ZAT RADIOAKTIF
PELURUHAN RADIOAKTIF
Suatu ini radiokatif yang tersusun dari sejumlah nukleon
tertentu disebut nuklida. Nuklida dapat ditulis sebagai berikut.
zXA
dengan
A = nomor massa yaitu jumlah
nukleon ( jumlah proton + neutron) B = nomor atom, yaitu jumlah proton
A - Z
= jumlah neutron
Ada beberapa jenis istilah yang harus dipahami
sebagai berikut :
a.
Isotop yaitu nuklida dengan jumlah proton sama
tetapi jumlah neutron berbeda ( Z sama, A berbeda)
Contoh : 14 Si 28;
14 Si 29; 14
Si 30
b.
Isobar yaitu nuklida dengan jumlah nukleon sama
( A sama, Z berbeda)
Contoh : 18 Ar 40; 19
K 40; 20 Ca 40
c.
Isoton yaitu nuklida dengan jumlah neutron sama
( A berbeda, Z berbeda, A-Z sama)
Contoh : 8 O 18; 9 F 19; 10
Ne 20
Kestabilan inti
Proton berfungsi menyediakan muatan positif bagi inti
atom, sedangkan neutron berfungsi menyediakan gaya kuat inti (strong nuclear
force) untuk mengimbangi gaya tolak menolak antarproton, sehingga inti atom
stabil.
Bagi unsur dengan jumlah proton yang kecil ( sampai Z
= 20), jumlah neutron yang diperlukan untuk kestabilan inti harus “sama atau
hampir sama” dengan jumlah proton. Dengan perkataan lain harga n/p = 1 atau
mendekati 1.
Jika jumlah proton semakin banyak (Z > 20), gaya
tolak menolak antar proton juga meningkat sesuai dengan hukum Coulomb, sehingga
jumlah neutron harus lebih banyak dari jumlah proton (n/p semakin besar) agar
inti atom stabil.
Jika Z > 83, gaya tolak menolak antar proton
sedemikian besarnya, sehingga neutron seberapapun banyaknya tidak mampu lagi
menjaga kestabilan inti atom. Nuklida dengan harga Z > 83 merupakan nuklida
yang tidak stabil, dan secara spontan akan mengalami peluruhan (desinttregasi)
menjadi nuklida yang stabil dengan sara memancarkan sinar-sinar radioaktif
Pada gambar di samping terlihat bahwa pada harga Z
yang rendah kurva kestabilan inti menyatakan n/p = 1. Sejak harga Z>20 kurva
membelok ke atas ( n/p > 1 ), dan akhirnya kurva itu terputus pada harga Z =
83. Hal ini berarti bahwa semua isotop dengan Z > 83 tidak stabil dan
merupakan unsur radioaktif.
Jenis-jenis
peluruhan
Nuklida-nuklida yang tidak stabil (terletak di luar
kurva kestabilan inti) dengan sendirinya bersifat radioaktif, mengalami
peluruhan atau perubahan menjadi nuklida yang lebih stabil. Pada reaksi peluruhan inti atao berlaku hukum Kekekalan Massa dan Muatan.
Jumlah massa dan muatan sebelum dan sesudah
reaksi adalah sama.
Unsur radioaktif dapat dibagi menjadi tiga kelompok,
yaitu :
1.
Unsur diatas kurva kestabilan,
2.
Unsur di bawah kurva kstabilan
3.
Unsur di seberang kurva kestabilan ( Z > 83)
Unsur yang terletak di atas kurva kestabilan
mempunyai harga n/p terlalu besar. Mereka berusaha untuk mengurangi neutron
dengan 2 cara.
a.
Pemancaran sinar beta ( elektron) dengan
mengubah neutron menjadi proton.
Contoh : 0 n 1 ----> 1 p 1 + -1
e 0
6 C 14 ----> 7 N 14 + -1
e 0
b.
Pemancaran neutron
Contoh : 2 He 5 -----> 2 He 4 + 0
n 1
Unsur yang terletak di bawah kurva kestabilan
mempunyai harga n/p terlalu kecil, sehingga mereka berusaha untuk mengurangi
proton dengan dua cara, yaitu :
a.
Pemancaran positron (beta positif) dengan mengubah
proton menjadi neutron
1 p 1
+ -1 e 0 ------> 0 n 1
12 Mg 23
+ -1 e 0 -----> 11 Na 23
b.
Penangkapan elektron dari kulit ( kulit terdekat
dengan inti) sehingga terjadi reaksi :
Unsur yang terletak di seberang kurva kestabilan
berusaha untuk mengurangi proton dan neutron dengan cara memancarkan sinar
alfa.
Contoh : 84 Po 212 -----> 82 Pb 208 + 2
He 4
Dari reaksi peluruhan diatas kita dapat menaarik
kesimpulan sebagai berikut.
1.
Pada pemancaran sinar alfa, terbentuk unsur baru
dengan nomor atom berkurang dua dan nomor massa berkurang empat.
2.
Pada pemancaran sinar beta, terbentuk unsur baru
dengan nomor atom bertambah satu dan nomor massa tetap
3.
Pada pemancaran positron, terbenruk unsur baru
dengan nomor atom berkurang satu dan nomor massa tetap.
4.
Pada pemancaran neutron, suatu unsur berubah
menjadi isotopnya
5.
Peda pemancaran sinar gamma, tidak terbentuk
unsur baru.
Pelajari materi terkait :
A. PENEMUAN KERADIOAKTIFAN
B. SIFAT SINAR RADIOAKTIF
D. WAKTU PARO
E. PENEMBAKAN INTI
Pelajari materi terkait :
A. PENEMUAN KERADIOAKTIFAN
B. SIFAT SINAR RADIOAKTIF
D. WAKTU PARO
E. PENEMBAKAN INTI
0 komentar:
Posting Komentar