Rabu, 11 Februari 2015

PROSES TERBENTUKNYA BAYANGAN
Sistem optis mata mirip dengan sistem optis kamera. Bagian- bagian pokok mata manusia dapat dilihat pada gambar berikut ini :



Kornea
selaput bening yang tembus cahya yang berfungsi sebagai pelindung mata
Iris (selaput pelangi
Pigmen yang berfungsi menetukan warna, seperti hijau, biru, coklat atau hitam
Pupil (orang-orang mata) 
Berupa lubang di tengah iris dan berfungsi untuk mengatur cahaya yang masuk ke dalam mata. Pada tempat gelap pupil membesar dan pada tempat terang pupil mengecil. Besarnya pupil dikendalikan oleh iris
Lensa mata
Untuk mengatur pembiasan dan pembentukan bayangan
Selaput jala (retina)
Berfungsi sebagai layar, tempat terbentuknya bayangan sejati, terbalik, diperkecil
Otot mata        
Untuk mengubah tebal lensa mata (menipiskan atau menebalkan lensa mata) sesuai dengan jarak benda yang dilihat. Maksudnya  mengatur tebal lensa mata sehigga bayangan yang terbentuk tepat jatuh pada retina



Bagian mata depan agak lebih melengkung secara tajam dan ditutupi oleh membran keras yang tembus cahaya bernama kornea (selaput mata). Daerah dibelakang kornea berisi cairan bernama Aqueous humor. Berikutnya adalah lensa kristal, sebuah kapsul yang berisi selai (jeli) serat keras di pusat dan lunak di bagian luar. Lensa kristal di topang pada tempatnya oleh ikatan sendi tulang yang mengikatnya ke otot siliari dan melingkarinya. Di depan lensa terdapat selaput pelangi (iris) yang di dalamnya terdapat sebuah celah bernama biji  (pupil). Diameter pupil dapat berubah-ubah- melebar dan menyempit - berguna untuk menyesuaikan perubahan intensitas cahaya. Di belakang lensa, mata selai berair yang tipis bernama vitreous humor.
Pembiasan yang terjadi pada selaput  mata dipemukaan lensa menghasilkan bayangan di retina. Retina memainkan peran yang sama seperti film pada kamera. Permukaan retina dilapisi oleh lapisan yang terdiri atas jutaan sel-sel bernama sel-sel batang dan sel-sel kerucut (nama sel sesuai dengan bentuknya). Cahaya yang tiba di retina dapat mengubah dan merangsang sistem sel-sel untuk mengirim sinyal-sinyal listrik tertentu ke otak melalui saraf optik. Bayangan nyata, terbalik dan diperkecil yang terbentuk di retina akan diterjemahkan oleh otak sehingga kita mempunyai kesan melihat benda dalam keadaan tegak.
Daya Akomodasi
Supaya benda terlihat tajam, maka bayangan harus terbentuk tepat di retina mata. Jarak lensa ke retina merupakan jarak bayangan s' yang selalu tetap (berbeda dengan kamera yang jarak lensa ke film dapat di atur). Dengan demikian, untuk jarak benda s yang berbeda-beda padahal s' nya tetap, maka mata menyesuaikan diri dengan mengubah panjang fokus (f) lensa. Caranya, dengan mengubah kelengkungan lensa yang dilakukan oleh otot siliari. Apabila mata di fokuskan pada benda yang jauh, otot siliari akan mengendor dan sistem lensa kornea berada pada panjang fokus maksimum. Namun jika benda di dekatkan, otot siliari akan meningkatkan kelengkungan lensanya. Dengan demikian panjang fokus lensa akan berkurang sehingga bayangan difokuskan ke retina. Kemampuan lensa mata untuk mengubah panjang fokus disebut daya akomodasi.
Pada saat mata difokuskan pada benda jauh, otot siliari dalam keadaan rileksasi dan mata dalam keadaan tidak berakomodasi. Sebaliknya, ketika benda lebih dekat ke mata, maka mata dalam keadaan berakomodasi. Letak benda ke mata juga tidak boleh terlalu dekat agar tidak kabur. Titik terdekat benda ke mata (punctum proximum, PP). Titik dekat benda ke mata ini bervariasi tergantung pada umur seseorang. Seseorang yang berumur 10 tahun, titik dekatnya kurag lebih 7 cm, orang berumur 20 tahun kurang lebih 10 cm, berumur 60 tahun kurang lebih 200cm dan seterusnya. Nilai standar yang diambil untuk titik dekat mata normal adalah 25 cm.
Titik terjauh yang masih bisa dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik jauh (punctum remontum. PR). Pada mata normal, titik jauh mata adalah tak terhingga (~).

CACAT MATA
Diagram mata normal



Miopi (Rabun jauh)
Miopi disebut juga dengan rabun jauh. Orang yang menderita cacat mata miopi tidak dapat melihat dengan jelas benda yang terletak jauh sehingga bayangan yang di bentuk oleh lensa mata jatuh di depan retina.
Agar bayangan benda tersebut tepat di retina, maka didepan mata harus di pasang lensa yang sifatnya menyebarkan sinar. Lensa tersebut adalah lensa cekung atau lensa negatif. Kekuatan atau daya lensa pada kaca mata di butuhkan oleh penderita cacat mata miopi.

Hipermetropi (Rabun dekat)
Hepermetropi disebut juga dengan rabun dekat. Orang yang menderit rabun dekat tidak jelas melihat benda yang jaraknya dekat karena bayangan benda yang di bentuk lensa mata jatuh di belakang retina.
Cacat mata hipermtropi ini dapat di tolong dengan lensa cembung atua lensa posifit. Lensa cembung bersipat mengumpulkan sinar sehingga bayangan yang semula jatuh di belakang teringa dengan bantuan lensa cembung bayangan yang di hasilkan jatuh tepat di retina.

Presbiopi (Mata tua)
Cacat mata presbiopi dapat terjadi karena pengaruh usia. Penderita cacat mata ini tidak jelas melihat benda yang dekat ataupun jauh. Cacat mata ini di pengaruhi kurangnya daya akomodasi mata. Cacat mata ini dapat di tolong dengan kacamata rangkap yaitu berlensa positif dan berlensa negatif
Sumber :  http://biologiandscinece.blogspot.com/2014/10/macam-macam-cacat-mata-pada-manusia.html


Astigmatisma
Cacat mata lain yang lazim di derita manusia adalah astigmatisma. Jenis cacat mata ini disebabkan karena keadaan kornea yang tidak begitu bulat/sferis tetapi memiliki kelengkungan yang berbeda pada satu bidang lainnya. Hal ini menyebabkan kekaburan bayangan benda berupa titik menjadi garis pendek. Astigmatisma dapat dikoreksi dengan lensa silindris.

0 komentar:

Posting Komentar

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!