Pages - Menu

Pages

Jumat, 02 Januari 2015

VIRUS

VIRUS DAN MONERA


Inflenza, SARS, flu burung, HIV, dan ebola dapat disebabkan oleh virus. Virus inflenza menyebabkan penyakit influenza, Coronavirus menyebabkan (Severe Acute Respiratory Sindrome), Avian Influenza Virus (H5N1) penyebab flu bururng, Human Immunodefisiency Virus (HIV) penyebab penyakit AIDS (Acquired Immunodefisiency Syndrome), dan Ebola virus penyebab penyakit ebola di Afrika.
Mengapa virus dapat menyebabkan penyakit, apakah sebenarnya virus itu, dan bagaimanakah ciri-ciri dan struktur virus?


A. VIRUS
Penemuan Virus.
Virus berasal dari bahasa Latin yang berarti racun atau dapat diartikan suatu partikel petnginfeksi yang mengandung molekul asam nukleat, DNA atau RNA yang terbungkus dalam lapisan pelindung protein (kapsid). Karena virus merupakan partikel penginveksi maka wajar apabilavirus diartikan sebagai racun penyebab penyakit.
Virus berarti racun atau dapat diartikan sebagai suatu partikel yang mengandung molekul asam nukleat, DNA atau RNA yang membawa informasi genetik yang diperlukan untuk mengadakan replikasi. Karena virus yang berarti racun, maka sangat wajar apabila virus yang berada dalam sel atau jaringan tubuh makhluk hidup akan mengganggu proses metabolisme atau bahkan merusak sel atau jaringan sehingga menjadi penyebab suatu penyakit.
ejarah penemuan virus diawali oleh adolf Mayer yang menemukan penyakit bercak kuning pada daun tembakau. Ternyata penyakit bercak kuning pada daun tembakau dapat menular ketika dioleskan pada daun yang sehat. Penemuan itu ditindaklanjuti oleh Dmitri Ivanovsky dengan penemuan bahwa filtrat dari aun yang diserang bercak kuning, jika dioleskan pada daun yang sehat dapat menimbulkan penyakit bercak kuning yang sama, Penemuan itu diteliti lebih jauh oleh M Beijerink dengan meneliti ukuran nya penyebab penyakit bercak kuning dau tembakau disebabkan oleh organisme yang berukuran sangat kecil yang disebut virus (TMV)

Ciri-Ciri Virus
Virus mempunyai ciri-ciri antara lain sebagai berikut :
a. Virus berukuran sangat kecil, jauh lebih kecil daripada bakteri, yaitu berkisar antara 20-300 milimikron. Untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron.
b. Struktur virus sangat sederhana. Terdiri atas asam nulkleat (DNA atau RNA) dan protein (kapsid) sehingga virus dalam tingkat organisasi kehidupan termasuk organisasi kehidupan termasuk makhluk hidup tingkat molekuler. DNA dapat berfungsi sebagai gen, kumpulan dari gen disebut genom. Genom pada virus terkecil berjumlah 4 gen, sedanngkan yang terbesar memiliki beratus-ratus gen.
c. Virus hanya dapat bereplikasi di dalam sel atau jaringan hidup sehingga disebut parasit obligat intraseluler.
d. Pada umumnya virus tidak mempunyai membran plasma, sitoplasma, dan ribososm sehingga belum disebut sebagai sel.
e. Bentuknya bervariasi ada yang oval, bulat, batang, kumparan dan bentuk T.
f. virus dapat dikristalkan, tetapi apabila berada dalam sel dan jaringan hidup mampu mengadakan replikasi, maka virus dapat disebut sebagai mahkluk peralihan.

Struktur Virus
Bentuk virus beraneka ragam, antara lain virus yang berbentuk T adalah bakteriofage atau fage, yaitu sejenis virus yang sel inangnya berupa bakteri Escherichia coli, bentuk kumparan pada Tobacco Mozaik Virus (TMV), dan bentuk bulat pada Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Bagian-bagiannya, yaitu sebagai berikut :
1. pembungkus atau selubung (kapsid) yang tersusun oleh protein, satu unit pembentuk kapsid disebut kapsomer. Kapsid berfungsi untuk melindungi materi inti yang berupa asam nukleat.
2. Bahan inti yang terdiri dari asam nukleat, yaitu terdiri da DNA saja atau RNA saja. Asam nukleat berfungsi untuk mengendalikan aktivitas replikasi (reproduksi) virus.
3. Kepala yang tersusun atas nukleokapsid yang berbentuk polihedral (segi banyak), yaitu di sebelah dalam terdapat asam nukleat dan diluar tersusun atas kapsid.
4. Pada beberapa virus, bagian sebelah luar dari kapsid diketemukan adanya selubung virus (envelope) atau membran yangg menyelubungi kapsid yang berasal dari membran sel inang. Selubung ini tersusun atas fosfolipid dan protein dari sel inang serta protein dan glikoprotein dari virus. Selubung protein berfungsi untuk membantu menginfeksi sel inang dan membawa beberapa molekul enzim.

Replikasi (reproduksi) Virus
Virus membutuhkan bahan inti (DNA atau RNA) sel makhluk lain untuk replikasi (berreproduksi). Virus bereproduksi dengan cara replikasi. Ada dua cara replikasi virus, yaitu daur/ siklus litik dan daur lisogenik.

1. Siklus Litik
Siklus ini diberi nama siklus litik, karena pada fase akhir siklus akhir replikasi virus akan mengalami lisis (mati). Daur litik mempunyai empat tahapan, yaitu adsorbsi (Penempelan). Penetrasi/injeksi (penyuntingan), Replikasi/Eklifase (penggandaan), assembling (perakitan), dan lisis (pemecahan sel inang). Untuk mempelajari daur litik diperlukan virus yang berupa bakteriofage/fage/T4 dan sel inang yang berupa bakteri Escherichia coli. Tahap-tahap dalam siklus litik secara terperinci sebagai berikut :
a. Adsorbsi (Penempelan)
Pada fase ini ditandai dengan melekatnya ekor virus (bakteriofage) pada reseptor khusus diding bakteri. Penempelan melalui metode Lock and Key, di mana didasarkan atas kecocokan  molekul protein antara sel inang dengan virus. Setelah ekor virus menempel, virus mengeluarkan enzim lisosim (enzim penghancur didnding sel bakteri) dan dibantu kontraksi ekor sehingga terbentuk lubang pada diding sel bakteri.
b. Injeksi (penyuntikan)
Pada fase itu, ditandai dengan masuknya DNA virus ke dalam sel inang dengan meninggalkan kapsid diluar sel bakteri. Masuknya DNA virus ke DNA bakteri di dorong oleh tenaga kontraksi dari bagian kapsid atau kepala bakteriofage.
c. Eklifase/Replikasi (Penggandaan)
Pada fase ini ditandai dengan :
- DNA virus menempel pada DNA sel inang
- DNA virus  yang menempel pada DNA sel inang mengambil alih kendali metabolisme pada sel inang.
- terjadi penghancuran atau pemotongan DNA bakteri di bawah kendali DNA virus.
- terjadi sintesis atau penggandaan DNA virus dengan menggunakan potongan DNA bakteri.
- selanjutnya DNA virus menyusun protein kapsid.
d. Essembling (perakitan)
Pada fase ini ditandai dengan peristiwa perakitan kapsid pada kepala, ekor, menjadi bagian yang utuh, sedangkan DNA virus masuk ke dalamnya. Setelah DNA masuk, terbentuklah virus baru yang disebut virion. Virion yang terbentuk dalam satu kali siklus litik sebanyak 100 - 200 buah.
e. Litik (pemecahan sel inang)
Pada fase ini ditandai dengan peristiwa berikut :
- pecahnya dinding bakteri karena pengaruh enzim lisozim yang dibentuk oleh virus baru (virion)
- Virion (virus baru) meninggalkan sel inang lama untuk mencari sel inang baru.
- sel inang lama ditinggalkan dalam kondisi rusak dan mati.

Pelajari Materi terkait
  1. BENTUK BAKTERI 
  2. CYANOPHYTA (SYANOBACTERIA)
  3. KLASIFIKASI BAKTERI
  4. MONERA
  5. PENGELOMPOKKAN BAKTERI
  6. PERANAN BAKTERI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
  7. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN
  8. PROSES DAN MEDIA PENULARAN VIRUS
  9. REPLIKASI/REPRODUKSI VIRUS
  10. REPRODUKSI BAKTERI
  11. VIRUSSumber :


    R. Gunawan Susilowarno dkk, BIOLOGI untuk Kelas X, Penerbit Grasindo 2007
    Istamar Syamsuri dkk, Biologi  Untuk SMA kelas X Semester 1, Penerbit Erlangga, 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar