Pages - Menu

Pages

Jumat, 27 Maret 2015

STRUKTUR SEL SARAF MANUSIA

Tubuh kita bergerak, mata kita melihat, mulut kita berbicara, jantung kita berdenyut memompa darah, dan masih banyak lagi aktivitas tubuh lainnya, semua ini dibawah koordinasi yang sempurna. Bagaimana aktifitas tersebut dapat berlangsung ?
Sistem syaraf dan sistem hormon merupakan sistem pengatur seluruh aktivitas tubuh kita. Sistem saraf dan hormon merupakan sistem yang bekerja sangat rumui memebihi sistem apapun buatan manusia. Kita akan membahas satu persatu sistem-sistem tersebut.

SISTEM SARAF
Struktur Sel Saraf Manusia
Susunan saraf yang ada pada tubuh manusia tersusun oleh unit-unit terkecil yang disebut neuron (sel saraf). Sel saraf mempunyai kemampuan sebagai konduktivitas (penghantar) dan aksistabilitas (dapat dirangsang) serta memiliki kemampuan merespon (bereaksi) dari berbagai rangsangan dari luar maupun dari dalam tubuh.
Satu neuron terdiri dari badan sel (perikarion), juluran panjang (akson), dan juluran pendek (dendrit). Badan sel berukuran 5 - 100 mikron, empunyai inti (nukleus) dan anak inti (nukleolus) berjumlah satu atau lebih yang dikelilingi sitoplasma granuler. Di dalam juga terdapat organel-organel sitoplasma seperti : badan nissl (modifikasi RE kasar untuk sintesis protein yang merupakan substansi kromatik), neurofibril ( serat yang ramping dan panjang pada badan neuron yang berfungsi untuk menyokong dan pengangkutan nutrien di dalam sel), mitokondria dan badan Golgi.
Dendrit mempunyai panjang kurang ari 100 mikron sampai dengan beberapa ribu mikron. Dendrit berfungsi mengirimkan rangsangan ke dalam badan sel. Di dalam dendrit ditemukan organel-organel badan nissl dan mitokondria.
Neurit (akson) mempunyai panjang sampai dengan 900.000 mikron. Fungsi dari akson adalah mengirimkan impuls (isarat) dari badan sel. Di dalam akson ditemukan mitokondria dan serabut saraf (neurofibril) tetapi tidak mempunyai badan nissl sehingga tidak terlibat dalam sintesis protein. Pada bagian ujung akson akan membentuk struktur gelembung yang berisi molekul-molekul neurotransmiter (senyawa kimia penghantar impuls antar sel saraf). Sambungan antara sel saraf satu dengan yang lain disebut sinaps. Sinaps dapat terjadi antara 2 sel saraf atau dengan beberapa sel lain.
Struktur akson ada yang bermielin dan ada yang tidak bermielin. Mielin merupakan struktur yang tersusun atas lipoprotein dan pospolipid. Selaput mielin dibentuk oleh sel Schwan. Bagian sel Schawan yang menyelubungi selaput mielin pada saraf perifer yang disebut neurilema. Neurilema yang berfungsi untuk regenerasi akson yang terluka. Mielin merupakan isolator serabut saraf untuk mencegah terjadinya gangguan pengiriman impuls pada akson yang bermielin lebih cepat dari pada akson tidak bermielin. Bagian akson yang tidak bermielin disebut Nodus Ranvier yang berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls.
Sel-sel saraf dapat bekerja dengan baik apabila terdapat rangsangan. Rangsangan adalah suatu yang berasal dari lingkungan eksternal maupun internal yang menyebabkan perubahan dalam tubuh manusia. Kerja sel saraf ini dapat terlaksana dengan baik karena adanya reseptor selanjutnya berfungsi mengubah rangsangan reseptor selanjutnya berfungsi mengubah rangsangan menjadi impuls saraf (aliran listrik yang terjadi karena adanya perubahan muatan listrik). Kerja koordinasi tubuh selain ditentukan oleh rangsangan, reseptor dan sel saraf juga didukung pula oleh efektor. Efektor adalah sel atau organ yang digunakan untuk menanggapi rangsangan, baik dari dalam maupun luar. Efektor dalam tubuh kita paling banyak berperan adalah otot kelenjar.

Struktur Urat Saraf
Urat saraf analog dengan kabel listrikyang menghantarkan arus listrik dari gardu induk ke rumah-rumah penduduk. Urat saraf terdiri atas akson dan dendrit yang tersusun dalam berkas-berkas paralel, sedangkan badan-badan sel saraf paralel, sedangkan bada-badan sel saraf tidak termasuk urat saraf, karena badan sel saraf hanya ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan ganglion. Setiap urat saraf dilapisi oleh 3 lembab jaringan ikat yaitu : epimisium, perimisium dan endomesium.
- epimisium merupakan lapisan terluar pembungkus berkas akson
- perimisium merupakan lapisan pembungkussetiap  berkas akson
- endomisium lapisan tipis pembungkus tiap akson (nerit)
Pembuluh darah ditemukan antara lapisan epimisium dan perimisium. Fungsi pembuluh darah adalah memberi atau mensuplai nutrisi bagi sel-sel saraf.

Jaringan Penyokong Sel Saraf
akson ditopang adanya jaringan penyokong. Jaringan ini, tersusun oleh lipoprotein yang mengelilingi akson yang disebut mielin. Selaput mielin berfungsi sebagai isolator sehingga penghantaran impuls tidak ada hambatan. Pada susunan saraf perifer, mielin merupakan bagian dari sel Schwan dan neurilema.

Macam-Macam Neuron
neuron-neuron penyusun sistem saraf berdasarkan letak dan fungsinya dibagi menjadi 3 yaitu: sel saraf afferent, sel saraf efferent, dan interneuron.
a. Sel saraf afferent (sensorik)
Sel saraf afferent (sensorik) merupakan sel saraf yang membawa informasi (rangsangan) dari reseptor ke dalam sistem saraf pusat. Ciri-ciri sel saraf ini adalah sebagian badan sel bergerombol membentuk ganglion dan akson pendek dan dendritnya panjang. Saraf sensorik terletak di luar sistem saraf pusat.
b. Sel saraf efferent (motorik)
Sel saraf efferent (motorik) merupakan sel saraf yang membawa rangsang dari sistem saraf pusat ke sel-sel efektor (otot dan kelenjar). Ciri-ciri sel saraf adalah badan sel, dendrit pendek, dan aksonnya panjang. Sebagian kecil akson berada di dalam sistem saraf pusat dan sebagian besar akson di luar sistem saraf pusat.
c. Interneuron (konektor)
Interneuron merupakan sel saraf penyusun sistem saraf pusat, kurang lebih 99% dari seluruh sel saraf berfungsi mengirimkan rangsang antar neuron di sistem saraf pusat. Ciri sel saraf ini dendritnya pendek dan aksonnya ada yang pendek dan ada pula yang panjang.

MATERI SISTEM KOORDINASI :
  1. ALAT INDERA-INDERA PENCIUMAN/PEMBAU 
  2. ALAT INDERA-INDERA PENDENGARAN 
  3. ALAT INDERA-INDERA PENGECAP 
  4. ALAT INDERA-INDERA PERABA 
  5. ALAT-ALAT INDERA-INDERA PENGLIHATAN 
  6. GANGGUAN/PENYAKIT PADA SISTEM SARAF.
  7. MEKANISME KERJA OBAT BERBAHAYA
  8. MEKANISME PENGATURAN OLEH SISTEM SARAF
  9. PENGARUH AKOHOL, NIKOTIN DAN ZAT PSIKOTROPIKA
  10. SISTEM HORMON
  11. SISTEM INDERA
  12. SISTEM SARAF PUSAT MANUSIA
  13. SISTEM SARAF TEPI MANUSIA
  14. SISTEM SYARAF
  15. STRUKTUR HORMON, DAN GANGGUAN PADA SISTEM ENDOKRIN
  16. STRUKTUR SEL SARAF MANUSIA
  17. STRUKTUR SISTEM ENDOKRIN
  18. STRUKTUR SISTEM SARAF MANUSIA
  19. soal biologi sistem Koordinasi

Sumber :
BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XI, R. Susilowarno, dkk, PT Grasindo. 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar