Pages - Menu

Pages

Selasa, 06 Januari 2015

CYANOPHYTA (SYANOBACTERIA)

VIRUS DAN MONERA


Alga biru (Cyanophyta) adalah organisme prokariuotik mikroskopis yang sudah dapat berfotosintesis, seperti tumbuhan tingkat tinggi. Sel-sel tubuhnnya ada yang bersel tunggal (iniseluler), ada yang berkoloni, dan ada pula yang bersel banyak (multiseluler). Cyanophyta multiseluler membentuk bangunan yang berupa benang halus (filamen). Semua jenis alga biru mempunyai lapisan lendir (gelatin) pada permukaan tubuhnya. Dinding sel terdiri dari selulose dan pektin.
Di dalam sel Cyaoiphyta terdapat empat macam pigmen, klorofil (pigmen hijau), karotin (pigmen kuning orange), fikosianin(pigmen biru), fikoetrin (pigmen merah). Fikosianin merupakan pigmen yang paling dominan sehingga alga tampak berwarna biru dan disebut alga  membranbiru. Pigmen-pigmen tersebut tersebar di dalam sel dan tampak tidak terbungkus oleh membran tetapi menempel pada membran tilakoid, karena alga tidak memiliki plastida atau kloroplas.
Umumnya alga biru banyak tumbuh di tempat-tempat sampah di air tawar serta cukup mendapat cahaya matahari. Diantaranya ada yang hidup di laut, di ttempat yang sangat dingin (salju) dan di sumber-sumber air panas yang suhunya tidak kurang dari 80 derajat C
Struktur ganggang hijau biru ada yang uniseluler, ada yang membentuk koloni, dan ada pula yang membentuk benang. Contohnya, ganggang yang uniseluler adalah Chlorococcus dan anacytis, yang membentuk koloni adalah Merismopedia, Nostoc, dan Micricytis, serta yang membentuk benang (filamen), misalnyaOscilatoria, Microculeus dan anabaena.
Sel ganggang hijau biru tersusun (dari luar ke dalam) sebagai berikut : dinding sel, membran sel, sitoplasma, dan asam inti.
Dinding sel :
Dinding sel mengakibatkan bentuknya tetap. Disebelah luar dinding terdapat selubang lendir yang berfungsi mencegah sel dari kekeringan. Selain itu, lendir dapt memudahkan sel bergerak karena beberapa ganggang ini dapt bergerak dengan gerakan osilasi (maju mundur). Blus dapat dipastikan apa yang menyebabkan ganggang ini bergerak.


Membrane sel
Membrane sel berfungsi mengatur keluarmasuknya zat dari dan kedalam sel. Terdapat pelipatan membrane sel kea rah dalam membentuk lamella fotosintetik atau membrane tilakoid. Pada membrane tilakoid terdapat klorofil. Jadi berbeda dengan sel eukariotik yang memiliki klorofil d I dalam kloroplas, ganggang hijau biru tidak memiliki kloroplas
Sitoplasma
Sitoplasma merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemak, gula, mineral-mineral, enzim, ribosom, dan DNA. Di dalam sitoplasma berlangsung proses metabolism sel.
Asam inti/ asam nulkeat (DNA)
DNA terdapat pada lokasi di dalam sitoplasma, namun tidak memiliki membrane inti. Karena itulah ganggang biru digolongkan ke dalam prokariotik.
Mesosom dan Ribosom.
Organel lain adalh ribosom. Ribosom merupakan organel untuk mensintesis protein, sedangkan mesosom merupakan penonjolan , membrane sel kearah dalam yang berperan sebagai penghasil energi. 

Reproduksi Alga Biru
Alga biru berkembang biak secara vegetative yaitu dengan membelah diri, fragmentasi dan membentuk aplanospora.
Pembelahan sel (pembelahan biner )
Perkembangbiakkan dengan cara membelah sel umumnya terdapat pada Cyanophyta uniseluller. Hasil pembelahan sel-selnya ada yang secara langsung terpisah sehingga sel tersebut hidup bebas sebagai sel tunggal, akan tetapi dapat pula sel-sel tersebut masih tetap bergerombol dan bergabung membentuk koloni yang jumlahnya bertambah banyak, contohnya Gleocapsa sp.
Fragmentasi.

Reproduksi dengan cara fragmentasi pada umumnya terjadi pada Cyanophyta yang berbentuk filament atau benang, selain sel-selnya membelah diri, jua berkembang biak dengan fragmentasi. Fragmentasi terjadi pada salah satu sel berlendir dan mati, sehingga akan membagi filament alga menjadi beberapa bagian, yang masing-masung bagiannya dinamakan Hormogonium. Kemudian hormogonium akan tumbuh membentuk individu baru. Selain pada bagian yang atas , pemutusan filament dapat terjadi  pada bagian yang disebut Heteroseista.  Heterosista adalah sel yang berukuran lebih besar dari sel-sel lainnya, berdinding tebal dengan isi jernih. Di dalam heteroseista tedapat enzim nitrrogenase sehingga dapat digunakan untuk memfiksasi Nitrogen  dari udara, contohnya Nostoc commune dan Anabaena  sp.
Aplanospora/Akinet (spora diam)
Pada filamen dibentuk spora, yaitu sel-sel yang berdinding tebal, mengandung banyak cadangan makanan, dan berukuran lebih besar dari sel-sel lainnya yang tahan terhadap suhu tinggi atau kekeringan. Sel itu dinamakan akinet. Akinet dapat bekecambah membentuk filamen baru. Contoh pada Nostoc commune.


Fiksasi (Pengikat) Nitrogen

Beberapa jenis Cyanophyta ada yang mempu mengikat nitrogen sehingga dapat digunakan sebagai pupuk hijau dan dapat menmbah kandungan nitrogen di dalam tanah, misalnya Anabaena, Nostoc, dan Gleocapsa. Anabaena yang dapat mengikat nitrogen bebas di udara antara lain sebagai berikut :
Anabaena azollae bersimbiosis dengan Azolla pinnata (paku air)
Anabaena cycadae bersimbiosis dengan Cycas rimphii (pakis haji)
Anabaena fertilisima hidup bebas
Peranan lain dari Cyanophyta adalah sebagai vegetasi pioner (vegetasi perintis) pada tanah tandus, artinya alga ini dapat hidup di lingkungan di mana makhluk hidup lainnya belum / tidak bisa hidup dilingkungan itu. Contohnya di tempat-tempat seperti tembok, bebatuan  dan lingkungan air yang bersuhu tinggi. Hal ini dapat dilakukan juga dengan bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak (Lichenes)

Beberapa Contoh Alga Biru :
Alga biru bersel satu :
- Crococcus, hidup di air kolam yang tenang, berkembang biak dengan membelah diri
- Gleocapsa, hidup pada batu-batuan atau sebagai epivit pada tumbuhan lain

Alga biru bersel satu berkoloni :
- Poislycist, berbentuk bola, hidup di kolam yang airnya tenang dan jernih
- Spirulina, alga ini menghasilkan zat organik yang cukup potensial, merupakan sumber makanan alternatif karena mampu membelah secara cepat.

Alga Biru yang berbentu benang atau filamen :
- Oscillatoria, hidup di air tenang berkembang biak dengan hormogonium.
- Nostoc commune, tubuhnya sepert rantai, pada sel-selnya tertentu dindingnya menebal dan berubah menjadi heterokist
- Rivullaria, tubuhnya mempunyai bulu cambuk, pada pangkal filamen terdapat heterokist.
- Anabaena cycadae dan anabaena azollae, tubuhnya bersimbiosis dengan akar Cycas  (pakis haji), sedangkan Anabaena azollae, bersimbiosis dengan Azolla pinnata (paku air)

  1. BENTUK BAKTERI
  2. CYANOPHYTA (SYANOBACTERIA)
  3. KLASIFIKASI BAKTERI
  4. MONERA
  5. PENGELOMPOKKAN BAKTERI
  6. PERANAN BAKTERI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
  7. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN
  8. PROSES DAN MEDIA PENULARAN VIRUS
  9. REPLIKASI/REPRODUKSI VIRUS
  10. REPRODUKSI BAKTERI
  11. VIRUS

Sumber :


R. Gunawan Susilowarno dkk, BIOLOGI untuk Kelas X, Penerbit Grasindo 2007
Istamar Syamsuri dkk, Biologi  Untuk SMA kelas X Semester 1, Penerbit Erlangga, 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar