
- menuliskan rantai induk (rantai lurus) sesuai dengan jumlah atom karbonya.
- jumlah atom C pada ranatai induk dikurangi satu dan dijadikan cabang. penempatan cabang dimulai dari atom karbon nomor 2, kemudian nomor 3, dan seterusnya sampai semua kemungkinan habis.
- Jumlah atom C pada rantai induk dikurangi satu lagi dan dijadikan cabang. Penempatan cabang diatur sedemikian rupa seperti pada poin di atas sehingga semua kemungkinan habis.
Alkana
|
Jumlah isomer
|
Alkana
|
Jumlah isomer
|
CH4
|
-
|
C6H14
|
5
|
C2H6
|
-
|
C7H16
|
9
|
C3H8
|
-
|
C8H18
|
18
|
C4H10
|
2
|
C9H20
|
35
|
C5H12
|
3
|
C10H22
|
75
|
Contoh isomer-isomer pentane
CH3 – CH2 – CH2
– CH2 – CH3 n-pentana
CH3 – CH – CH2
– CH3 2 – metil butana
CH3
│
CH3 – C – CH3 2, 2 – dimetil propana
│
CH3
2.
Gugus Alkil.
Gugus
Alkil adalah alkana yang kehilangan satu atom H atau Cn H2n
+ 1
Contoh
:
CH3
- : metil
|
C2H5
- : etil
|
C4H9
- : butil
|
C3H7
- : Propil
|
3.
Tatanama Alkana
Aturan penamaan alkana terdiri atas alkana yang tidak bercabang dan alkana yang bercabang
Aturan penamaan alkana terdiri atas alkana yang tidak bercabang dan alkana yang bercabang
a. Jika
rantai C tidak bercabang,
nama alkana sesuai dengan jumlah atom C dan diberi awalan n -Contoh :
nama alkana sesuai dengan jumlah atom C dan diberi awalan n -Contoh :
CH3 – CH2 – CH2
– CH2 – CH3 n-pentana
CH3 CH2 – CH2 – CH3 n-heptana
│
│
CH2 – CH2 – CH2
b. Jika rantai C bercabang:
1. tentukan rantai C terpanjang, yang menjadi nama alkana
2. atom-atom C yang tidak terletak pada rantai terpanjang merupakan gugus alkil.
3. berilah nomor pada atom C di rantai terpanjang, sedemikian sehingga atom C yang mengikat alkil mempunyai nomor terkecil.
CH3 – CH – CH2 – CH2
– CH3 2- metil - pentana
1 │ 2 3 4 5
1 │ 2 3 4 5
CH3
CH3 – CH2 – CH2 - CH – CH2 – CH3 4 – etil - heptana
1 2 3
│4
CH2
– CH2 – CH3
5 6 7
c. Alkil-alkil yang tidak sejenis ditulis menurut urutan abjat ( butyl, etil, metil, propil )
CH3 – CH – CH2 – CH – CH2 – CH3 5 etil – 3 – metil – oktana
3│ 4 5│
CH3 – CH2 CH2 – CH2 – CH3
1 2 6 7 8
d. Alkil-alkil yang sejenis digabungkan dengan awalan di (2), tri ( 3), tetra ( 4) dan seterusnya.
CH3
│
CH3 – CH2 – C – CH3 2,2- dimetil - butana 1 2 3│ 4
C H3
Jika sebuah atom C pada rantai terpanjang mengikat dua gugus alkil, penulisan nomor harus diulang.
e. Jika terdapat beberapa pilihan rantai C terpanjang , pilihlah rantai C yang mengandung gugus alkil sebanyak mungkin.
f. Alkil yang mengandung C terbanyak terikat pada atom C rantai terpanjang yang nomornya kecil
- penamaan alkana bercabang dimulai dari nama cabang yang sesuai urutan abjad diikuti nama rantai induk
- posisi cabang dinyatakan dengan awalan angka
- penulisan antara angka dan huruf dipisahkan degan tanda strip (-), sedangkan antara angka dengan angka dipisahkan dengan tanda koma.
Sifat-sifat Alkana.
1) Semua
hidrokarbon termasuk alkana bersifat nonpolar ( tidak larut dalam air )
2) Semakin
banyak atom C, titik didihnya semakin tinggi. Pada isomer yang mengandung
rantai C makin panjang mempunyai titik didih lebih tinggi.
Rumus
|
Struktur
|
Titik didih (oC)
|
CH4
|
C
|
– 160
|
C2H6
|
C – C
|
- 88
|
C3H8
|
C – C – C
|
- 40
|
C4H10
C4H10
|
C – C – C
|
C
C – C – C – C
|
-12
0
|
C5H12
|
C
I
C-C-C
I
C
|
10
|
C5H12
|
C – C – C – C – C
|
38
|
4) Mengalami reaksi substitusi jika direkasikan dengan unsur-unsur halogen
( F2,Cl2, Br2 atau I2 )
CH4 + Cl2 -------> CH3Cl + HCl
Dapat mengalami oksidasi dengan gas oksigen dan melepaskan energi.
Sumber dan kegunaan alkana :
1. Bahan bakar, misalnya elpiji, kerosin, bensin dan solar
2. Pelarut, misalnya petroleum eter dan nafta, digunakan pada pencucian kering ( dry cleaning )
3. Sumber hidrogen. misalnya Gas alam dan gas petroleum pada industri ammonia dan pupuk
4. Pelumas
5. Bahan baku industri , misalnya industri petrokimia ( petroleum= minyak bumi )
- ALKANA
- ALKENA
- ALKUNA DAN ALKADIENA
- DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR -
- HIDROKARBON
- INDUSTRI PETROKIMIA -
- KOMPONEN PENYUSUN DAN FRAKSI-FRAKSI MINYAK BUMI -
- MINYAK BUMI
- SIFAT KHAS RANTAI KARBON -
0 komentar:
Posting Komentar