2. Kelas Pisces
3. Kelas Amphibi
4. Kelas Reptil
Reptil sering disebut sebagai hewan melata karena permukaan tubuhnya sangat dekat dengan tanah dan krena bergerak merayap. Reptil merupakan golongan hewan pertama dari vertebrata yang menyesuaikan diri dengan kehidupan di darat. Walaupun kadang-kadang hidup di air, tetapi reptil bernapas dengan paru-paru. Pada jenis kura-kura, pada waktu di dalam air bernapas dengan menggunakan dinding kloakanya. Ciri-cirinya sebagai berikut :
a. kulitnya kering, bersisik dari zat tanduk, dan tidak mempunyai kelenjar lendir maupun kelenjar keringat, pada penyu terdapat kelnjar yang mensekresi sekret yang berbau, pada buaya terdapat glandula analis yang menghasilkan bau untuk menarik lawan jenisnya;
b. pada reptil mempunyai dua pasang tungkai (kaki) yang berair dan berkuku, sedangkan yang beradaptasi degan kehidupan di air, tungkai berubah menjadi sirip yang digunakan untuk berenang, tetapi golongan ular umumnya tidak berkaki;
c. jantung terdiri 4 ruangan, baik kanan dan kiri dipisahkan oleh sekat yang belum sempurna. Pada buaya, sekat ini hampir sempurna, hanya terdapat satu lubang yang menghubungkan antara ventrikel kanan dan kiri disebut foramen panizzaem maka darah bersih dan darah kotor masih bercampur. Sistem peredaran darah ganda dan tertutup.
d. berdarah dingin atau suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan perubahan suhu disekitarnya (poikiloterm);
e. bernapas dengan paru-paru, baik ketika hidup di darat maupun di air;
f. reproduksi secara ovipar, ovovivipar dan ada yang vivipar dengan fertilisasi internal, serta sudah mempunyai alat kelamin, pada jantan alat kelaminnya berupa hemipenis,
Klasifikasi reptil berdasasrkan pada bentuk tubuh yang bermacam-macam, reptil terbagi menjadi 4 ordo yaitu :
a. Ordo Chelonia
Chelonia adalah reptilia yang memiliki cangkang,tubuh pendek
dan lebar dilindungi karapas dan plaston, tidak bergigi dan lidah tidak dapat
menjulur. Berikut ciri-ciri dari ordo chelonia adalah:
- Cangkang bagian
atas disebut karapaks, sedangkan bagian bawahnya disebut plastron.
- Cangkang merupakan bagian dari tulang
belakang dan modifikasi tulang rusuk yang berfungsi sebagai pelindung dari
pemangsanya.
- Chelonia yang hidup di laut adalah penyu
hijau (Chelonia mydas) dan penyu belimbing (Dermochelys coriacea) yang memiliki
kaki berbentuk dayung untuk berenang.
- Cangkang chelonia lebih tipis
dibandingkan Chelonia darat.
Contoh chelonia darat adalah kura-kura papua (Chelodina
novaeguineae).Chelonia termasuk hewan berumur panjang hingga mencapai 200
tahun.
b. Squamata
(reptil bersisik )
Squamata adalah reptilia yang umumnya memiliki kulit
bersisik. Ordo squamata digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
1) Lacertilia (saura)
Reptil yang termasuk golongan ini
adalah kadal dan ular. Kadal memiliki sisik yang licin dan berbentuk
membulat.tubuhnya kebanyakan berkaki empat, bertubuh kecil, dan memiliki ekor.
Contoh hewan kadal bertubuh kecil
misalnya, kadal kebun (Mabuya multifasciata), cecak dinding (Cosymbotus
paltyurus) dan bunglon kebun (Bronchocela jubata), hingga kadal yang bertubuh
besar seperti biawak komodo (Varanus komodoensis).
2) Ophidia (serpentes)
Ordo ophidia
merupakan sub dari ordo squamata, ordo ophidia umumnya tidak berkaki, lidah
bercabang dua, dan dapat dijulurkan dengan keadaan mulut tertutup, gigi
melengkung ke dalam sebagai alat pencengkeraman mangsa.
Kelenjar parotis
ada yang menghasilkan racun dan keluar lewat lubang taring. Mulut dapat dibuka
lebar-lebar untuk menelan mangsa secara utuh karena terdapat tulang kuadrat
bebas dari tulang kepala dan mandibula, tulang langit-langit bergerak bebas dan
adanya pertautan ujung dua mandibula (rahang bawah) oleh ligamentum yang
elastis.
Penciuman tajam karena mempunyai organ Jacobso yang peka
terhadap rangsangan kimia dirongga hidungnya. Hanya memiliki satu paru-paru,
yaitu paru-paru kiri.
Contoh:
Ular tidak berbisa antara lain: Ular air, Ular raja dan sanca/ular sawah
Ular berbisa antara lain: Kobra, Ular
pohon, Ular belang, dan Ular laut
Ciri-ciri dari ular antara lain:
- Ular tidak memiliki kaki dan bertubuh panjang serta
memiliki sisik.
- Tulang rahang ular bersambungan secara longgar sehingga
memungkinkan menelan mangsa yang lebih daripada tubuhnya.
- Gigi di mulut ular
memiliki fungsi untuk mengunyah, melainkan untuk memegang mangsanya agar tidak
mudah lepas.
- Ular berbisa memiliki sepasang
gigi berlubang dan tajam untuk menyuntikkan bisa ke mangsanya.
- Lidahnya dapat dijulurkan untuk
mengipas bau ke arah organ penciumannya.
- Ular memiliki kepekaan
terhadap getaran yang berperan untuk mencari mangsanya.
- Ular tertentu memiliki kepekaan
terhadap suhu mangsanya.
- Sebagian jenis ulat bersifat
ovovivipar, yaitu telur menetas di dalam tubuh induk.
c. Crocodilia
Adapun ciri-cirinya yaitu:
- Berkulit tebal dan lidah pipih tidak dapat
dijulurkan. Dipangkal lidah terdapat lipatan transversal sebagai penutup faring
sewaktu membuka mulut diair. Tidak mempunyai kandung kemih.
- Crocodilia memiliki sisik tebal dari keratin
dan diperkuat dengan lempengan tulang ysng disebut skuta sebgai pelindung.Sisik
rontok satu persatu tidak seperti ular.
- Buaya memiliki ekor tebal berotot.
- Kaki depannya berjari lima, sedangkan kaki
belakang berjari empat sebagian berselaput untuk berenang.
- Lubang hidung terletak di ujung moncongnya
yang memungkinkan untuk bernapas saat di dalam air.jantungnya beruang empat
namun memiliki pori di antara bilik kiri dan kanan.
d . Rhynchocepalia.
Ordo
ini hanya satu spesies yang masih hidup hingga sekarang, yaitu
Sphenodonnya punctuatum yang terdapat di New Zeland. Hewan ini sering
disebut juga fosil hidup karena tinggal satu-satu dari ordo tersebut,
dan karena keprihatinannya terutama struktur tubuhnya.
Kelompok heewan ini, sering disebut unggas atau burung karena permukaan tubuhnya ditutupi oleh bulu. Ciri-ciri lainnya sebagai berikut :
- burung beradarh panas, bersuhu tubuh tetap (homoeterm)
- seluruh permukaan tubuhnya ditutupi oleh bulu, kecuali paruh dan kaki.
- pada kaki dan jarinya terdapat kulit yang menanduk kemudian berubah menjadi sisik. Dalam sejarah evolusinya perkembangan burung diperkirakan berasal dari reptil, karena ada sisik yang sisa sisik yang terdapat pada kakinya.
- anggota gerak berupa sayap. Sayap burung ada yang menjadi sangat kecil, misalnya pada burung onta dan kasuari.
- alat pernapasannya berupa paru-paru yang tidak mempunyai alveolus dan pundi-pundi hawa (sacus penumaticus). Fungsi alveolus pada burung untuk melakukan difusi oksigen dan karbondioksida digantikan oleh parabronki. Pundi-pundi hawa digunakan untuk bernapas saat terbang.
- jantung terdiri atas empat ruang, yaitu 2 bilik dan dua serambi dengan sekat yang sudah sempurna.
- Sistem peredaran darahnya ganda dan tertutup.
- alat penglihatannya, pendengaran dan alat suara sudah berkembang dengan sempurna.
- reproduksi secara ovipar dengan fertilisasi internal. Aves mampu melindungi telurnya untuk mengeram. Ada beberapa jenis burung yang kehilangan masa inkubasi (mengerami telurnya), misalnya pada itik.
- Burung mempunyai paruh untuk mengambil makanan yang bentuknya berbeda-beda tergantung pada makanannya. Bentuk kakinya berbeda-beda pula tergantung pada tempat aves hidup dan kegunaan kaki tersebut. Ada yang berjalan di rawa-rawa, untuk memanjat maupun mencengkeram mangsanya.
Klasifikasi aves berdasarkan keadaan paruh dan kaki dapat digunakan sebagai dasar klasifikasi burung. Kedaan paruh sejati dan berongga, jantung terdiri atas 4 ruang dengan sekat sempurna. Golongan aves dibedakan antara lain sebagai berikut :
a. Ordo Casuarriiformes
Merupakan
kelompok burung tak terbang dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Ukuran
tubuh besar.
- Kepala
berbulu tipis, leher dan badan berbulu tebal.
- Bulu
bercabang hamper sama panjang dengan induknya.
- Kaki
berjari tiga, satu diantaranya bercakar runcing.
- Tulang
dada tanpa lunas.
- Sayap
kecil.
Ordo ini
terdiri dari dua familia salah satunya familia Casuaridae Contoh spesiesnya:
Casuarius casuarius (Kasuari).
b. Ordo
Spheniscitormes
Mencakup
semua jenis burung pinguin dengan ciri-ciri umum sebagai berikut:
- Burung air
tidak dapat terbang.
- Memiliki
bulu-bulu kecil seperti sisik menutup seluruh tubuh.
- Sayap
berbentuk seperti dayung, berguna untuk terbang di dalam air.
- Kaki
berjari-jari 4 menghadap ke depan dan berselaput.
- Tulang-tulang
berbentuk pipih.
- Di bawah
kulit terdapat lapisan lemak yang tyebal.
Contoh
spesiesnya: Aptenodytes forster (Pinguin).
c. Ordo Cuculiformes
Mencakup
burung-burung yang sering di sebut kuko,dengan cirri-ciri sebagai berikut :
- Dua buah
jari kaki ke depan, dua buah yang lain ke belakang ; jari terluar dapat di
balikan ke depan
- Kaki tidak
sesusi dengan mencengkram
- Ekor
panjang
- Paruh
sedang
- Banyak
anggota familia ini bersifat parasit (yang betina menitipkan telur –telurnya di
sarang burung lain ).
Ordo ini
mengcakup dua familia yaitu familia Mosophagidae dengan contoh spesies Tauraco.
familia Cuculidae dengan contoh spesies Centropus bengalensis dan Cuculus
canorus.
d. Ordo
Apterygiformes
Merupakan
kelompok burung tak terbang dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Bulu-bulu panjang seperti rambut, tak
bercabang.
- Sayap
kecil.
-Paruh panjang, langsing, pada ujungnya
terdapat lubang hidung.
- Mata
kecil.
- Leher dan
tungkai relatif pendek.
- Jari-jari
kaki belakang 4.
- Tulang
dada tanpa lunas.
- Telurnya
paling besar diantara burung-burung yang masih hidup.
- Hidup di
permukaan tanah, aktif di malam hari (Nocturnal).
- Makanannya
cacing atau serangga.
Contoh
spesiesnya: Apteryx australis (Burung Kiwi).
e. Ordo
Anseriformes
Mencakup
bangsa itik dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Paruh
lebar tertutup oleh lapisan bahan tanduk yang lunak.
-Tepi paruh
berlamela (berpematang) transversal.
- Lidah
berdaging.
- Tungkai
pendek, jari-jari berselaput.
- Ekor
umumnya pendek, tersusun atas banyak bulu.
Ordo ini
mencakaup dua familia yaitu familia Anhimidae dengan contoh spesiesnya Anhima
cornuta, dan familia Anatidae dengan contoh spesiesnya Anas platyrynchos.
f. Ordo
Falconiformes
Mencakup
burung-burung buas dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Paruh
pendek, ujungnya melepas dan runcing, tepi-tepinya tajam.
- Jari-jari
kaki tajam melengkung sesuai untuk mencengkram mangsanya.
- Kuat
terbang.
Ordo ini
mencakaup lima familia diantaranya yaitu familia Falconidae dengan contoh
spesiesnya Falco peregrius, dan familia Accipitridae dengan contoh spesiesnya
Haliaster indus.
g. Ordo
Struthioniformes
Merupakan
kelompok burung tak terbang dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Ukuran
tubuhnya besar.
- Kepala,
leher dan tungkai berbulu tipis.
- Kepala
kecil, leher panjang dan teratur.
- Paruh
pendek dan besar.
- Bulu tidak
bercabang.
- Kaki
berjari-jari dua.
- Tulang
dada tanpa lunas.
- Terdapat
simfisid pubis.
- Tanpa
pygostyle.
Contoh
spesiesnya: Struthio camelus (Burung Unta).
h. Ordo
Rheiformes
Merupakan
kelompok burung tak terbang dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Dapat
berlari cepat.
- Kepala,
leher dan paha berbulu.
- Bulu tak
bercabang.
- Sayap
cukup besar.
- Kaki
berjari tiga dengan cakar yang kuat.
- Tulang
dada tanpa lunas.
Contoh
spesiesnya: Rhea Americana.
i. Ordo Procellariiformes
i. Ordo Procellariiformes
Kelompok
burung laut dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Lubang
hidung berbentuk buluh.
- Paruh
tertutup oleh beberepa kepingan bahan tanduk.
- Di dalam
kepala terdapat kelenjar garam.
- Jari-jari
belakang sangat mereduksi atau menghilang sama sekali.
- Bulu-bulu
tersususn padat dan tampak berminyak.
-Sayap
pankang dan sempit.
Ordo ini
terdiri dari empat familia dua di antaranya ialah familia Diomedeidae contoh spesiesnya:
Diomedea nigripes (Albatros) dan familia Hydrobatidae contoh spesiesnya
Hydrobales pelagicus.
j. Ordo Columbiformes
j. Ordo Columbiformes
Mencakup
burung-burung sebangsa merpati dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Paruh
pendek dan langsing.
- Tarsus
biasanya lebih pendek daripada jari-jari.
- Kulit
tebal dan halis.
- Tembolok
besar dan menghasilkan cairan seperti susu (pigeon susu) untuk anaknya.
- Pemakan
biji-bijian (Graminivor) dan buah-buahan (fragivor).
Ordo ini
mencakaup tiga familia, diantaranya yaitu familia Pteroclidae dengan contoh
spesiesnya Pterocles alchata, familia Raphidae dengan contoh spesiesnya Raphus
cuculatus dan familia columbidae dengan contoh spesiesnya Streptopelia
bitorquata.
k. Ordo Pelecaniformes
k. Ordo Pelecaniformes
Mencakup
burung-burung air dengan ciri-ciri sebagai berikut:
-- Lubang
hidung sangat mereduksi atau tidak ada sama sekali.
