Anatomi Payudara.
Payudara terdiri atas:
- korpus mamae (badan
payudara),
- puting susu dan
- areola.
Korpus terdiri dari :
- jaringan kelenjar payudara,
- saluran susu
(duktus laktiferus),
- jaringan ikat,
- lemak,
- pembuluh darah,
- saraf dan
- pembuluh
limfe.
Puting susu dan areola merupakan bagian dari kulit payudara. Puting
mengandung :
- ujung-ujung saraf perasa yang sensitif, dan
- otot polos yang akan
berkontraksi bila ada rangsangan.
Areola merupakan bagian yang lebih
berpigmen di sekeliling puting. Kelenjar morgagni adalah kelenjar keringat
besar yang salurannya bermuara pada areola. Kelenjar ini mengeluarkan cairan
yang berfungsi melemaskan dan melindungi areola sewaktu menyusui. Selain
itu pada areola juga terdapat otot polos dan ujung-ujung serabut saraf. Fungsi
otot polos dalam puting dan areola adalah mengurangi permukaan areola,
menonjolkan puting dan mengosongkan sinus laktiferus waktu menyusui.
Sesaat setelah lahir bayi, biasanya bayi akan disusui oleh ibunya. Air susu yang pertama kali dikonsumsi bayi sering disebut air susu eksklusif atau disebut kolostrum. Kolostrum mengandung banyak antibodi yang berfungsi untuk imunisasi bagi bayi. Selain itu, kolostrum mengandung protein dan laktosa dengan konsentrasi yang sama seperti air susu, namun tidak mengandung lemak. Kehidupan pertumbuhan dan perkembangan bayi sampai minimal 3 bulan pertama sangat tergantung pada air susu ibu (ASI). ASI mengandung seluruh zat makanan yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhannya. ASI juga sangat cocok dengan sistem dan alat pencernaan bayi yang masih lemah.
Produksi ASI (laktasi) berasal dari sepasang kelenjar susu (glandula mammae ) atau payudara ibu. Pada saat masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu distimulasi oleh Mammotropin hormone yang dihasilkan oleh hipofisis ibu dan plasenta janin. selain hormon mammotropin, plasenta juga mensekresi progresteron dan estrogen. Progresteron dan estrogen merangsang tumbuhnya saluran kelenjar menjadi banyak dan bercabang serta mencegas sekresi air susu ibu sebelum kelahiran. Pada saat terjadinya pertumbuhan saluran kelenjar mammae, kelenjar disekitarnya bertambah besar sehingga wanita pada saat hamil payudaranya tampak membesar.
Hormon lain yangberpengaruh terhadap sekresi ASI adalah prolaktin. Hormon ini disekresikan oleh hipofisis dan konsentrasinya di dalam darah akan semakin meningkat sejak minggu kelima sampai kelahiran bayi. Hormon ini disekresikan oleh hipofisis dan konsentrasinya di dalam darah akan semakin meningkat sejak minggu kelima sampai kelahiran bayi. Hormon prolaktin mempunyai fungsi untuk meningkatkan sekresi ASI. Pacuan terhadap sekresi ASI juga didukung oleh somato mammotropin korion yang dihasilkan oleh plasenta.
Pada saat kelahiran jumlah estrogen dan progresteron di dalam darah menurun sehingga pacuan laktasi dari prolaktin menjadi besar dan dalam waktu dua sampai tiga hari payudara ibu dapatmenghasilkan ASI dalam jumlah yang banyak sebagai pengganti kolostrum. ASI yang dibentuk dalam kelenjar mammae ibu agar dapat dilengkapi dengan asam amino, asam lemak, glukosa, dan kalsium diperlukan hormon pertumbuhan, kortisol dan hormon paratiroid.
Bila bayi lahir dan segera disusul ibunya, keluarnya ASI dari payudara ibu di kontrol oleh hormon oksitosin sebagai akibat hisapan dari mulut bayi. Rangsang ini dibawa ke hipotalamus dan merangsang hipofisis untuk mensekresi oksitosin. Pengaruh oksitosin terhadap payudara adalah merangsang mioepitelium kelenjar berkerut sehingga air susu dikeluarkan menuju ke saluran kelenjar.
MATERI DAN SOAL BIOLOGI SISTEM REPRODUKSI
- AIR SUSU IBU
- FERTILISASI, KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
- KELAINAN PADA SISTEM REPRODUKSI
- ORGAN KELAMIN WANITA DAN OOGENESIS
- ORGAN REPRODUKSI PRIA DAN SPERMATOGENESIS
- PEMBENTUKAN GAMET PADA TUMBUHAN
- PEMELIHARAAN KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI DAN PERILAKU SEKSUAL YANG SEHAT
- POLINASI/PERSARIAN DAN FERTILISASI
- PUBERTAS DAN MENSTRUASI.
- REPRODUKSI ASEKSUAL
- REPRODUKSI SEKSUAL
- Soal Biologi Sistem Reproduksi (2)
- TEKNOLOGI REPRODUKSI
- soal biologi sistem reproduksi
Sumber :
BIOLOGI untuk SMA/MA kelas XI, R. Gunawan Susilowarno, dkk, Penerbit Grasindo, 2007
http://drprima.com/kandungan/anatomi-payudara-wanita.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar