Secara umum kestabilan suatu unsur dapat terjadi dengan adanya ikatan kimia. Suatu unsur dianggap stabil atau tidak dapat dilihat dari konfigurasi elektronnya. Tahukan anda apa yang dimasud elektron valensi? Elektron valensi (elektron yang berada pada kulit terluar) sangat berperan bagi suatu unsur untuk mencapai suatu kestabilan. Bagaimanakah untuk mencapai stabil? Bagaimana cara mengambarkan susunan elektron gas mulia dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis). Mari kita bahas satu persatu.
1. Konfigurasi Elektron Gas Mulia
Suatu materi di alam cenderung untuk mencapai keadaan stabil. Kestabilan suatu atom berkaitan dengan elektron valensi (elektron pada kulit terluar) dari atom tersebut. Unsur-unsur gas mulia yang ada di alam selalu dalam keadaan stabil (sukar bereaksi dengan unsur lain). Hal ini berkaitan dengan konfigurasi elektron dari atom gas mulia tersebut. Adapun konfigurasi elekton atom-atom unsur gas mulia adalh sebagai berikut :
Berdasarkan data tersebut Lewis dan Walter Kossel mengemukakan gagasan menngenai ikatan kimia. Meeka mengemukakan " Jika suatu atom berikatan dengan atom-atom lain dan membentuk senyawa maka atom-atom mengalami perubahan sedemikian rupa sehingga mempunyai konfigurasi elektron seperti unsur gas mulia.
2. Aturan Oktet dan Duplet.
Unsur-unsur yang stabil mengikuti dua aturan sebagai berikut :
a. Aturan Oktet
"Atom-stom cenderung memiliki 8 elektron valensi seperti konfigurasi elektron gas mulia terdekat". Unsur gas mulia yang memiliki 8 elektron valensi adalah Ne, Ar, Kr, Xe, Rn. Unsur-unsur yang mempunyai nomor atom akan berusaha memiliki 8 elektron velensi untuk mencapai kstabilan.
b. Aturan Duplet.
" Atom-atom cenderung memiliki 2 elektron valensi seperti konfigurasi elektron gas mulia (He)". Usur-unsur atom yang mempunyai nomor atom kecil seperti H dan Li akan berusaha memiliki 2 elektron valensi untuk mencapai kestabilan.
3. Cara Unsur Mencapai Kestabilan
Unsur-unsur yang tidak stabil akan berusaha mencapai kestabilan seperti unsur-unsur gas mulia. Caranya dengan melepas / menerima elektron bersama sehingga terbentuk ikatan kimia.
a. Dengan Cara melepaskan elektron.
Cara ini bisa dilakukan unsur-unsur logam yang mempunyai elektron alensi kurang dari 4. Unsur yang melepaskan elektron membentuk ion positif (+)
Contoh :
*11Na : 2 8 1
Dengan Cara Menerima (Menangkap) Elektron
Cara ini biasa dilakukan untuk unsur-unsur nonlogam yang mempunyai elektron valensi lebih dari 4. Unsur yang menerima elektron membentuk ion negatif (-)
Contoh :
Dengan Menggunakan Elektron Bersama
Cara ini terjadi jika unsur-unsur nonlogam saling bergabung. Jumlah elektron yang digunakan bersama cenderung mencapai aturan oktet dab duplet.
Cara unsur-unsur untuk mencapai kestabilan tersebut menyebabkan terbentuknya bermacam-macam ikatan kimia, yaitu sebagai berikut .
- Ikatan ion, terjadi jika suatu unsur melepas/menerima elektron
- Ikatan kovalen, terjadi jika suatu elektron menggunakan unsur secara bersama-sama.
- Ikatan kovalen koordinasi, terjadi jika di dalam ikatan kovelen, elektron-elektron yang digunakan bersama hanya berasal dari unsur saja,
- Ikatan logam, terjadi jika atom-atom suatu logam menggunakan elektron secara bersama-sama.
4. Lambang Lewis
Ikatan kimia dapat digambarkan dengan menggunakan lambang Lewis. Lambang Lewis suatu unsur dinyatakan oleh lambang unsur serta jumlah elektron valensi dari unsur tersebut yang digambarkan dengan tanda titik (.) atau tanda silang (x).