- Mempunyao
kantung leher.
- Kaki
berjari 4 dan berselaput.
- Paruh
panjang dapat membuka leher untuk menangkap dan menelan ikan.
- Hidup
berkoloni.
Ordo ini
mencakup enam familia, beberapa diantranya ialah familia Plecanidae dengan
contoh spesiesnya Pelecanus conspicillasis, familia Anhingidae dengan contoh
spesiesnya Anhinga anhinga, Phalocrocoracidae dengan contoh spesiesnya
Phalocrocorax carbo.
l. Ordo Ciconiiformes
Mencakup
burung-burung air dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Leher dan
tungkai panjang.
- Paruh
besar lurus atau berombak tajam.
- Jari-jari
tanpa selaput.
- Bulu-bulu
dekoratif.
- Burung
yang baru menetas tidak berbulu.
- Makanannya
ikan, atau hewan-hewan air yang lainnya.
Contoh:
familia Ardeidae dengan contoh spesiesnya Ardea herodria, familia cicoliniidae
dengan contoh spesiesnya Leptoptilos javanicus (Bangau).
m. Ordo
Psittaciformes
Mencakup
burung-burung sebangsa kakatua dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Bulu-bulu
berwarna hijau, biru, kuning atau hijau.
- Paruh
pendek, sempit, tepinya tajam, ujungnya berkait.
- Paruh
bagian atas bersendi dengan tengkorak sehingga dapat bergerak.
- Kaki
bertipe “zygodactylus” (dua jari ke depan dua jari ke belakang).
- Jari
terluar tidak “reversible” (tidak dapat dibalikka ke depan).
Ordo ini
mencakaup satu familia psittacidae dengan beberapa contoh spesiesnya Psittacula
alexandrii, Cacatua galerita dan Probosciger aterrimus.
6. Kelas Mamalia
(Dari bahasa latin : mammae berarti puting susu). Disebut Mammalia karena kelompok hewan ini mempunyai kelenjar susu. Ciri-cirinya sebagai berikut :6. Kelas Mamalia
- mammalia berdarah panas, suhu tubuh tetap (homeoterm)
- kebanyakan hewan hidup di darat
- sisik atau bulu berubah/ bermodifikas menjadi rambut
- pada kulit mamalia terdapat kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar bau
- kelenjar susu pada mamalia betina mengeluarkan susu dan terletak pada daerah perut dan dada.
- anggota gerak bagi hewan yang hidup di darat kaki dan tangan, sedangkan yang hidup di air berupa sisip
- rongga tubuh terbagi menjadi rongga dada dan rongga perut yang dipisahkan oleh selaput diafragma.
- bernapas dengan paru-paru yang terdapat pada rongga dada
- jumlah tulang lebih sedikit daripada jumlah tulang pada reptil
- gigi biasanya biasanya terdiri atas 4 jenis yang mudah dibedakan (gigi seri, gigi taring, geraham depan dan geraham belakang)
- jantung terdiri atas 4 ruang sempurna, dengan sistem peredaran darah ganda dan tertutup
- anggota meliputi kerang dari 4500 spesies, reproduksi umumnya vivipar, deng vertilisasi secara internal. Mammalia termasuk golongan plasentalia karena mempunyai ari-ari yang berfungsi untuk memberi makanan selama perkembangan embrio di uterus
Klasifikasi mammalia mempunyai beberapa bangsa (ordo) sebagai berikut :
a. Monotremata
Merupakan mamalia yang tingkatannya paling rendah, bersifat ovipar , kelenjar susunya tidak dilengkapi dengan punting.
Contoh : Ornithoryncus amatinus (platipus/ cungur bebek)
b. Marsupialia.
Merupakan hewan berkantung, bersifat vivipar. Anak yang dilahirkan belum sempurna. Setelah lair anaknya dimasukkan ke dalam kantong induknya. Di dalam kantung ini anak akan melekat erat pada puting susu induknya.
Contoh : Macropus sp (kangguru).
c. Rodentia.
Merupakan hewan pengerat, yang mempunyai gigi seri besar seperti pahat, gigi taring dan geraham depan tidak tumbuh, gigi geraham belakang tinggi melebar.
Contohnya : Lepus sp (kelinci).
d. Insectivora
Merupakan hewan pemakan serangga, mempunyai banyak gigi, dengan moncong panjang yang mudah digerakkan serta memiliki mata dan telinga yang kecil.
Contoh : Crocidura mutina (tikus celurut)
e. Chliroptera
Merupakan mamalia bersayap. Di antara jari-jari kaki dan tangan terdapat selaput tipis yang dapat digunakan untuk terbang. Kelompok hewan ini hidup di malam hari dengan memakan buah-buahan dan serangga kecil.
Contohnya: Megachliroptera sp (kelelawar)
f. Carnivora
Merupakan pemakan daging, dengan gigi seri yang kecil, dan taring yang besar, dan geraham depan untuk memotong makanan. Cakar umbuh baik dan tajam.
Contoh : Canis familiaris (anjing)
g. Cetacea.
Merupakan mamalia air, kelompok paus. Pada saat bayi mempunyai rambut, tetapi pada saat dewasa rambut tidak tumbuh lagi. Anggota gerak depan berupa sirip dan anggota gerak belakang hanya sirip ekor,
Contohnya : Balaenoptera musculus (ikan paus)
h. Probosceida.
Merupakan mamalia berbelalai, gigi seri atas berubah menjadi taring, bibir atas dan hidung berubah menjadi belalai. Bersifat herbivora
Contoh : Elephans indicus (gajah)
i. Sirenia
Merupakan mamalia bangsa duyung (siren), Bentuk tubuhnya mirip ikan paus dan bersihat herbivora, sirip ekor pipih dan melebar.
Contohnya : Dugong dugong (ikan duyung)
j. Perissodactyla.
Merupakan mamalia berkuku gasal, jari-jarinya berjumlah 1, 3 dan 5 dan berubah menjadi bentuk kuku.
Contoh Tapirus indicus (tapir)
k. Autodactyla
Merupakan mammalia berkuku genap, Jari-jarinya berjumlah 2 atau 4 dan berubah menjadi kuku. Bersifat herbivora dan memamah biak.
Contohnya : Camelus dromedaricus (unta)
l. Primata
Merupakan mamalia yang tingkatannya paling tinggi, memiliki mata menghadap ke depan. Susunan dan macam giginya menyerupai insektivora, mempunyai kuku, tetapi tidak mempunyai cakar.
Contoh : Homo sapiens (manusia) dan Gorila-gorila (gorila)
Materi Kingdom Animalia Lain :
- ANNELIDA
- ARACHNIDA
- ARTHROPODA
- CHORDATA
- CRUSTACEA
- ECHINODERMATA (HEWAN BERKULIT DURI)
- INSEKTA
- KINGDOM PARAZOA (FILUM PORIFERA)
- KINGDOM RADIATA
- MOLLUSCA (HEWAN LUNAK)
- MYRIAPODA
- NEMATHELMINTHES
- ORDO-ORDO DARI EKSOPTERYGOTA
- ORDO-ORDO DARI ENDOPTERYGOTA
- PERKEMBANGAN HEWAN
- PLATYHELMINTHES
- REPTIL, AVES, DAN MAMALIA
- soal animalia
Sumber :
R. Gunawan Susilowarno dkk, BIOLOGI untuk Kelas X, Penerbit Grasindo 2007
Istamar Syamsuri dkk, Biologi Untuk SMA kelas X Semester 2, Penerbit Erlangga, 2007
sumber : http://nurrijal-aves.blogspot.com/2009/04/normal-0-false-false-false.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar