Pages - Menu

Pages

Senin, 05 Januari 2015

REPRODUKSI BAKTERI

VIRUS DAN MONERA

Reproduksi Vegetatif
 Bakteri pada umunya berkembang biak secara vegetatif dengan pembelahan binerPembelahan ini juga sering disebut pembelahan Amitosis . Apa maksudnya ? Pembelahan yang tidak melalui fase fase seperti mitosis ( A) jadi sel membelah langsung menjadi dua , Tidak ada Profase , Metafase , Anafase maupun Telofase.
Bakteri berkembang biak secara vegetatif dengan pembelahan biner ke arah transversal.
Bakteri dapat berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri pada lingkungan yang tepat atau sesuai. Proses pembelahan diri pada bakteri terjadi secara biner melintang. Pembelahan biner melintang adalah pembelahan yang diawali dengan terbentuknya dinding melintang yang memisahkan satu sel bakteri menjadi dua sel anak. Dua sel bakteri ini mempunyai bentuk dan ukuran sama (identik). Sel anakan hasil pembelahan ini akan membentuk suatu koloni yang dapat dijadikan satu tanda pengenal untuk jenis bakteri. Misalnya, bakteri yang terdiri dari sepasang sel (diplococcus), delapan sel membentuk kubus (sarcina), dan berbentuk rantai (streptococusSatu sel bakteri membelah menjadi dua bakteri baru. Pembelahan ini berlangsung sangat cepat, yaitu setiap 15 - 20 menit. Reproduksi dalam arti sesungguhnya untuk menghasilkan individu baru yang jumlahnya lebih banyak dari kedua induknya hanya dapat dilakukan dengan pembelahan binner, sebsb reproduksi secara generatif dengan metode para seksual pada bakteri hanya menghasilkan individu baru, tidak menambah jumlah individu baru.

Reproduksi Generatif (Paraseksual)


Reproduksi bakteri secara seksual yaitu dengan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya.Pertukaran materi genetik disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA, setelah sukses mereka tetap memperbanyaknya dengan membelah diri sevara biner / Amitosis
Reproduksi generatif bakteri adalah reproduksi antara kedua bakteri yang berlainan melalui peristiwa penggabungan gen (DNA) dari kedua induknya yang bertujuan untuk menghasilkan bakteri dengan varian gen DNA yang baru. Reproduksi generatif bakteri sering disebut paraseksual karena terkesan antara kedua bakteri yang akan menggabungkan kedua gennya terjadi perkawinan atau penyatuan yang diperantarai oleh sexpillus. Secara terperinci cara repoduksi scara generatif pada bakteri terurai sebagai berikut :

Konjugasi
Konjugasi adalah pristiwa di mana dua sel bakteri mengadakan rekombinasi bahan-bahan inti atau DNA atau gen untuk mendapatkan varian ba donor bergerak melalui sexpillus untuk menggabungkan dengan kromosom resipien.

Keterangan :
1. Sel bakteri 1 bertemu dengan sel bakteri 2
2. terbentuk sexpillus atau tabung konjugasi antara kedua bakteri untuk memindahkan DNA bakteri 1 ke sel baktri 2
3. DNA donor dari bakteri 1 bergabung bergabung dengan kromosom dari sel resepien
4. Kedua sel bakteri berpindah



Transformasi
Transformasi merupakan perubahan suatu genotipe sel bakteri dengan cara mengambil DNA asing dari lingkungan sekitarnya. Misalnya, pada bakteri Streptococcus pneumoniae yang tidak berbahaya dapat ditransformasi menjadi sel-sel penyebab pneumonia dengan cara mengambil DNA dari medium yang mengandung sel-sel strain patogenik yang mati. Transformasi ini terjadi ketika sel nonpatogenik hidup mengambil potongan DNA yang kebetulan mengandung alel untuk patogenisitas (gen untuk suatu lapisan sel yang melindungi bakteri dari sistem imun inang) alel asing tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kromosom bakteri menggantikan alel aslinya untuk kondisi tanpa pelapis. Proses ini merupakan rekombinasi genetik – perputaran segmen DNA dengan cara pindah silang (crossing over). Sel yang ditransformasi ini sekarang memiliki satu kromosom yang mengandung DNA, yang berasal dari dua sel yang berbeda. Bertahun-tahun setelah transformasi ditemukan pada kultur laboratorium, sebagian besar ahli biologi percaya bahwa proses tersebut terlalu jarang dan terlalu kebetulan, sehingga tidak mungkin memainkan peranan penting pada populasi bakteri di alam. Spesies bakteri dipermukaannya memiliki protein yang terspesialisasi untuk mengambil DNA dari larutan sekitarnya. Protein-protein ini secara spesifik hanya mengenali dan mentransfer DNA dari spesies bakteri yang masih dekat kekerabatannya. Tidak semua bakteri memiliki protein membran seperti ini. Seperti contohnya, E. Coli sepertinya sama sekali tidak memiliki mekanisme yang tersepesialisasi untuk menelan DNA asing. Walaupun demikian, menempatkan E. Coli di dalam medium kultur yang mengandung konsentrasi ion kalsium yang relatif tinggi secara artifisial akan merangsang sel-sel untuk menelan sebagian kecil DNA. Dalam bioteknologi, teknik ini diaplikasikan untuk memasukkan gengen asing ke dalam E. Coli, gen-gen yang mengkode protein yang bermanfaat, seperti insulin manusia dan hormon pertumbuhan.


 Proses Transformasi pada bakteri. Bakteri donor mengalami lisis dan pindah ke sel resipien


Transduksi


Transduksi adalah peristiwa dimana terjadi pembentukan bakteri rekombinasi baru dengan DNA donor berasal dari sel bakteri yang mengalami lisis karena serangan bakteriofage (Virus). Fage membawa gen bakteri dari satu sel inang ke sel inang lainnya. Ada dua bentuk transduksi yaitu transduksi umum dan transduksi khusus. Keduanya dihasilkan dari penyimpangan pada siklus reproduktif fage. Diakhir siklus litik faga, molekul asam nukleat virus dibungkus di dalam kapsid, dan faga lengkapnya dilepaskan ketika sel inang lisis. Kadangkala sebagian kecil dari DNA sel inang yang terdegradasi menggantikan genom faga. Virus seperti ini cacat karena tidak memiliki materi genetik sendiri. Walaupun demikian, setelah pelepasannya dari inang yang lisis, faga dapat menempel pada bakteri lain dan menginjeksikan bagian DNA bakteri yang didapatkan dari sel pertama. Beberapa DNA ini kemudian dapat menggantikan daerah homolog dari kromosom sel kedua. Kromosom sel ini sekarang memiliki kombinasi DNA yang berasal dari dua sel sehingga rekombinasi genetik telah terjadi. Jenis transduksi ini disebut dengan transduksi umum karena gen-gen bakteri ditransfer secara acak. Untuk transduksi khusus memerlukan infeksi oleh faga temperat, dalam siklus lisogenik genom faga temperat terintegrasi sebagai profaga ke dalam kromosom bakteri inang, di suatu tempat yang spesifik. Kemudian ketika genom faga dipisahkan dari kromosom, genom faga ini membawa serta bagian kecil dari DNA bakteri yang berdampingan dengan profaga. Ketika suatu virus yang membawa DNA bakteri seperti ini menginfeksi sel inang lain, gen-gen bakteri ikut terinjeksi bersama-sama dengan genom fage. Transduksi khusus hanya mentransfer gen-gen tertentu saja, yaitu gen-gen yang berada di dekat tempat profage pada kromosom tersebut.

Proses Tnrasduksi pada Bakteri

Pelajari materi Terkait 
  1. BENTUK BAKTERI
  2. CYANOPHYTA (SYANOBACTERIA) -
  3. KLASIFIKASI BAKTERI
  4. MONERA -
  5. PENGELOMPOKKAN BAKTERI -
  6. PERANAN BAKTERI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA -
  7. PERANAN VIRUS DALAM KEHIDUPAN -
  8. PROSES DAN MEDIA PENULARAN VIRUS -
  9. REPLIKASI/REPRODUKSI VIRUS -
  10. REPRODUKSI BAKTERI
  11. VIRUS

Sumber:
R. Gunawan Susilowarno dkk, BIOLOGI untuk Kelas X, Penerbit Grasindo 2007
Istamar Syamsuri dkk, Biologi  Untuk SMA kelas X Semester 1, Penerbit Erlangga, 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar