Sejak tahun 1960-an banyak anak remaja yang menyalahgunakan zat-zat yang berbahaya. Hal ini dipicu oleh efek sementara yang ditimbulkan oleh obat-obatan tersebut seperti perasaan senang dan bahagia (euforia) ataupun dapat menghilangkan tekanan-tekanan berat (stress) dalam dirinya, sehingga ada kecenderungan remaja yang menggunakan sampai saat ini makin banyak . Banyak kasus yang belum terlihat oleh aparat atau masyarakat terkait dengan penyalahgunaan obat-obat berbahaya ini. Pada tahun-tahun terakhir di perkirakan penggunaan obat-obat berbahaya sudah sampai pada tingkat anak-anak.
Obat berbahaya dan zat aditif lainnya sebenarnya sangat dibutuhkan oleh manusia dalam bidang medis misalnya untuk analgesik (penghilang rasa nyeri), pemati rasa/bius (anestetik), penyembuh diare dan lain-lain. Jika seseorang telah menyalahgunakan penggunaan obat tersebut, akan menimbulkan gangguan penggunaan zat yaitu suatu gangguan jiwa berupa penyimpangan perilaku yang berkembang dari pemakaian zat yang dapat mempengaruhi susunan saraf pusat sehingga menimbulkan gangguan fungsi sosial.
Gangguan penggunaan zat dibedakan menjadi dua, yaitu penyalahgunaan zat dan ketergantungan zat. Penyalahgunaan zat merupakan suatu pola yang bersifat patologik paling sedikit 1 bulan lamanya sehingga menimbulkan gangguan fungsi sosial. Sedangkan ketergantungan zat merupakan bentuk gangguan penggunaan zat yang pada umumnya lebih berat. Ketergantungan fisik ditandai dengan adanya toleransi (penaikan dosis) atau sindrom putus zat (sakau)
Zat-zat yang sering dipakai dan dapat menyebabkan gangguan penggunaan zat dapat digolongkan sebagai berikut :
- opioida contohnya : morfin, heroin, petidin, kodein dan candu (opium)
- ganja atau kanabis atau mariuna
- kokain
- alkohol (etil alkohol), alkohol dalam minuman keras
- amfetamin
- halusinogen (LSD, meskalin, psilosin, psilosibin)
- sedativa dan hipnotika
- nikotin dalam tembakau
- kafein dalam kopi
- solven dalam inhalansia
Zat-Zat psikotropika (penekan sistem saraf pusat) di atas dapat menimbulkan adiksi sehingga .
disebut zat adiktif.
Psikotropika merupakan suatu zat yang dapat yang dapat memepngaruhi pada pikiran dan sistem saraf bagi penggunanya. Psikotropika ini dapat diperoleh secara alamiah ataupun buatan manusia (sintetik) yang sifatnya psikoaktif dan berpengaruh pada susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan mental dan perilaku.
Pesikotropika dapan menurunkan kinerja otak atau rangsangan susunan saraf pusat sehingga menimbulkan kelainan prilaku yang disertai halusinasi, ilusi dan gangguan pikiran dan menyebabkan ketergantungan. Penggunaan psikotropika secara berlebih dapat menyebabkan gangguan kesehatan penggunanya dan akhirnya berujung pada kematian.
Dampak Pengguna Psikotropika.
Beberapa dampak negarif yang timbul dari penggunaan zat psikotropika adalah sebagai berikut :
- berbagai macam zat narkotik seperti candu, heroin dan ganja dapat menyebabkan saraf terganggu dan menimbulkan ketagihan yang pada akhirnya berujung pada kematian
- Kokain dapat menyebabkan timbulnya rasa takut yang berlebihan dan dapat menimbulkan depresi.
- morfin menimbulkan rasa ngantuk, gangguan pernapasan, bahagia berlebihan dan kematian
- ekstasi menimbulkan rasa lelah dan ketenangan
- barbiturat dapat mengalibatkan mudah tidur lelap dan menimbulkan kematian
Orang yang menggunakan psikotropika dapat dikenali dengan memeprhatikan ciri-ciri sebagai berikut :
- muka pucat dan tubuhnya kurus.
- badan lemas dan tidak bertenaga
- rambut dan giginya rontok
- tubuh menggigil dan disertai teriakan histeris.
MATERI SISTEM KOORDINASI :
Sumber :
BIOLOGI untuk SMA/MA kelas XI,Susilowarno, dkk. Penerbit Grasindo, 2007
https://sifronul.wordpress.com/2011/04/20/zat-adiktif-dan-psikotropika/
http://gr33nleaf.blogspot.com/2011/12/bahaya-psikotropika-bagi-sistem-saraf.html
Obat berbahaya dan zat aditif lainnya sebenarnya sangat dibutuhkan oleh manusia dalam bidang medis misalnya untuk analgesik (penghilang rasa nyeri), pemati rasa/bius (anestetik), penyembuh diare dan lain-lain. Jika seseorang telah menyalahgunakan penggunaan obat tersebut, akan menimbulkan gangguan penggunaan zat yaitu suatu gangguan jiwa berupa penyimpangan perilaku yang berkembang dari pemakaian zat yang dapat mempengaruhi susunan saraf pusat sehingga menimbulkan gangguan fungsi sosial.
Gangguan penggunaan zat dibedakan menjadi dua, yaitu penyalahgunaan zat dan ketergantungan zat. Penyalahgunaan zat merupakan suatu pola yang bersifat patologik paling sedikit 1 bulan lamanya sehingga menimbulkan gangguan fungsi sosial. Sedangkan ketergantungan zat merupakan bentuk gangguan penggunaan zat yang pada umumnya lebih berat. Ketergantungan fisik ditandai dengan adanya toleransi (penaikan dosis) atau sindrom putus zat (sakau)
Zat-zat yang sering dipakai dan dapat menyebabkan gangguan penggunaan zat dapat digolongkan sebagai berikut :
- opioida contohnya : morfin, heroin, petidin, kodein dan candu (opium)
- ganja atau kanabis atau mariuna
- kokain
- alkohol (etil alkohol), alkohol dalam minuman keras
- amfetamin
- halusinogen (LSD, meskalin, psilosin, psilosibin)
- sedativa dan hipnotika
- nikotin dalam tembakau
- kafein dalam kopi
- solven dalam inhalansia
Zat-Zat psikotropika (penekan sistem saraf pusat) di atas dapat menimbulkan adiksi sehingga .
disebut zat adiktif.
Psikotropika merupakan suatu zat yang dapat yang dapat memepngaruhi pada pikiran dan sistem saraf bagi penggunanya. Psikotropika ini dapat diperoleh secara alamiah ataupun buatan manusia (sintetik) yang sifatnya psikoaktif dan berpengaruh pada susunan saraf pusat sehingga menyebabkan perubahan mental dan perilaku.
Pesikotropika dapan menurunkan kinerja otak atau rangsangan susunan saraf pusat sehingga menimbulkan kelainan prilaku yang disertai halusinasi, ilusi dan gangguan pikiran dan menyebabkan ketergantungan. Penggunaan psikotropika secara berlebih dapat menyebabkan gangguan kesehatan penggunanya dan akhirnya berujung pada kematian.
Dampak Pengguna Psikotropika.
Beberapa dampak negarif yang timbul dari penggunaan zat psikotropika adalah sebagai berikut :
- berbagai macam zat narkotik seperti candu, heroin dan ganja dapat menyebabkan saraf terganggu dan menimbulkan ketagihan yang pada akhirnya berujung pada kematian
- Kokain dapat menyebabkan timbulnya rasa takut yang berlebihan dan dapat menimbulkan depresi.
- morfin menimbulkan rasa ngantuk, gangguan pernapasan, bahagia berlebihan dan kematian
- ekstasi menimbulkan rasa lelah dan ketenangan
- barbiturat dapat mengalibatkan mudah tidur lelap dan menimbulkan kematian
Orang yang menggunakan psikotropika dapat dikenali dengan memeprhatikan ciri-ciri sebagai berikut :
- muka pucat dan tubuhnya kurus.
- badan lemas dan tidak bertenaga
- rambut dan giginya rontok
- tubuh menggigil dan disertai teriakan histeris.
MATERI SISTEM KOORDINASI :
- ALAT INDERA-INDERA PENCIUMAN/PEMBAU
- ALAT INDERA-INDERA PENDENGARAN
- ALAT INDERA-INDERA PENGECAP
- ALAT INDERA-INDERA PERABA
- ALAT-ALAT INDERA-INDERA PENGLIHATAN
- GANGGUAN/PENYAKIT PADA SISTEM SARAF.
- MEKANISME KERJA OBAT BERBAHAYA
- MEKANISME PENGATURAN OLEH SISTEM SARAF
- PENGARUH AKOHOL, NIKOTIN DAN ZAT PSIKOTROPIKA
- SISTEM HORMON
- SISTEM INDERA
- SISTEM SARAF PUSAT MANUSIA
- SISTEM SARAF TEPI MANUSIA
- SISTEM SYARAF
- STRUKTUR HORMON, DAN GANGGUAN PADA SISTEM ENDOKRIN
- STRUKTUR SEL SARAF MANUSIA
- STRUKTUR SISTEM ENDOKRIN
- STRUKTUR SISTEM SARAF MANUSIA
- soal biologi sistem Koordinasi
Sumber :
BIOLOGI untuk SMA/MA kelas XI,Susilowarno, dkk. Penerbit Grasindo, 2007
https://sifronul.wordpress.com/2011/04/20/zat-adiktif-dan-psikotropika/
http://gr33nleaf.blogspot.com/2011/12/bahaya-psikotropika-bagi-sistem-saraf.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar