Tipe ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem darat (terestrial) dan ekosistem perairan (aquatik)
EKOSISTEM DARAT (TERESTRIAL)
Faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem terestrial adalah sebagai berikut :
- kelembaban udara, sangatberpengaruh karena selalu terjadi proses transpirasi dan evaporasi.
- suhu, bervariasi dan menentukan keadaan organisme
- sirkulasi udara, sangat mempengaruhi kadar O2 dan CO2
- keadaan tanah. menentukan gerak organisme karena berguna sebagai media hidup atau sumber unsur hara bagi tumbuhan.
Berdasarkan penyebaran vegetasinya, beberapa jenis ekosistem terestrial/darat adalah hutan hujan tropis, hutan gugur tropis, savana dan mangrove
1. Hutan Hujan Tropis
Ekosistem sabana di daerah tropis dapat berupa hujan kecil sabana, hutan duri sabana, dan hutan rumput sabana.
MATERI DAN SOAL PERANAN MANUSIA DALAM KESEIMBANGAN EKOSISTEM
EKOSISTEM DARAT (TERESTRIAL)
Faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem terestrial adalah sebagai berikut :
- kelembaban udara, sangatberpengaruh karena selalu terjadi proses transpirasi dan evaporasi.
- suhu, bervariasi dan menentukan keadaan organisme
- sirkulasi udara, sangat mempengaruhi kadar O2 dan CO2
- keadaan tanah. menentukan gerak organisme karena berguna sebagai media hidup atau sumber unsur hara bagi tumbuhan.
Berdasarkan penyebaran vegetasinya, beberapa jenis ekosistem terestrial/darat adalah hutan hujan tropis, hutan gugur tropis, savana dan mangrove
1. Hutan Hujan Tropis
Hutan hujan tropis merupakan bioma yang
memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi.
Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian
besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.
Ciri-ciri:
- Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 – 400 cm/tahun.
- suhu 25 - 28 derajat C
- kelembaban kurang lebih 80%
- Matahari bersinar sepanjang tahun.
- Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil
- Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
Flora: terdapat beratus-ratus spesies
tumbuhan. pohon-pohon dapat mencapai ketinggian 50 - 80 m, dengan
cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau
kanopi.tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah
tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan.
Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada
batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh:
Anggrek, paku Sarang Burung.
Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari
hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan- hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.
hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan- hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.
2. Hutan Gugur Tropis
Hutan gugur terdapat di daerah trpis pedalaman benua. Hutan gugur terdapat di daerah beriklim
sedang
Ciri-cirinya adalah :
Ciri-cirinya adalah :
- curah hujan merata sepanjang tahun 1000 – 2000 mm/tahun
- suhu pada musim dingin lebih rendah dari suhu mesim
kemarau.
- angin bertiup lebih besar daripada hutan hujan tropis.
- Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin,
semi, panas, dan gugur).
Pada hutan gugur ditemukan komunitas vegetasi tumbuhan kayu yang menggugurkan daunnya dan tumbuhan yang selalu hijau sepanjang tahun. Daun tumbuhan digugurkan pada musim panas atau tumbuh kembali saat musim hujan. Selain tumbuhan kayu, pada hutan hujan tropis ditemukan berbagai spesies tumbuhan pemanjat, tumbuhan epifit, dan tumbuhan geofit (tumbuhan yang ada dipermukaan tanah). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu
rapat.
Spesies hewan lebih sedikit daripada hutan hujan tropis. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan
rakoon (sebangsa luwak).
3. Sabana
Ekosistem sabana di daerah tropis dapat berupa hujan kecil sabana, hutan duri sabana, dan hutan rumput sabana.
Sabana adalah padang rumput yang dipenuhi oleh semak perdu dan beberapa
jenis pohon yang tumbuh menyebar, seperti palem dan akasia. Sistem biotik ini
biasanya terbentuk di antara daerah tropis dan subtropis. Beberapa benua yang
memiliki padang sabana di antaranya adalah Afrika, Amerika Selatan, dan Australia.
Kurangnya curah hujan (250 - 900 mm/tahun)
menjadi pendorong munculnya sabana. Sehingga sabana dikenal juga padang rumput
tropis.
Iklimnya tidak terlalu kering untuk menjadi gurun pasir, tetapi tidak
cukup basah untuk menjadi hutan. Suhu udara di daerah sabana tetap sama
sepanjang tahun, yaitu hangat. Tetapi sabana mempunyai dua musim yang sangat
berbeda, yaitu musim kering dan musim basah. Pada musim kering, hanya ada 4
inci curah hujan. Bahkan di antara bulan Desember dan Februari tidak ada hujan
sama sekali. Namun di musim kering, cuaca terasa lebih dingin. Sedangkan pada
musim panas, sabana mendapat banyak air hujan.
