SISTEM PERIODIK UNSUR
I. DASAR PENGGOLONGAN
A. Pengelompokan Unsur Pra Sistem Periodik.
1. Sistem Triad ( 1829 )
- Dikemukakan
oleh JohannW. Dobereiner ( 1780 – 1849 )
- Mengelompokkan
unsur-unsur yang mempunyai sifat kimia
sama berdasarkan kenaikan massa atomnya dalam triad, yaitu
setiap triad terdiri dari 3 unsur.
- Unsur
yang ditengah mempunyai massa atom rata-rata dari massa atom kedua unsur
yang lain dan bersifat antara sifat-sifat
dari kedua unsur lainnya. Misalnya pada
triad Cl,Br, dan I sifat-sifat
Bromin berada diantara sifat Clorin dan Iodin. Clorin
berwujud gas dan Iodin berwujud padat maka Bromin dipastikan berwujud cair.
Contoh sistem
triad :
Triad
|
Massa atom
|
3Li
|
6,94
|
11Na
|
22,99
|
19K
|
39,10
|
20Ca
|
40,08
|
36Sr
|
87,62
|
56Ba
|
137,34
|
17Cl
|
35,45
|
35Br
|
79,91
|
53I
|
126,90
|
Kelemahan Sistem Triad
- Sistem
ini kurang efisien karena ada beberapa unsur lain yang tidak termasuk dalam
suatu triad, tetapi mempunyai sifat-sifat mirip dengan triad tersebut.
- Ada
beberapa unsur lagi yang mempunyai sifat serupa dengan triad pertama
;
3Li,
11Na, 19K, 37Rb,55Cs, 87Fr
2. Sistem Oktaf
- Dikemukakan
oleh John A.R. Newlands ( 1839 – 898 )
- Pengelompokan
unsur-unsurnya berdasarkan kenaikan massa atomnya.
- Menurut
Newlans, sifat-sifat unsur akan berulang pada unsur kedelapan ( oktaf ).
Dengan demikian unsur
kedelapan mempunyai sifat-sifat yang sama dengan unsur ke-1 , unsur ke-3
mempunyai sifat unsur sama dengan unsur ke-10 dan seterusnya.
Contoh :
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1H
|
3Li
|
4Be
|
5B
|
6C
|
7N
|
8O
|
9F
|
11Na
|
12Mg
|
13Al
|
14Si
|
15P
|
16S
|
17Cl
|
19K
|
20Ca
|
24Cr
|
22Ti
|
25Mn
|
26Fe
|
27Co, 28Ni
|
29Cu
|
30Zn
|
39Y
|
49In
|
33As
|
34Se
|
Kelemahan Sistem Oktaf :
- Sistem
oktaf hanya berhasil untuk unsur yang mempunyai nomor atom kecil dan tidak
cocok untuk unsur – unsur bernomor atom besar.
- Pengelompokan
terkesan dipaksakan sehingga banyak unsur yang terletak berimpitan
pada tempat yang sama.
3. Sistem Periodik / Susunan Berkala (
1869 )
- Ditemukan
secara terpisah oleh Julius L. Meyer ( 1830 – 1895 ) di Jerman dan
Dmitri I. Mendeleyev ( 1834 – 1907 ) di Rusia.
- Unsur-unsur
disusun berdasarkan kenaikan nomor atom
- Meyer
menyusun unsur-unsur berdasarkan sifat-sifat fisika ( volum atom,
daya hantar listrik, kekerasan, titik leleh, dan titik didih
) yang akan berulang secara periodik. Unsur-unsur dengan
sifat sama diletakkan dalam satu kolom vertical.
- Mendeleyev
menyusun unsur - unsur seperti Meyer namun
penyusunannya berdasarkan sifat fisika dan sifat kimia.
- Keunggulan
sistem periodic Mendeleyev dibanding dengan Meyer :
a. Penyusunan berdasarkan sifat fisika dan
kimia.
b. Mendeleyev mengoreksi harga massa atom
, misalnya Berilium ( MA= 128 )
dan Uranium ( MA= 127 ).
c. Demi mempertahankan kemiripan sifat, Mendeleyev menukar
letak beberapa unsur, Misalnya 128 Te ditempatkan sebelum 127 I.
d. Menyediakan tempat kosong untuk unsur yang belum
ditemukan.
e. Unsur Gas Mulia ( ditemukan 1890 – 1900
) dapat diletakkan tanpa mengubah susunan unsur-unsur yang sudah ada.
II.
