Berbeda dengan tumbuhan, hewan mengalami fase embrio yang diawali dari satu sel zigot menjadi banyak sel. Perkembangan vertebrata meliputi :
1. Morula
2. Blastula
3. Gastrula.
4. organogenesis
Berdasarkan tingkat lapisan embriogeninya, filum hewan dibedakan:
1. Diploblastik.
2. Triploblastik.
Berdasarkan cara bergeraknya, ada hewan yang dapat bergerak bebas, seperti arthropoda bergerak degan kakinya, burung (aves) terbag dengan sayapnya, orang utan (mamalia) memanjat dengan tangan dan kakinya. Ciri-ciri hewan adalah sebagai berikut :
- Eukariota multiseluler, artinya tubuhnya terdiri atas banyak sel, dan setiap selnya mempunyai membran inti;
- sel penyusun tubuhnya tidak memiliki dinding sel, tetapi bentuk tubuhnya dapat dipertahankan oleh protin struktural yang berupa serak kalogen dan desmosom;
- heterotropik, artinya hewan memakan organisme lain atau memakan bahan organik yang telah terurai;
- mempunyai jarngan khas dan unik yang bertanggung jawab terhadap penghantaran rangsang dan pergerakanyang berupa jaringan saraf dan jaringan otot.
- sebagian hewan bereproduksi secara seksual dengan tahapan diploid yang lebih dominan, gametnya merupakan satu-satunya sel yang bersifat haploid.
Semua hewan yang ada di bumi termasuk dalam Eukariota dan kingdomnya animalia. Kingdom animalia diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Keberadaan jaringan sejati sebagai penyusun tubuhnya.
Hewan protozoa yaitu hewan yang belum terdiferensiasi membentuk jaringan sejati dan Eumetozoa adalh hewan yang sudah terdeferensiasi membentuk jaringan sejati. Kelompok hewan parazoa adalah Porifera (spon).
2. Simetri tubuh dan lapisan embrionya.
Kelompok Eumetazoa selanjutnya terbagi menjadi hewan yang berseimetri radial diploblastik (mempunyai dua lapisan embrional, yaitu ectoderma dan endoderma) disebut radiata dan bersimetri bilateral triploblastik (mempunyai tiga lapisan embrional, yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderma) disebut bilateral. Kelompok hewan radiata terbagi menjadi Cnidaria (ubur-ubur, karang anemon) dan Ctenophora (ubur-ubur sisir).
3. Rongga tubuh (selom)
Kelompok hewan bilateral selanjutnya berdasarkan keberadaan selomnya (rongga tubuh) terbagi menjadi aselomata dan selomata. Hewan aselomata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh, yaitu Plathyhelminthes (cacing pipih). Selomata berdasarkan tipe selomnya dibedakan menjadi Pseudoselomata dan selomata. Hewan pseudoselomata adalah hewan yang mempunyai rongga tubuh semu. Rongga tubuh semu adalah rongga tubuh yang tidak dibungkus oleh mesoderma. Hewan yang termasuk pseudoselomata adalah Rotifera (rotifer) dan Nematoda (cacing gilig). Selomata adalah hewan yang mempunyai rongga tubuh sempurna, yaitu terbungkus oleh mesoderma.
4. Asal selom.
Kolompok hewan selomata berdasarkan asam pembentuk selomnya terbagi menjadi Protostoma dan Deuterostoma. Protostoma adalah hewan yang mempunyai selomyang berasal dari kumpulan sel, sedangkan Deutrostoma adalah hewan yang mempunyai selom yang berasal dari pipa saluran pencernaan. Hewan protostoma adalah Bryozoa, Phoronida, Branchiopoda, Mollusca, Annelida dan arthropoda. Kelompok Deutrostoma adalah Echinodermata dan Chordata.
Berikut gambar skema klasifikasi hewan
Materi pelajaran Kingdom Animalia lainnya :
- ANNELIDA
- ARACHNIDA
- ARTHROPODA
- CHORDATA
- CRUSTACEA
- ECHINODERMATA (HEWAN BERKULIT DURI)
- INSEKTA
- KINGDOM PARAZOA (FILUM PORIFERA)
- KINGDOM RADIATA
- MOLLUSCA (HEWAN LUNAK)
- MYRIAPODA
- NEMATHELMINTHES
- ORDO-ORDO DARI EKSOPTERYGOTA
- ORDO-ORDO DARI ENDOPTERYGOTA
- PERKEMBANGAN HEWAN
- PLATYHELMINTHES
- REPTIL, AVES, DAN MAMALIA
- soal animalia
Sumber :
R. Gunawan Susilowarno dkk, BIOLOGI untuk Kelas X, Penerbit Grasindo 2007
Istamar Syamsuri dkk, Biologi Untuk SMA kelas X Semester 2, Penerbit Erlangga, 2007
0 komentar:
Posting Komentar