Di Afrika, musim hujan dimulai
pada bulan Mei dan curah hujan mencapai 15 hingga 25 inci sepanjang waktu. Ada
beberapa tipe sabana yang berbeda di seluruh dunia. Sabana yang paling dikenal
adalah yang terletak di Afrika Timur yang ditumbuhi oleh pohon-pohon akasia.
Dataran Serengeti di Tanzania adalah salah satunya. Di sana hidup hewan-hewan
seperti Singa, Zebra, Gajah, Jerapah, dan Kerbau.
4. Hutan Mangrove
Hutan mangrove adalah hutan yang terdapat di daerah pantai
yang selalu atau secara teratur tergenang air laut dan terpengaruh oleh pasang surut air laut
tetapi tidak terpengaruh oleh iklim. Sedangkan daerah pantai adalah daratan yang terletak di
bagian hilir Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berbatasan dengan laut dan masih
dipengaruhi oleh pasang surut, dengan kelerengan kurang dari 8%.
Ekosistem mangrove adalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan diantara makhluk hidup itu sendiri, terdapat pada wilayah pesisir, terpengaruh pasang surut air laut, dan didominasi oleh spesies pohon atau semak yang khas dan mampu tumbuh dalam perairan asin/payau.
Kata mangrove mempunyai dua arti, pertama sebagai komunitas, yaitu komunitas atau masyarakat tumbuhan atau hutan yang tahan terhadap kadar garam/salinitas (pasang surut air laut); dan kedua sebagai individu . Hutan mangrove oleh masyarakat sering disebut pula dengan hutan bakau
Ekosistem mangrove adalah suatu sistem di alam tempat berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan diantara makhluk hidup itu sendiri, terdapat pada wilayah pesisir, terpengaruh pasang surut air laut, dan didominasi oleh spesies pohon atau semak yang khas dan mampu tumbuh dalam perairan asin/payau.
Kata mangrove mempunyai dua arti, pertama sebagai komunitas, yaitu komunitas atau masyarakat tumbuhan atau hutan yang tahan terhadap kadar garam/salinitas (pasang surut air laut); dan kedua sebagai individu . Hutan mangrove oleh masyarakat sering disebut pula dengan hutan bakau
atau hutan payau, penyebutan mangrove sebagai bakau nampaknya kurang tepat
karena bakau merupakan salah satu nama kelompok jenis tumbuhan yang ada di
mangrove.
Komunitas penyusun hutan mangrove terdiri atas tumbuhan mangrove dengan akar nafasnya, ketinggian antara 2 - 30 meter. Contohnya : Rhizopora, Avicenia, dan Conocarpus. Sedangkan hewn yang terdapat di daerah mangrove ialah ikan, reptil, mamalia dan burung.- EKOSISTEM DARAT (TERESTRIAL)
- EKOSISTEM PERAIRAN
- HUBUNGAN MAKAN DAN DIMAKAN ANTARA MAKHLUK HIDUP
- KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT KEGIATAN MANUSIA
- KOMPONEN EKOSISTEM
- MACAM-MACAM BENTUK INTERAKSI KOMPONEN BIOTIK-ABIOTIK
- MELAKUKAN PERBAIKAN LINGKUNGAN
- PEMANFAATAN DAN DAUR ULANG LIMBAH UNTUK KELESTARIAN LINGKUNGAN
- PERANAN MANUSIA DALAM PERUBAHAN LINGKUNGAN
- PIRAMIDA EKOLOGI
- POLUSI
- POLUSI AIR
- SIKLUS BIOGEOKIMIA
- SUKSESI EKOSISTEM
- Soal Peranan Manusia dalam Keseimbangan Ekosistem
- UPAYA MANUSIA DALAM MENCEGAH DAN MENANGGULANGI KERUSAKAN LINGKUNGAN
Sumber :
BIOLOGI untuk SMA/MA kelas X, R Gunawan Susilowarno, dkk, Penerbit Grasindo, 2007
https://biologiklaten.wordpress.com/bab-10-ekosistem-x/
http://ilmualamiahdasar.blogspot.com/
https://melacakalam.wordpress.com/2011/11/24/definisi-hutan-mangrove-dan-ekosistem-mangrove/
0 komentar:
Posting Komentar