KEDUDUKAN UNSUR DALAM SISTEM PERIODIK
B. Sistem
Periodik Modern.
Sistem periodic modern diresmikan oleh IUPAC tahun 1923 dan merupakan
penyempurnan dari sistem perodik Mendeleyev. Pada sistem periodic modern
dibuat berdasarkan konfigurasi elektron dan pertambahan nomor atom. Pada sistem
ini tersusun dari a. Baris-baris horizontal yang masing – masing disebut
Periode,
b. Kolom-kolom vertical yang masinng-masing disebut golongan.
1. Periode.
Unsur-unsur yang jumlah kulitnya
sama ditempatkan pada periode yang sama.
Periode = jumlah kulit
Unsur – unsur yang hanya
mempunyai satu kulit ( misalnya K ) terletak pada periode pertama ( baris
paling atas ), sedangkan untuk unsur dengan 2 kulit akan terletak
pada baris kedua, demikian seterusnya.
2. Golongan.
Unsur dengan jumlah elektron valensi sama
ditempatkan pada golongan ( kolom ) yang
sama.
Nomor golongan = jumlah elektron valensi
Unsur-unsur dengan golongan
yang sama mempunyai sifat-sifat kimia yang
sama
( karena memiliki jumlah elektron terluar sama ).
Dalam sistem periodic modern terdapat 2 golongan, yaitu
golongan utama dan golongan transisi. Untuk golongan utama teridiri atas 8
golongan :
Golongan
|
Nama golongan
|
Elektron Valensi
|
I A
|
Golongan alkali
|
1
|
II A
|
Golongan alkali tanah
|
2
|
III A
|
Golongan boron
|
3
|
IV A
|
Golongan carbon
|
4
|
V A
|
Golongan nitrogen
|
5
|
VI A
|
Golongan oksigen
|
6
|
VII A
|
Golongan halogen
|
7
|
VIII A
|
Golongan gas mulia
|
8
|
Contoh soal :
Tentukan periode dan golongan unsur-unsur di bawah ini:
a. Unsur X ( nomor atom 7 )
b. Unsur Y ( nomor atom 11 )
c. Unsur Z ( nomor atom 18 )
Jawab.
a. Konfigurasi elektron unsur X = 2
, 5
Unsur X mempunyai 2 lapis kulit, jadi terletak pada
periode kedua. Unsur X mempunyai elektron valensi 5 , jadi unsur X terdapat
pada golongan V A.
b. Konfigurasi elektron unsur Y = 2
, 8 , 1
Unsur Y mempunyai 3 lapis kulit, jadi terletak pada
periode ketiga.
Unsur Y mempunyai elektron valensi 1 , jadi unsur Y terdapat
pada golongan I A.
c. Konfigurasi elektron unsur Z = 2
, 8 , 8
Unsur Z mempunyai 3 lapis kulit jadi terletak pada periode
ketiga. Unsur Z mempunyai elektron valensi 8 , jadi unsur Z terdapat pada
golongan VIII A.
III. SIFAT-SIFAT PERIODIK
Sifat-sifat periodik adalah sifat-sifat yang ada hubungannya
dengan letak unsur pada sistem periodik. Sifat-sifat ini berubah dan berulang
secara periodik, sesuai dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron.
Sifat Periodik meliputi:
a. Jari-jari
atom jarak dari
inti atom sampai kulit terluar
* Unsur segolongan: jari-jari atom makin ke bawah
makin besar (karena jumlah kulit makin banyak sehingga kulit terluar jauh dari
inti atom).
* Unsur seperiode: jari-jari atom makin ke kanan makin
kecil (jumlah kulit tetap, tetapi muatan inti dan jumlah elektron pada kulit
bertambah sehingga gaya tarik menarik antara inti dengan kulit elektron makin
besar akibatnya jari-jari atom makin besar)
b. Energi Ionisasi atau Potensial ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan oleh suatu atom dalam bentuk gas untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah
Unsur
|
Na
|
Mg
|
Al
|
Si
|
P
|
S
|
Cl
|
Ar
|
Jari-jari atom (A)
|
1,09
|
1,06
|
1,43
|
1,11
|
1,06
|
1,02
|
0,99
|
1,54
|
Golongan IA
|
Jari-jari atom
|
Golongan IIA
|
Jari-jari atom
|
Golongan VIIA
|
Jari-jari atom
|
Li
Na
K
Rb
|
1,55
1,90
2,35
2,48
|
Be
Mg
Ca
Sr
|
1,12
1,60
1,98
2,15
|
F
Cl
Br
I
|
0,72
0,99
1,14
1,33
|
b. Energi Ionisasi atau Potensial ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan oleh suatu atom dalam bentuk gas untuk melepaskan elektron yang terikat paling lemah
* Unsur segolongan: energi ionisasi
dari atas ke bawah makin kecil (karena jari-jari atomnya makin besar)
* Unsur seperiode: energi ionisasi
dari kiri ke kanan makin besar (karena jari-jari atomnya makin kecil)
c. Afinitas elektron adalah
besarnya energi yang dilepaskan apabila suatu atom menangkap sebuah elektron
dalam keadaan gas. Pada pengikatan elektron, energi ionisasi dan afinitas
elektron dapat berubah menjadi dibutuhkan. Dalam satu periode dari keri ke
kanan afinitas elektron makin besar dan dalam satu golongan dari atas ke bawah
makin kecil. Makin besar afinitas elektron makin reaktif, makin bersifat
elektronegatif mudah membentuk ion negatif.
Dibawah ini afinitas elektron halogen (Gol. VIIA)
Golongan VII A
|
Afinitas elektron (Kkal/g atom)
|
F
Cl
Br
I
|
79.8
83.5
77.7
70.8
|
d. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah suatu bilangan yang
menyatakan kecenderungan suatu unsur menaik elektron ke pihaknya dalam suatu
ikatan kimia.
Keelektronegatifan besar = mudah menangkap
elektron
Keelektronegatifan kecil = sukar menangkap
elektron
Bagi unsur-unsur yang segolongan, keelektronegatifan makin
ke bawah makin kecil, sebab gaya taik inti makin lemah. Bagi unsur-unsur
yang seperiode, keelektronegatifan makin ke kanan makin besar.
e. Sifat Logam
Bagi unsur-unsur segolongan
sifat-sifat logam makin ke bawah makin bertambah, sedangkan bagi unsur-unsur
seperiod, makin ke kanan makin berkurang. Oleh karena itu unsur-unsur
logam terletak di bagian kiri, dan unsur-unsur nonlogam di bagian kanan sistem
periodik. Batas logam dan nonlogam pada sistem periodik sering
digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal.
f. Titik Leleh dan
Titik Didih
Dari kiri ke kanan titik cair dan titik
didih mula-mula naik secara bertahap dan mencapai puncaknya pada golongan IVA
kemudian turun secara drastis. Titik leleh dan titik didik tertinggi
dimiliki unsur golongan IVA, sedangkan yang terendah dimiliki oleh unsur
golongan VIIA (unsur gas mulia).
g. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi.
Unsur-unsur logam pada sistem periodik makin ke bawah makin reaktif (makin
mudah beraksi), sebeb makin mudah melepaskan elektron. Misalnya, kalium
lebih reaktif dari natrium, serta kalsium lebi reaktif dari magnesium.
Sebaliknya, unsur-unsur bukan logam pada sistem peiodik makin ke bawah makin
kurang reaktif (makin sukar bereaksi), sebab makin sukar menangkap
elektron. Misalnya, fluorin lebih reaktif daripada klorin, serta oksigen
lebih reaktif darilpada belerang.
MATERI DAN SOAL STRUKTUR ATOM SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA
- BILANGAN-BILANGAN KUANTUM
- GAYA ANTAR MOLEKUL
- KONFIGURASI ELEKTRON
- PERKEMBANGAN SISTEM PERIODIK
- PERKEMBANGAN TEORI ATOM DAN STRUKTUR ATOM
- SIFAT-SIFAT UNSUR DAN KEPERIODIKAN UNSUR
- SISTEM PERIODIK UNSUR
- SPU (RINGKASAN DAN SOAL)
- STRUKTUR ATOM
- STRUKTUR ATOM,SISTEM PERIODIK DAN IKATAN KIMIA
- TEORI DOMAIN ELEKTRON DAN GAYA ANTAR MOLEKUL
- soal sistem periodik unsur
- soal sistem periodik unsur2
- soal struktur atom
- soal struktur atom, sistem periodik dan ikatan kimia
- soal struktur atom2
Sumber:
KIMIA untuk SMA kelas X, Unggul Sudarmo, Penerbit Erlangga, 2004
KIMIA 1 SMU, untuk Kelas 1, Irfan Anshori dan Hiskia Ahmad, Penerbit Erlangga, 1999
KIMIA untuk SMA/MA, kelas X, Tarti Harjani, dkk, Penerbit Masmedia, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar