KAMERA
Kamera sederhana terdiri atas lensa positif, diafragma (bukaan yang dapat diatur), shutter (rana/penutup) yang dapat dibuka dalam waktu singkat serta dapat divariasikan, kotak kedap cahaya dan film.
Ketika shutter dibuka, cahaya dari benda luar dalam medan pandang difukuskan oleh lensa sehingga terbentuk bayangan pada film. Pemfokusan dilakukan dengan memvariasikan jarak lensa ke film. Caranya dengan menggerakkan lensa mendekati atau menjauhi film. Untuk benda yang jauh dari kamera, bayangan yang dihasilkan oleh lensa terletak di daerah titik api lensa. Jadi, jarak lensa ke film sama dengan jarak fokus ke lensa. Jika benda lebih dekat ke kamera, maka jarak bayangan yang dihasilkan oleh lensa lebih besar dari jarak fokus lensa. Oleh karena itu, lensa digeser menjauhi film agar bayangan benda yang dekat, jatuh tepat di film. Sifat bayangan di film adalah nyata, terbalik dan diperkecil.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan jarak bayangan adalah persamaan lensa tipis.
1/f = 1/s + 1/s'
Keterangan :
f fokus (m)
s jarak benda (m)
s' jarak bayangan (m).
Contoh soal :
Panjang fokus lensa sebuah kamera adalah 50 mm. Berapa jauh dan ke arah mana lensa harus digerakkan untuk mengubah pemfokusan pada benda jauh ke benda yang jaraknya 5 m dari kamera?
Jawab :
untuk benda jauh s' = 50 mm
untuk benda s = 5 m = 5000 mm
fokus f = 50 mm
1/f = 1/s + 1/s'
1/s' = 1/f - 1/s
1/s' = 1/50 - 1/5000 = 100/5000 - 1/5000 = 99/5000
s' = 5000/99 = 50,51 mm
Jadi lensa yang harus digeser sejauh 50,51 - 50 = 0,51 mm menjauhi film.
Pilihan panjang fokus (f) untuk lensa kamera bergantung pada ukuran film dan sudut pandang yang diinginkan. Sebuah lensa yang memiliki ukuran fokus panjang dinamakan lensa telefoto. Lensa tersebut ini memberikan sebuah sudut pandang kecil dan bayangan besar dari sebuah benda. Adapun lensa dengan ukuran fous pendek memberikan bayangan yang kecil dan sudut pandang lebar dan dikenal dengan nama lensa bersudut lebar.
Jika kita mengamati benda malalui lensa kamera yang kita putar-putar fokusnua mulai dari fokus terkecil menuju fokus terbesar, maka akan teramati benda semakin besar (memenuhi frame). Pada saat fokus kecil, sudut pandang besar sehingga daerah yang masuk ke dalam frame luas dan menyebabkan benda terlihat kecil, daerah yang masuk frame makin sempit sehingga benda yang terlihat semakin besar. Untuk jelasnya lihat gambar di atas.
Jumlah cahaya yang mengenai film dapat dikendalikan dengan mengubah waktu pembukaan rana dan ukuran diafragma. Cahaya yang terlalu sedikit menghasilkan gambar yang gelap, sedangkan cahaya yang terlalu banyak menghasilkan gambar yang pucat dengan kekontrasan yang kurang.
PROYEKTOR
Proyektor untuk slide atau film memiliki cara kerja yang hampir berkebalikan dengan kamera. Bagian-bagian proyektor dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Cahaya dari lampu melalui slide atau film dan lensa proyeksi menghasilkan sebuah bayangan nyata terbalik dan diperbesar pada layar. Cermin cekung dan lensa kondensor berfungsi untuk mengumpulkan dan mengarahkan cahaya dari lampu sehingga cahaya lebih terarahkan ke slide/film dan lensa proyeksi.
Contoh soal :
Sebuah slide berukuran 24 mm x 36 mm diproyeksikan pada layar dengan jarak 4 m dari lensa. Ukuran bayangan di layar adalah 50 kali ukuran slide. Berapa panjang lensa proyeksi yang diperlukan?
Jawab :
s' = 4 m
s'/s = 50, maka s = 1/50 s'
dengan menggunakan rumus lensa tupis, diperoleh panjang fokus sebagai berikut :
1/f = 1/s + 1/s' = 1 / (s'/50) + 1/s') = 51/s' = 51/4m
f = 4000mm/51 = 78,4 mm
Over Head Proyektor (OHP)
Jenis proyektor yang banyak digunakan di sekilah adalah OHP. Gambar dan bagian-bagian OHP adalah sebagai berikut :
Cara kerja OHP sebagai berikut :
Objek yang akan ditampilkan di layar ditulis/digambar di atas media transparan. Cahaya dari lampu melewati potongan plastik yang jernih, yang merupakan ebuah lensa fresnel- lensa konvergen yang bersifat mengumpulkan berkas cahaya. Di atas lensa fresnel, diletakkan objek. Sinar dari lensa fresnel diarahkan ke lensa proyeksi. Setelah meninggalkan lensa proyeksi, sebuah cermin datar dalam posisi miring memantulkan dan membalikkan bayangan sehingga terbentuk bayangan tegak pada layar. Jarak antara lensa proyeksi dan objek dapat diatur agar menghasilkan bayangan tajam di layar.
Kamera sederhana terdiri atas lensa positif, diafragma (bukaan yang dapat diatur), shutter (rana/penutup) yang dapat dibuka dalam waktu singkat serta dapat divariasikan, kotak kedap cahaya dan film.
Ketika shutter dibuka, cahaya dari benda luar dalam medan pandang difukuskan oleh lensa sehingga terbentuk bayangan pada film. Pemfokusan dilakukan dengan memvariasikan jarak lensa ke film. Caranya dengan menggerakkan lensa mendekati atau menjauhi film. Untuk benda yang jauh dari kamera, bayangan yang dihasilkan oleh lensa terletak di daerah titik api lensa. Jadi, jarak lensa ke film sama dengan jarak fokus ke lensa. Jika benda lebih dekat ke kamera, maka jarak bayangan yang dihasilkan oleh lensa lebih besar dari jarak fokus lensa. Oleh karena itu, lensa digeser menjauhi film agar bayangan benda yang dekat, jatuh tepat di film. Sifat bayangan di film adalah nyata, terbalik dan diperkecil.
Persamaan yang digunakan untuk menentukan jarak bayangan adalah persamaan lensa tipis.
1/f = 1/s + 1/s'
Keterangan :
f fokus (m)
s jarak benda (m)
s' jarak bayangan (m).
Contoh soal :
Panjang fokus lensa sebuah kamera adalah 50 mm. Berapa jauh dan ke arah mana lensa harus digerakkan untuk mengubah pemfokusan pada benda jauh ke benda yang jaraknya 5 m dari kamera?
Jawab :
untuk benda jauh s' = 50 mm
untuk benda s = 5 m = 5000 mm
fokus f = 50 mm
1/f = 1/s + 1/s'
1/s' = 1/f - 1/s
1/s' = 1/50 - 1/5000 = 100/5000 - 1/5000 = 99/5000
s' = 5000/99 = 50,51 mm
Jadi lensa yang harus digeser sejauh 50,51 - 50 = 0,51 mm menjauhi film.
Pilihan panjang fokus (f) untuk lensa kamera bergantung pada ukuran film dan sudut pandang yang diinginkan. Sebuah lensa yang memiliki ukuran fokus panjang dinamakan lensa telefoto. Lensa tersebut ini memberikan sebuah sudut pandang kecil dan bayangan besar dari sebuah benda. Adapun lensa dengan ukuran fous pendek memberikan bayangan yang kecil dan sudut pandang lebar dan dikenal dengan nama lensa bersudut lebar.
Jika kita mengamati benda malalui lensa kamera yang kita putar-putar fokusnua mulai dari fokus terkecil menuju fokus terbesar, maka akan teramati benda semakin besar (memenuhi frame). Pada saat fokus kecil, sudut pandang besar sehingga daerah yang masuk ke dalam frame luas dan menyebabkan benda terlihat kecil, daerah yang masuk frame makin sempit sehingga benda yang terlihat semakin besar. Untuk jelasnya lihat gambar di atas.
Jumlah cahaya yang mengenai film dapat dikendalikan dengan mengubah waktu pembukaan rana dan ukuran diafragma. Cahaya yang terlalu sedikit menghasilkan gambar yang gelap, sedangkan cahaya yang terlalu banyak menghasilkan gambar yang pucat dengan kekontrasan yang kurang.
PROYEKTOR
Proyektor untuk slide atau film memiliki cara kerja yang hampir berkebalikan dengan kamera. Bagian-bagian proyektor dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Cahaya dari lampu melalui slide atau film dan lensa proyeksi menghasilkan sebuah bayangan nyata terbalik dan diperbesar pada layar. Cermin cekung dan lensa kondensor berfungsi untuk mengumpulkan dan mengarahkan cahaya dari lampu sehingga cahaya lebih terarahkan ke slide/film dan lensa proyeksi.
Contoh soal :
Sebuah slide berukuran 24 mm x 36 mm diproyeksikan pada layar dengan jarak 4 m dari lensa. Ukuran bayangan di layar adalah 50 kali ukuran slide. Berapa panjang lensa proyeksi yang diperlukan?
Jawab :
s' = 4 m
s'/s = 50, maka s = 1/50 s'
dengan menggunakan rumus lensa tupis, diperoleh panjang fokus sebagai berikut :
1/f = 1/s + 1/s' = 1 / (s'/50) + 1/s') = 51/s' = 51/4m
f = 4000mm/51 = 78,4 mm
Over Head Proyektor (OHP)
Jenis proyektor yang banyak digunakan di sekilah adalah OHP. Gambar dan bagian-bagian OHP adalah sebagai berikut :
Cara kerja OHP sebagai berikut :
Objek yang akan ditampilkan di layar ditulis/digambar di atas media transparan. Cahaya dari lampu melewati potongan plastik yang jernih, yang merupakan ebuah lensa fresnel- lensa konvergen yang bersifat mengumpulkan berkas cahaya. Di atas lensa fresnel, diletakkan objek. Sinar dari lensa fresnel diarahkan ke lensa proyeksi. Setelah meninggalkan lensa proyeksi, sebuah cermin datar dalam posisi miring memantulkan dan membalikkan bayangan sehingga terbentuk bayangan tegak pada layar. Jarak antara lensa proyeksi dan objek dapat diatur agar menghasilkan bayangan tajam di layar.
0 komentar:
Posting Komentar