Lambang Lewis beberapa unsur dalam tabel sistem periodik
Pelajari materi yang berkaitan berikut ini :
1. Konfigurasi Elektron Gas Mulia
Suatu materi di alam cenderung untuk mencapai keadaan stabil. Kestabilan suatu atom berkaitan dengan elektron valensi (elektron pada kulit terluar) dari atom tersebut. Unsur-unsur gas mulia yang ada di alam selalu dalam keadaan stabil (sukar bereaksi dengan unsur lain). Hal ini berkaitan dengan konfigurasi elektron dari atom gas mulia tersebut. Adapun konfigurasi elekton atom-atom unsur gas mulia adalh sebagai berikut :
Unsure gas mulia
|
Konfigurasi electron pada kulit atom
|
Electron valensi
|
|||||
K
|
L
|
M
|
N
|
O
|
P
|
||
2H2
10Ne
18Ar
36Kr
54Xe
86Rn
|
2
2
2
2
2
2
|
8
8
8
8
8
|
8
18
18
18
|
8
18
32
|
8
18
|
8
|
2
8
8
8
8
8
|
Berdasarkan data tersebut Lewis dan Walter Kossel mengemukakan gagasan menngenai ikatan kimia. Meeka mengemukakan " Jika suatu atom berikatan dengan atom-atom lain dan membentuk senyawa maka atom-atom mengalami perubahan sedemikian rupa sehingga mempunyai konfigurasi elektron seperti unsur gas mulia.
2. Aturan Oktet dan Duplet.
Unsur-unsur yang stabil mengikuti dua aturan sebagai berikut :
a. Aturan Oktet
"Atom-stom cenderung memiliki 8 elektron valensi seperti konfigurasi elektron gas mulia terdekat". Unsur gas mulia yang memiliki 8 elektron valensi adalah Ne, Ar, Kr, Xe, Rn. Unsur-unsur yang mempunyai nomor atom akan berusaha memiliki 8 elektron velensi untuk mencapai kstabilan.
b. Aturan Duplet.
" Atom-atom cenderung memiliki 2 elektron valensi seperti konfigurasi elektron gas mulia (He)". Usur-unsur atom yang mempunyai nomor atom kecil seperti H dan Li akan berusaha memiliki 2 elektron valensi untuk mencapai kestabilan.
3. Cara Unsur Mencapai Kestabilan
Unsur-unsur yang tidak stabil akan berusaha mencapai kestabilan seperti unsur-unsur gas mulia. Caranya dengan melepas / menerima elektron bersama sehingga terbentuk ikatan kimia.
a. Dengan Cara melepaskan elektron.
Cara ini bisa dilakukan unsur-unsur logam yang mempunyai elektron alensi kurang dari 4. Unsur yang melepaskan elektron membentuk ion positif (+)
Contoh :
*11Na : 2 8 1
Karena jumlah electron valensi adalah 1, maka unsure Na akan
berusaha mencapai kestabilan dengan melepaskan 1 elektron membentuk ion Na+
Reaksi : Na -------> Na+ +
e
Konfigurasi electron : (2 8 1
) (2, 8)
**13Al
: 2 8 3
Karena jumlah electron valensi 3, mala unsure Al akan
berusaha mencapai kestabilan dengan melepaskan 3 elektron membentuk ion Al3+
Reaksi : Al ------>
Al3+ + 3e
Konfigurasi electron :
(2 8 3 )
(2, 8)
Dengan Cara Menerima (Menangkap) Elektron
Cara ini biasa dilakukan untuk unsur-unsur nonlogam yang mempunyai elektron valensi lebih dari 4. Unsur yang menerima elektron membentuk ion negatif (-)
Contoh :
*8O
: 2 6
Karena jumlah electron valensi adalah 6, maka unsure O
mencapai kestabilan seperti unsure gas mulia harus menerima (menangkap) 2 elektron
membentik ion O2-
Reaksi : O
+ 2e ------> O2-
Urasi electron :
(2 6) (2
8)
**35Br
: 2 8
18 7
Karena jumlah elektron valensi adalah 7, maka unsure Br
untuk mencapai kestabilan seperti unsure gas mulia harus menerima (menangkap) 1
elektron membentuk ion Br-
Reaksi : Br +
e ------> Br-
Konfigurasi elektron
: (2 8
18 7) (2
8 18 8 )
Dengan Menggunakan Elektron Bersama
Cara ini terjadi jika unsur-unsur nonlogam saling bergabung. Jumlah elektron yang digunakan bersama cenderung mencapai aturan oktet dab duplet.
Cara unsur-unsur untuk mencapai kestabilan tersebut menyebabkan terbentuknya bermacam-macam ikatan kimia, yaitu sebagai berikut .
- Ikatan ion, terjadi jika suatu unsur melepas/menerima elektron
- Ikatan kovalen, terjadi jika suatu elektron menggunakan unsur secara bersama-sama.
- Ikatan kovalen koordinasi, terjadi jika di dalam ikatan kovelen, elektron-elektron yang digunakan bersama hanya berasal dari unsur saja,
- Ikatan logam, terjadi jika atom-atom suatu logam menggunakan elektron secara bersama-sama.
4. Lambang Lewis
Ikatan kimia dapat digambarkan dengan menggunakan lambang Lewis. Lambang Lewis suatu unsur dinyatakan oleh lambang unsur serta jumlah elektron valensi dari unsur tersebut yang digambarkan dengan tanda titik (.) atau tanda silang (x).
Lambang Lewis beberapa unsur dalam tabel sistem periodik
Pelajari materi yang berkaitan berikut ini :
0 komentar:
Posting Komentar