Pages - Menu

Pages

Minggu, 19 April 2015

EKOSISTEM DARAT (TERESTRIAL)

Tipe ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem darat (terestrial) dan ekosistem perairan (aquatik)

EKOSISTEM DARAT (TERESTRIAL)
Faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem terestrial adalah sebagai berikut :
- kelembaban udara, sangatberpengaruh karena selalu terjadi proses transpirasi dan evaporasi.
- suhu, bervariasi dan menentukan keadaan organisme
- sirkulasi udara, sangat mempengaruhi kadar O2 dan CO2 
- keadaan tanah. menentukan gerak organisme karena berguna sebagai media hidup atau sumber unsur hara bagi tumbuhan.
Berdasarkan penyebaran vegetasinya, beberapa jenis ekosistem terestrial/darat adalah hutan hujan tropis, hutan gugur tropis, savana dan mangrove

1.  Hutan  Hujan Tropis
Hutan hujan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.
Ciri-ciri:
-   Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 – 400 cm/tahun.
-   suhu 25 - 28 derajat C
-   kelembaban kurang lebih 80%
-   Matahari bersinar sepanjang tahun.
-   Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil
-   Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
Flora: terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. pohon-pohon dapat mencapai ketinggian 50 - 80 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi.tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan.
Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung.
Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari
hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan- hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul. 

2. Hutan Gugur Tropis
Hutan gugur terdapat di daerah trpis pedalaman benua.  Hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang
Ciri-cirinya adalah :
- curah hujan merata sepanjang tahun 1000 – 2000 mm/tahun
- suhu pada musim dingin lebih rendah dari suhu mesim kemarau.
- angin bertiup lebih besar daripada hutan hujan tropis.
- Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin, semi, panas, dan gugur). 
Pada hutan gugur ditemukan komunitas vegetasi tumbuhan kayu yang menggugurkan daunnya dan tumbuhan yang selalu hijau sepanjang tahun. Daun tumbuhan digugurkan pada musim panas atau tumbuh kembali saat musim hujan. Selain tumbuhan kayu, pada hutan hujan tropis ditemukan berbagai spesies tumbuhan pemanjat, tumbuhan epifit, dan tumbuhan geofit (tumbuhan yang ada dipermukaan tanah). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. 
Spesies hewan lebih sedikit daripada hutan hujan tropis. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).

 3. Sabana


Ekosistem sabana di daerah tropis dapat berupa hujan kecil sabana, hutan duri sabana, dan hutan rumput sabana. 
Sabana adalah padang rumput yang dipenuhi oleh semak perdu dan beberapa jenis pohon yang tumbuh menyebar, seperti palem dan akasia. Sistem biotik ini biasanya terbentuk di antara daerah tropis dan subtropis. Beberapa benua yang memiliki padang sabana di antaranya adalah Afrika, Amerika Selatan, dan Australia. Kurangnya curah hujan (250 - 900 mm/tahun)  menjadi pendorong munculnya sabana. Sehingga sabana dikenal juga padang rumput tropis. 
Iklimnya tidak terlalu kering untuk menjadi gurun pasir, tetapi tidak cukup basah untuk menjadi hutan. Suhu udara di daerah sabana tetap sama sepanjang tahun, yaitu hangat. Tetapi sabana mempunyai dua musim yang sangat berbeda, yaitu musim kering dan musim basah. Pada musim kering, hanya ada 4 inci curah hujan. Bahkan di antara bulan Desember dan Februari tidak ada hujan sama sekali. Namun di musim kering, cuaca terasa lebih dingin. Sedangkan pada musim panas, sabana mendapat banyak air hujan. 
Di Afrika, musim hujan dimulai pada bulan Mei dan curah hujan mencapai 15 hingga 25 inci sepanjang waktu. Ada beberapa tipe sabana yang berbeda di seluruh dunia. Sabana yang paling dikenal adalah yang terletak di Afrika Timur yang ditumbuhi oleh pohon-pohon akasia. Dataran Serengeti di Tanzania adalah salah satunya. Di sana hidup hewan-hewan seperti Singa, Zebra, Gajah, Jerapah, dan Kerbau.


 4. Hutan Mangrove

Hutan mangrove adalah hutan yang terdapat di daerah pantai yang selalu atau secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut tetapi tidak terpengaruh oleh iklim. Sedangkan daerah pantai adalah daratan yang terletak di bagian hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berbatasan dengan laut dan masih dipengaruhi oleh pasang surut, dengan kelerengan kurang dari 8%.
Ekosistem mangrove adalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan diantara makhluk hidup itu sendiri, terdapat pada wilayah pesisir, terpengaruh pasang surut air laut, dan didominasi oleh spesies pohon atau semak yang khas dan mampu tumbuh dalam perairan asin/payau.
Kata mangrove mempunyai dua arti, pertama sebagai komunitas, yaitu komunitas atau masyarakat tumbuhan atau hutan yang tahan terhadap kadar garam/salinitas (pasang surut air laut); dan kedua sebagai individu . Hutan mangrove oleh masyarakat sering disebut pula dengan hutan bakau
atau hutan payau, penyebutan mangrove sebagai bakau nampaknya kurang tepat karena bakau merupakan salah satu nama kelompok jenis tumbuhan yang ada di mangrove.
Komunitas penyusun hutan mangrove terdiri atas tumbuhan mangrove dengan akar nafasnya, ketinggian antara 2 - 30 meter. Contohnya : Rhizopora, Avicenia, dan Conocarpus. Sedangkan hewn yang terdapat di daerah mangrove ialah ikan, reptil, mamalia dan burung.

 
MATERI DAN SOAL PERANAN MANUSIA DALAM KESEIMBANGAN EKOSISTEM
  1. EKOSISTEM DARAT (TERESTRIAL)
  2. EKOSISTEM PERAIRAN
  3. HUBUNGAN MAKAN DAN DIMAKAN ANTARA MAKHLUK HIDUP
  4. KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN MANUSIA
  5. KOMPONEN EKOSISTEM
  6. MACAM-MACAM BENTUK INTERAKSI KOMPONEN BIOTIK-ABIOTIK
  7. MELAKUKAN PERBAIKAN LINGKUNGAN 
  8. PEMANFAATAN DAN DAUR ULANG LIMBAH UNTUK KELESTARIAN LINGKUNGAN
  9. PERANAN MANUSIA DALAM PERUBAHAN LINGKUNGAN
  10. PIRAMIDA EKOLOGI 
  11. POLUSI 
  12. POLUSI AIR 
  13. SIKLUS BIOGEOKIMIA 
  14. SUKSESI EKOSISTEM
  15. Soal Peranan Manusia dalam Keseimbangan Ekosistem 
  16. UPAYA MANUSIA DALAM MENCEGAH DAN MENANGGULANGI KERUSAKAN LINGKUNGAN 

Sumber :
BIOLOGI untuk SMA/MA kelas X, R Gunawan Susilowarno, dkk, Penerbit Grasindo, 2007
https://biologiklaten.wordpress.com/bab-10-ekosistem-x/
http://ilmualamiahdasar.blogspot.com/
 https://melacakalam.wordpress.com/2011/11/24/definisi-hutan-mangrove-dan-ekosistem-mangrove/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar